Pemkab Panen Padi Organik di Subak Dawan
Pemkab Klungkung melalui Dinas Pertanian (Distan) menggelar panen perdana padi organik di Subak Dawan, Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Klungkung, Minggu (10/3) pagi.
SEMARAPURA, NusaBali
Padi ini merupakan demplot kajian terap dosis pupuk oragnik terhadap peningkatan provitas padi varietas Inpari 43. Panen demplot seluas 25 are ini menggunakan mesin Combain Harvaster. Dalam kesempatan itu, hadir Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta bersama Kepala Dinas Pertanian Ida Bagus Juanida, Camat Dawan AA Gede Putra Wedana, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bali, dan krama Subak Dawan.
Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengaku sangat senang dan menyambut baik program ini. Ia berharap
krama Subak Dawan menerapkan sistem pertanian padi organik sesuai harapan pemerintah. Seiring terapan sistem pertanian ini, Wabup menegaskan Pemkab Klungkung ke depan akan mencanangkan pertanian ramah lingkungan.
"Penggunaan pupuk organik ini masih menjadi hal baru. Petani masih menimbang-nimbang dalam pemilihan pupuk baik organik maupun non organik. Mudah-mudahan dari hasil kajian ini bisa menjelaskan kepada subak hasil dari pertanian organik lebih bagus karena panennya lebih banyak dan menyehatkan" ujar Wabub Kasta.
Kepala Bidang Produksi, Distan Klungkung Wayan Sumatra mengatakan padi organik yang dikembangkan menggunakan pupuk organik berupa pestisida nabati. Bahan aktif pestisida ini dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Bahan aktif lain yakni biorin yang dihasilkan dari kelompok ternak Simantri Desa Dawan. "Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan,” ujarnya.
Jelas Sumatra, pestisida ini dapat dibuat dengan mudah, menggunakan bahan dan berbiaya murah, dan peralatan sederhana. Dengan metode ini, padi yang dihasilkan petani 100 perseb organik. ‘’Demplot ini tidak menggunakan pupuk kimia dan insektisida sedikit pun,’’ jelasnya. *wan
Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta mengaku sangat senang dan menyambut baik program ini. Ia berharap
krama Subak Dawan menerapkan sistem pertanian padi organik sesuai harapan pemerintah. Seiring terapan sistem pertanian ini, Wabup menegaskan Pemkab Klungkung ke depan akan mencanangkan pertanian ramah lingkungan.
"Penggunaan pupuk organik ini masih menjadi hal baru. Petani masih menimbang-nimbang dalam pemilihan pupuk baik organik maupun non organik. Mudah-mudahan dari hasil kajian ini bisa menjelaskan kepada subak hasil dari pertanian organik lebih bagus karena panennya lebih banyak dan menyehatkan" ujar Wabub Kasta.
Kepala Bidang Produksi, Distan Klungkung Wayan Sumatra mengatakan padi organik yang dikembangkan menggunakan pupuk organik berupa pestisida nabati. Bahan aktif pestisida ini dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang berkhasiat mengendalikan serangan hama pada tanaman. Bahan aktif lain yakni biorin yang dihasilkan dari kelompok ternak Simantri Desa Dawan. "Pestisida ini tidak meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman maupun lingkungan,” ujarnya.
Jelas Sumatra, pestisida ini dapat dibuat dengan mudah, menggunakan bahan dan berbiaya murah, dan peralatan sederhana. Dengan metode ini, padi yang dihasilkan petani 100 perseb organik. ‘’Demplot ini tidak menggunakan pupuk kimia dan insektisida sedikit pun,’’ jelasnya. *wan
1
Komentar