Panitia Siapkan 25 Kantong Parkir
Tak jarang pemilik lahan parkir pribadi ‘nembak’ ongkos parkir Rp 10.000 bahkan lebih untuk kendaraan roda empat.
Antisipasi Krodit Kendaraan Selama Karya Panca Walikrama
AMLAPURA, NusaBali
Karya Agung Panca Walikrama lan Ida Bhatara Turun Kabeh, setaip 10 tahun sekali, di Pura Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, merupakan salah satu jenis karya megah di Bali. Kemegahan karya ini di kawasan suci pura ditandai upakara yang amat jangkep (lengkap). Sedangkan di jaba pura, ditandai parkr kendaraan roda empat dan roda dua yang membeludak.
Guna mengantisipasi krodit perpakiran selama karya, panitia menyediakan 25 kantong parkir, termasuk sembilan kantong di terminal. Kebanyakan parkir milik pribadi yang tersedia. Sehingga semua kendaraan bisa masuk areal parkir, tidak lagi parkir di bahu jalan.
Dari 25 kantong atau titik parkir, hanya parkir di terminal retribusinya masuk pemerintah melalui Badan Pengelola Objek Wisata Kawasan Suci Pura Besakih. Selebihnya parkir milik pribadi, tidak berkontribusi ke pemerintah, sepenuhnya milik pribadi. Bendesa Pakraman Besakih Jro Mangku Widiartha, Perbekel Besakih I Wayan Benya dan Wakil Manager Operasional Badan Pengelola Objek Wisata Pura Besakih I Gusti Bagus Karyawan mengungkapkan hal itu di Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Jumat (8/3).
Jelas Wayan benya, keberadaan 25 titik parkir, kebanyakan milik pribadi memanfaatkan lahan tegalan, ternyata sangat membantu meringankan tugas-tugas pemerintah dalam hal penyediaan lahan parkir. Walau dari parkir pribadi tidak berkontribusi pemasukan, setidaknya telah memberikan andil kelancaran kendaraan pamedek yang membeludak melakukan pamuspaan ke Pura Besakih, terutama Sabtu, Minggu dan hari libur, pasca-puncak Karya Agung Panca Walikrama lan Ida Bhatara Turun Kabeh, Purnama Kedasa, Buda Wage Menail, Rabu (20/3), hingga Ida Bhatara masineb Soma Kliwon Wayang, Senin (15/4).
Pihak Kapolsek Rendang Kompol I Nengah Mertha telah memetakan, seluruh lokasi parkir di Kawasan Suci Pura Besakih, dan telah pula melakukan rekayasa lalulintas, lengkap dengan jalur-jalur kendaraan pamedek, memasuki areal Pura Besakih dan pamedek yang hendak meninggalkan Pura Besakih.
25 titik parkir itu siap menampung kendaraan 24 jam. Sembilan di antaranya sebagai sentral parkir utama yakni Terminal Kedundung, Terminal VIP I, Terminal VIP II, Terminal VIP III, Terminal Pura Dalem Puri, Terminal Pura Manik Mas I, Terminal Pura Manik Mas II, Terminal Pura Batumadeg, dan Terminal Pura Kiduling Kreteg. Selebihnya merupakan parkir pribadi, yang daya tampungnya bervariasi mulai dari jaba Pura Dalem Puri, hingga jaba Bencingah Agung Pura Besakih.
Kapolsek Rendang Kompol I Nengah Mertha berupaya mencegah adanya kendaraan pamedek yang parkir di bahu jalan, guna kelancaran lalulalang ribuan kendaraan yang keluar masuk parkir. Setiap areal parkir dijaga petugas terpadu, di antaranya polisi, TNI, pecalang, relawan ORARI Lokal Karangasem, Rapi Wilayah Karangasem, Satgas TRC-IKB Rapi Wilayah 04 Karangasem, Pasebaya Agung Karangasem, Satpol PP, Dinas Perhubungan dan yang lain-lainnya.
Setiap lokasi parkir milik pribadi dipasang plang, misalnya parkir jaba Pura Dalem Puri. Tujuannya agar petugas terpadu lebih mudah berkoordinasi dengan petugas yang berjaga-jaga di pintu masuk Pura Besakih di depan Terminal Kedundung. Tujuannya, begitu kendaraan pamedek memasuki areal Pura Besakih dari Terminal Kedundung, langsung diarahkan ke parkir yang masih bisa menampung kendaraan. Setelah sebelumnya, terjadi komunikasi antara petugas di parkir pribadi dengan petugas di pintu gerbang Pura Besakih di Terminal Kedundung. Sehingga, pamedek tidak kebingungan mencari tempat parkir. Cara itu juga menghindari krodit di jalan raya.
Apalagi setiap petugas telah dibekali alat komunikasi HT. Seluruh petugas bisa memantau komunikasi setiap saat.
Disebutkan dari sembilan terminal itu, hanya Terminal Kedundung dengan kapasitas 600 kendaraan, untuk kendaraan bus-bus besar dan kendaraan pribadi. Sedangkan 8 terminal dan parkir pribadi lainnya untuk kendaraan pribadi, roda empat. Seluruh kendaraan wajib memasuki Kawasan Suci Pura Besakih, melalui satu jalur, dari arah selatan Desa Menanga, lanjut tembus ke Banjar Tegenan, dan masuk Desa Besakih.
Setiba di Terminal Kedundung lanjut Kapolsek Rendang Kompol I Nengah Merta, kendaraan diuraikan. Kendaraan bus wajib parkir di Terminal Kedundung, kendaraan pribadi bisa parkir ke terminal atau parkir pribadi. Sedangkan jalur meninggalkan Pura Besakih, untuk bus besar dari Terminal Kedundung kembali ke jalur semula ke selatan menuju Desa Menanga. Kendaraan pribadi, melalui dua jalur, ke timur lewat Banjar Batusesa dan ke barat Banjar Suwukan. "Secara teknis pengaturan kendaraan pamedek, tidak ada kendala. telah dipetakan semuanya, tempat parkir, jalur masuk dan jalur keluar Pura Besakih," jelas Kompol I Nengah Merta.
Bendesa Pakraman Besakih Jro Mangku Widiartha mengaku sangat terbantu dengan adanya parkir pribadi yang bermunculan setiap Karya Agung Panca Walikrama. Lahan tegalan yang selama ini kurang produktif dimanfaatkan untuk parkir. Pemilik lahan sendiri yang membersihkan lahan tegalannya, kemudian dipasang plang, parkir pribadi. begitu juga pemilik lahan itu, yang mengatur kendaraan pamedek ke luar masuk agar kendaraan parkir berjejer rapi.
Pemilik parkir juga yang mengetahui kapasitas kendaraan yang bisa parkir. Sehingga begitu parkir pribadi penuh dengan kendaraan, tidak lagi mengarahkan kendaraan pamedek untuk parkir di lahannya. Biaya parkir di terminal untuk kendaraan roda empat Rp 2.000, dan sepeda motor Rp 1.000. Di parkir pribadi, kendaraan roda empat Rp 5.000, sepeda motor Rp 1.000. Namun tak jarang pemilik lahan parkir pribadi ‘nembak’ ongkos parkir hingga Rp 10.000 bahkan lebih untuk kendaraan roda empat.
Perbekel Besakih I Wayan Benya menambahkan setiap tahun juga digelar Karya Agung Ida Bhatara Turun Kabeh, walau tetap memerlukan parkir pribadi, tetapi tidak sebanyak selama Karya Agung Panca Walikrama. *Nant
1
Komentar