Sektor Wisata Melesu, Sektor Lain Terimbas
Kondisi industri pariwisata Bali yang sedang melesu, menyusul musim low season sejak pertengahan Januari, yang diprediksi hingga Juni nanti, menyebabkan waswas sektor usaha lain.
DENPASAR, Nusa Bali
Malah beberapa sudah merasakan dampaknya. Salah satunya sektor ritel. Kalangan pelaku usaha ritel mengaku ada indikasi penurunan usaha ritel, karena imbas sektor pariwisata. “Perkembangan seperti demikian (penurunan),” ujar Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali Anak Agung Ngurah Agra Putra, Minggu (10/3).
Berapa persis penurunan (omset) tersebut, Gung Agra- sapaan Ketua Aprindo Bali, tersebut belum bisa memastikan. Alasannya, untuk detilnya tentu perlu data yang pasti. Namun demikian secara kasat mata di lapangan, dari pantauan suasana, suasana penurunan bisnis ritel itu terasa.
Apakah kondisi jelang perhelatan politik (pileg) dan pilpres juga berimbas? Gung Agra, tidak menampiknya. “Kemungkinan itu juga rasanya juga ada pengaruhnya,” ujarnya. Harapannya kelesuan tersebut, tidak berlangsung lama. Kondisi pariwisata, diharapkan lebih cepat pulih. Maksudnya kunjungan wisman, tidak terlalu lama sepi. Sehingga sektor lain juga akan membaik.
Sektor usaha transportasi juga merasakan hal serupa. “Dengan kondisi pariwisata seperti sekarang ini, teman- teman agar solid,” ujar Ketua Perhimpunan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) I Nyoman Sudiarta, dihubungi terpisah.
Solid, kata Sudiarta sesame pebisnis transportasi tidak banting-bantingan harga dalam hal layanan jasa transportasi kepada wisatawan, yang memicu persaingan tidak sehat. “Jangan sampai hancur-hancuran,” imbaunya.
Sudiarta meyakini bukan saja, sektor usaha jasa transportasi yang terimbas, namun sektor usaha lain juga merasakan dampaknya. “Itulah yang kami imbau kepada anggota,” ucap Sudiarta. *k17
Berapa persis penurunan (omset) tersebut, Gung Agra- sapaan Ketua Aprindo Bali, tersebut belum bisa memastikan. Alasannya, untuk detilnya tentu perlu data yang pasti. Namun demikian secara kasat mata di lapangan, dari pantauan suasana, suasana penurunan bisnis ritel itu terasa.
Apakah kondisi jelang perhelatan politik (pileg) dan pilpres juga berimbas? Gung Agra, tidak menampiknya. “Kemungkinan itu juga rasanya juga ada pengaruhnya,” ujarnya. Harapannya kelesuan tersebut, tidak berlangsung lama. Kondisi pariwisata, diharapkan lebih cepat pulih. Maksudnya kunjungan wisman, tidak terlalu lama sepi. Sehingga sektor lain juga akan membaik.
Sektor usaha transportasi juga merasakan hal serupa. “Dengan kondisi pariwisata seperti sekarang ini, teman- teman agar solid,” ujar Ketua Perhimpunan Angkutan Pariwisata Bali (Pawiba) I Nyoman Sudiarta, dihubungi terpisah.
Solid, kata Sudiarta sesame pebisnis transportasi tidak banting-bantingan harga dalam hal layanan jasa transportasi kepada wisatawan, yang memicu persaingan tidak sehat. “Jangan sampai hancur-hancuran,” imbaunya.
Sudiarta meyakini bukan saja, sektor usaha jasa transportasi yang terimbas, namun sektor usaha lain juga merasakan dampaknya. “Itulah yang kami imbau kepada anggota,” ucap Sudiarta. *k17
Komentar