Bandara Ngurah Rai Layani 61.078 Penumpang Setiap Hari
Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung mencatat tren positif kedatangan wisatawan.
MANGUPURA, NusaBali
Dalam dua bulan terakhir, Angkasa Pura I selaku pengelola bandara mencatat adanya peningkatan 8 persen, dari 3.332.233 di tahun 2018 menjadi 3.603.624 penumpang di 2019.
“Dua bulan pertama berjalan di 2019, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan dibanding dengan periode yang sama di 2018 lalu. Dari data statistik lalu lintas angkutan udara (LLAU) periode Januari – Februari 2019, tercatat sebanyak 3.603.624 penumpang dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018 yang mencatat 3.332.233 penumpang. Sehingga, saat ini tercatat ada kenaikan jumlah penumpang sebanyak 271.391 orang, atau naik sebesar 8 persen,” ungkap Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, Minggu (10/3) sore.
Kenaikan penumpang ini berbanding terbalik dengan jumlah pesawat udara yang dilayani selama periode Januari – Februari. Saat ini ada penurunan pesawat yang terlayani sebanyak 2 persen dibanding dengan tahun lalu, di mana jumlah pesawat yang terlayani adalah sebanyak 24.855 pesawat, namun kali ini hanya 24.352 pergerakan pesawat, atau turun sebanyak 503 pergerakan pesawat. Meski adanya penurunan pesawat yang terlayani, Arie tetap optimistis bahwa target jumlah penumpang telah ditetapkan sebanyak 24,9 juta penumpang akan tercapai hingga Desember mendatang.
“Hal ini tentunya merupakan tantangan yang harus kami lalui, dengan berbagai inovasi dan peningkatan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa bandar udara. Sehingga pada akhirnya, target yang dicanangkan dapat terpenuhi dan bahkan terlampaui,” tutur Arie.
Optimisme itu didasarkan pada catatan jumlah penumpang di awal tahun ini menunjukkan satu hal positif. Di tengah tren penurunan jumlah penumpang yang dialami oleh beberapa bandar udara lain di Indonesia, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih tetap mencatatkan tren yang cukup baik, dengan peningkatan jumlah penumpang di awal tahun yang cukup signifikan. Sebagai pengelola bandar udara, hal ini tentunya wajib dipertahankan, dan bahkan harus ditingkatkan. “Jika dirata-rata, dalam seharinya terdapat 61.078 penumpang yang diangkut oleh 413 pesawat udara yang keluar masuk Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Ini hal yang harus dipertahankan atau dingkatkan ke depannya,” imbuhnya.
Dalam catatan AP I, dalam lima tahun terakhir, statistik LLAU Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai secara umum selalu menunjukkan catatan positif. Dalam pencatatan jumlah penumpang, dari tahun 2014 hingga 2018, pertumbuhan penumpang mencapai 8,5 persen dengan catatan jumlah penumpang tertinggi adalah pada 2018 lalu dengan jumlah penumpang sebanyak 23.779.178 jiwa. Sementara dalam pencatatan jumlah pergerakan pesawat, pertumbuhan selama lima tahun terakhir adalah sebesar 6 persen dengan catatan jumlah pergerakan pesawat tertinggi adalah di 2018, dengan jumlah 162.623 pergerakan pesawat. *dar
“Dua bulan pertama berjalan di 2019, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mencatat kenaikan jumlah penumpang yang cukup signifikan dibanding dengan periode yang sama di 2018 lalu. Dari data statistik lalu lintas angkutan udara (LLAU) periode Januari – Februari 2019, tercatat sebanyak 3.603.624 penumpang dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018 yang mencatat 3.332.233 penumpang. Sehingga, saat ini tercatat ada kenaikan jumlah penumpang sebanyak 271.391 orang, atau naik sebesar 8 persen,” ungkap Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Arie Ahsanurrohim, Minggu (10/3) sore.
Kenaikan penumpang ini berbanding terbalik dengan jumlah pesawat udara yang dilayani selama periode Januari – Februari. Saat ini ada penurunan pesawat yang terlayani sebanyak 2 persen dibanding dengan tahun lalu, di mana jumlah pesawat yang terlayani adalah sebanyak 24.855 pesawat, namun kali ini hanya 24.352 pergerakan pesawat, atau turun sebanyak 503 pergerakan pesawat. Meski adanya penurunan pesawat yang terlayani, Arie tetap optimistis bahwa target jumlah penumpang telah ditetapkan sebanyak 24,9 juta penumpang akan tercapai hingga Desember mendatang.
“Hal ini tentunya merupakan tantangan yang harus kami lalui, dengan berbagai inovasi dan peningkatan kualitas layanan kepada seluruh pengguna jasa bandar udara. Sehingga pada akhirnya, target yang dicanangkan dapat terpenuhi dan bahkan terlampaui,” tutur Arie.
Optimisme itu didasarkan pada catatan jumlah penumpang di awal tahun ini menunjukkan satu hal positif. Di tengah tren penurunan jumlah penumpang yang dialami oleh beberapa bandar udara lain di Indonesia, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai masih tetap mencatatkan tren yang cukup baik, dengan peningkatan jumlah penumpang di awal tahun yang cukup signifikan. Sebagai pengelola bandar udara, hal ini tentunya wajib dipertahankan, dan bahkan harus ditingkatkan. “Jika dirata-rata, dalam seharinya terdapat 61.078 penumpang yang diangkut oleh 413 pesawat udara yang keluar masuk Bali melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Ini hal yang harus dipertahankan atau dingkatkan ke depannya,” imbuhnya.
Dalam catatan AP I, dalam lima tahun terakhir, statistik LLAU Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai secara umum selalu menunjukkan catatan positif. Dalam pencatatan jumlah penumpang, dari tahun 2014 hingga 2018, pertumbuhan penumpang mencapai 8,5 persen dengan catatan jumlah penumpang tertinggi adalah pada 2018 lalu dengan jumlah penumpang sebanyak 23.779.178 jiwa. Sementara dalam pencatatan jumlah pergerakan pesawat, pertumbuhan selama lima tahun terakhir adalah sebesar 6 persen dengan catatan jumlah pergerakan pesawat tertinggi adalah di 2018, dengan jumlah 162.623 pergerakan pesawat. *dar
1
Komentar