Kapal Polairud Belum Ditemukan
Pasca Dihantam Cuaca Buruk di Hari Nyepi
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah penyelam gabungan dilibatkan dalam penyisiran dan pencarian satu unit kapal milik Satuan Polisi Air Udara (Polairud) Polres Buleleng, Minggu (10/3) kemarin. Pencarian tersebut menyusul hilangnya kapal patroli milik Sat Polairud Polres Buleleng yang disandarkan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Sangsit, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng, akibat terseret banjir saat Hari Raya Nyepi, Kamis (7/3) lalu. Dari dua kapal yang terdampak bencana itu satu diantaranya sudah ditemukan, namun satu unit lainnya masih belum ada kejelasan.
Menurut warga setempat, di PPI Sangsit sebelum Nyepi ada empat kapal yang sandar. Tiga di antara milik polisi dan satu lainnya milik pengusaha udang. Namun saat Nyepi, Kamis (7/3) lalu, akibat hujan deras dan angin kencang, volume air yang mengalir di Sungai Sangsit meningkat. Dua kapal yang menghilang dan diperkirakan karam itu diduga terseret arus muara Sungai Sangsit yang sangat deras saat itu. Sedangkan satu kapal milik polisi dan milik pengusaha udang masih standby di tempat semula.
Diduga saat air bah datang dari aliran Sungai Sangsit yang membawa sampah dan juga potongan kayu gelondongan berbenturan dengan badan kapal yang juga sempat terseret arus. Dua kapal berkekuatan 40 PK itu pun diperkirakan mengalami kebocoran hingga akhirnya tenggelam dan tak terlihat di daratan.
Perbekel Sangsit, Putu Arya Suyasa saat dikonfirmasi membenarkan jika ada kapal tenggelam di sekitar perairan PPI Sangsit. Hanya saja pihaknya mengaku belum mengetahui secara jelas kronologisnya. “Kejadiannya saat Nyepi, saat hujan sedang lebat-lebatnya itu,” kata Suyasa
Upaya pencarian kapal terduga karam itu, langsung dilakukan pada Jumat (8/3) sehari setelah Nyepi. Dari hasil pencarian tersebut satu unit kapal patroli Satpolairud berhasil ditemukan di sekitar PPI Sangsit. Kapal patroli itu ditemukan dalam kondisi tenggelam berjarak 30 meter dari garis pantai, tepat di sebelah Utara warung ikan bakar, kedalaman sekitar 20 meter.
Satpolairud dibantu sejumlah komunitas penyelam di Singaraja. Seperti True Scuba, NMS Bali, dan Pokmaswas Penimbangan Lestari melanjutkan pencarian satu kapal lainnya yang belum ditemukan dengan penyelaman. Namun hingga Minggu (10/3) sore, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal yang hanyut dan tenggelam karena banjir.
Sementara itu Kasat Polair Polres Buleleng, AKP Putu Aryana yang dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian terhadap kapal yang diduga karam itu. Pihaknya melibatkan para penyelam agar pencarian lebih maksimal. Terlebih perairan Sangsit berupa palung, sehingga dibutuhkan penyelam untuk memaksimalkan proses pencarian. “Hari ini dibantu penyelam kami sudah lakukan pencarian dan penyisiran sampai kedalaman 25 meter di daerah Sangsit. Besok rencananya kami lanjutkan pencarian di sekiran perairan Desa Giri Emas karena belum ketemu sampai sekarang,” ungkap AKP Aryana.*k23
Menurut warga setempat, di PPI Sangsit sebelum Nyepi ada empat kapal yang sandar. Tiga di antara milik polisi dan satu lainnya milik pengusaha udang. Namun saat Nyepi, Kamis (7/3) lalu, akibat hujan deras dan angin kencang, volume air yang mengalir di Sungai Sangsit meningkat. Dua kapal yang menghilang dan diperkirakan karam itu diduga terseret arus muara Sungai Sangsit yang sangat deras saat itu. Sedangkan satu kapal milik polisi dan milik pengusaha udang masih standby di tempat semula.
Diduga saat air bah datang dari aliran Sungai Sangsit yang membawa sampah dan juga potongan kayu gelondongan berbenturan dengan badan kapal yang juga sempat terseret arus. Dua kapal berkekuatan 40 PK itu pun diperkirakan mengalami kebocoran hingga akhirnya tenggelam dan tak terlihat di daratan.
Perbekel Sangsit, Putu Arya Suyasa saat dikonfirmasi membenarkan jika ada kapal tenggelam di sekitar perairan PPI Sangsit. Hanya saja pihaknya mengaku belum mengetahui secara jelas kronologisnya. “Kejadiannya saat Nyepi, saat hujan sedang lebat-lebatnya itu,” kata Suyasa
Upaya pencarian kapal terduga karam itu, langsung dilakukan pada Jumat (8/3) sehari setelah Nyepi. Dari hasil pencarian tersebut satu unit kapal patroli Satpolairud berhasil ditemukan di sekitar PPI Sangsit. Kapal patroli itu ditemukan dalam kondisi tenggelam berjarak 30 meter dari garis pantai, tepat di sebelah Utara warung ikan bakar, kedalaman sekitar 20 meter.
Satpolairud dibantu sejumlah komunitas penyelam di Singaraja. Seperti True Scuba, NMS Bali, dan Pokmaswas Penimbangan Lestari melanjutkan pencarian satu kapal lainnya yang belum ditemukan dengan penyelaman. Namun hingga Minggu (10/3) sore, belum ditemukan tanda-tanda keberadaan kapal yang hanyut dan tenggelam karena banjir.
Sementara itu Kasat Polair Polres Buleleng, AKP Putu Aryana yang dikonfirmasi terpisah mengatakan pihaknya masih melakukan pencarian terhadap kapal yang diduga karam itu. Pihaknya melibatkan para penyelam agar pencarian lebih maksimal. Terlebih perairan Sangsit berupa palung, sehingga dibutuhkan penyelam untuk memaksimalkan proses pencarian. “Hari ini dibantu penyelam kami sudah lakukan pencarian dan penyisiran sampai kedalaman 25 meter di daerah Sangsit. Besok rencananya kami lanjutkan pencarian di sekiran perairan Desa Giri Emas karena belum ketemu sampai sekarang,” ungkap AKP Aryana.*k23
1
Komentar