Bali Tunggu Limpahan Wisman Eropa
Kedatangan limpahan wisatawan diarapkan diiringi dengan pebenahan segala infrastruktur, termasuk tak mengabaikan kedatangan wisatawan Nusantara.
Pasca Ikut ITB Berlin
DENPASAR, NusaBali
Bali optimis bisa menggenjot kunjungan wisatawan Eropa. Hal tersebut menyusul keikutsertaan Bali, dalam salah event pameran wisata terbesar dunia yakni (Internationale Tourismus-Börse) di Berlin, Jerman, dari 6-8 Maret lalu. Namun demikian, pembenahan infrastruktur juga diharap bisa digenjot, untuk mengantisipasi peningkatan kunjungan tersebut.
Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Yuniarta Putra, mengatakan hal tersebut Minggu (10/3). “Kalau melihat suasananya, saya optimis kunjungan wisman bisa ditingkatkan,” ujar Gung Yuniarta, sapaan pejabat asal Banjar Tainsiat, Denpasar Utara ini.
Optimisme tersebut, lanjut Gung Yuniarta, karena 80 persen dari produk wisata Indonesia yang dipamerkan di ITB Berlin itu, adalah pariwisata Bali. “Jadi secara produk dan pasaran itulah kita yakin dengan dampak ITB Berlin,” jelasnya. Walaupun diakui Gung Yuniarta, dalam event akbar pameran pariwisata dunia tersebut, Indonesia/Bali tentu harus bersaing dengan negara-negara lain yang ikut dalam event tersebut.
ITB Berlin tersebut, kata Gung Yuniarta mempertemukan kalangan pelaku industri pariwisata dari berbagai belahan dunia, termasuk dari pelaku pariwisata di Bali./Indonesia. Para pelaku industri pariwisata yang kontak langsung dengan mitranya. “Hanya berapa ada kontrak, kami belum tahu. Karena saya mendahului balik,” ucap Gung Yuniarta.
Untuk mengantisipasi kemungkinan peningkatan kunjungan wisman itu, Gung Yuniarta berharap infrastruktur pendukung juga segera disiapkan. Misalnya pembangunan bandara, seperti penambahan runway atau percepatan pembangunan lapangan terbang di Buleleng. Juga infrastruktur lainnya. “Kita jangan hanya berpikir 7-8 juta wisman,” tegas Gung Yuniarta.
Lanjut dia, kalau hanya target antara 7-8 juta infrastruktur yang ada sekarang tentu memadai. Namun juga sangat penting untuk dihitung adalah kunjungan wisatawan domestik yang jumlahnya justru lebih banyak dari wisman. Untuk wisman domestik, kata Gung Yuniarta, ditargetkan 10-11 juta. “Jika infrastrukur masih seperti sekarang, tentu berat untuk mencapai target 8 juta wisman,” ujarnya.
Jadi tegas Gung Yuniarta, untuk pariwisata jangan hanya melihat sisi wisman-nya saja. Namun wisatawan domestik, juga mendapat perhatian yang sama. Karena kedua-duanya membutuhkan layanan, membutuhkan infrastruktur. Dan keduanya juga tentu memberi imbas pada perekonomian Bali.
Sebelumnya untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan Eropa, kalangan industri pariwisata Bali, ikut dalam salah satu event pameran wisata terbesar di dunia yakni ITB Berlin. Setidaknya 2 juta wisatawan Eropa bisa digenjot kedatangannya, untuk memperbanyak jumlah kunjungan wisman ke Bali. Kalangan industri yang ikut serta dalam ITB Berlin, di antaranya Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Badung, kalangan Asosiasi General Manager hotel (Indonesian Hotel Ganeral Manager Assosiation/IHGMA), PHRI dan industri lainnya. *K17
Komentar