Pekak 60 Tahun Nekat Bacok Dua Tetangganya
Tersinggung Aliran Listrik ke Rumahnya di Desa Tembok Diputus
SINGARAJA, NusaBali
Peristiwa berdarah terjadi di Banjar Dadap Tebel, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng ketika seorang kakek, Nengah Terak, 60, nekat membacok dua tetangganya hingga terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit, karena ter-singgung gara-gara aliran listrik menuju rumahnya dicabut korban. Dua korban aksi pembacokan masing-masing Nyoman Suwadi, 45, dan Nyoman Sari, 44.
Insiden berdarah di Banjar Dapdap Tebel, Desa Tembok ini sudah terjadi Selasa (5/3) sore pukul 16.30 Wita, namun baru terungkap ke publik setelah rilis perkara di Mapolres Buleleng, Senin (11/3). Tersangka Pekak (Kakek) Nengah Terak sendiri sudah ditangkap polisi, Selasa petang pukul 18.30 Wita, atau berselang 2 jam pasca kejadian.
Terungkap, tersangka Pekak Terak nekat membacok dua tetangganya dengan pisau belati, karena kesal dan tersinggung oleh sikap korban Nyoman Suwadi. Masalahnya, tetangga sebelah rumahnya itu mencabut cuk aliran listrik ke rumah tersangka pada siang hari. Rumah tersangka Pekak Terak hanya dialiri listrik pada malam hari. Pencabutan aliran listrik itu sudah berlangsung sejak 20 hari sebelum insiden berdarah.
Rasa kesal dan tersinggung yang sudah dipendam selama 20 hari memuncak, 5 Maret 2019 sore, ketika salah satu anak tersangka tidak bisa menonton televisi karena tak ada aliran listrik ke rumahnya. Tersangka Pekak Terak yang dalam kondisi di bawah pengaruh alkohol, sore itu langsung bergegas menuju rumah korban Nyoman Suwadi, sambil membawa sebilah pisau belati sepanjang 17 cm.
Saat tiba di rumah Nyoman Suwadi, tersangka Pekak Teras mendapati tetangganya itu sedang minum minuman keras bersama tetangga lainnya, Nyoman Sari. Kedua korban yang tengah asik pesta miras itu sempat menawari tersangka Pekak Teras ikut minum-minum. Namun, tersangka Pekak Teras yang sudah kepalang emosi, menolak ikut minum.
Pekak berusia 60 tahun ini kemudian melontarkan pertanyaan kepada korban Nyoman Suwadi, kenapa aliran listriknya dicabut? Saat itu pula, korban Nyoman Suwadi mengaku segera akan mengalirkan listrik ke rumah tersangka. Tapi, hal itu justru membuat tersangka Pekak Terak tersinggung.
Tersngka Pekak Terak pun langsung menyerang korban Nyoman Suwadi membabi buta dengan pisau belati yang dibawanya dari rumah. Selain menyerang korban Nyoman Suwadi hingga terluka, tersangka juga menusuk korban Nyoman Sari. Padahal, Nyoman Sari tak ada masalah dengan tersangka.
“Karena sudah kalap, saya tidak bisa melihat jelas. Saya kira Nyoman Sari adalah adalah Nyoman Suwadi,” kenang tersangka Pekak Terasa saat rilis perkara di Mapolres Buleleng, Jalan Pramuka Singaraja, Senin kemarin.
Karena serangan tersangka Pekak Teras, korban Nyoman Suwadi mengalami luka gores di bagian perut kiri. Korban yang sempat berusaha melawan ini akhirnya selamat dari maut, setelah berhasil melarikan diri. Namun, naas bagi rekannya yakni korban Nyoman Sari, yang tidak tahu menahu masalah, menderita luka-luka lebih parah. Korban Nyoman Sari mengalami luka tusuk di antara dada dan perut bagian kanan.
Baik korban Nyoman Sari maupun Nyoman Suwadi kemudian dilarikan keluarganya ke RS Kertha Usada Singaraja untuk mendapatkan perawatan. Korban Nyoman Sari yang mengalami luka lebih berat, langsung mendapat penanganan intensif oleh tim medis. Malam itu juga, dia menjalani tindakan operasi di rumah sakit. Hingga Senin kemarin, korban Nyoman Sari masih dirawat di RS Kertha Usada dan dalam tahap pemulihan pasca operasi.
“Sampai saat ini, kami masih menunggu hasil visum dari tim medis untuk mengetahui seberapa dalam luka tusuk yang dialami korban Nyoman Sari,” ungkap Kapolsek Tejakula, AKP Wayan Sartika, didampingi Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, dalam rilis perkara di Mapolres Buleleng, Senin kemarin.
Sebaliknya, korban Nyoman Suwadi yang lukanya lebih ringan, tidak sampai harus rawat inap di RS Kertha Usada Singaraja. Dia hanya menjalani rawat jalan. Usai mendapatkan penanganan di RS Kertha Usada, sore itu pula korban Nyoman Suwadi langsung melaporkan tersangka Pekak Teras ke polisi.
Atas laporan korban, tersangka Pekak Terak langsung ditangkap polisi di rumahnya kawasan Banjar Dapdap Tebel, Desa Tembok, Selasa petang pukul 18.30 Wita. Tersangka diamankan berikut barang bukti sebuah pisau belati yang dipakai menusuk kedua korban.
Tersangka Pekak Terak ditahan di Mapolsek Tejakula, tapi kemudian dibawa ke Mapolres Buleleng saat rilis perkara kemarin. Setelah rilis perkara kemarin, tersangka kembali dibawa ke Mapolsek Tejakula. Tersangka dijerat Pasal 351 ayat (1) dan ayat (2) KUHP tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Seseorang Terluka, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. *k23
Peristiwa berdarah terjadi di Banjar Dadap Tebel, Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, Buleleng ketika seorang kakek, Nengah Terak, 60, nekat membacok dua tetangganya hingga terluka dan harus dilarikan ke rumah sakit, karena ter-singgung gara-gara aliran listrik menuju rumahnya dicabut korban. Dua korban aksi pembacokan masing-masing Nyoman Suwadi, 45, dan Nyoman Sari, 44.
Insiden berdarah di Banjar Dapdap Tebel, Desa Tembok ini sudah terjadi Selasa (5/3) sore pukul 16.30 Wita, namun baru terungkap ke publik setelah rilis perkara di Mapolres Buleleng, Senin (11/3). Tersangka Pekak (Kakek) Nengah Terak sendiri sudah ditangkap polisi, Selasa petang pukul 18.30 Wita, atau berselang 2 jam pasca kejadian.
Terungkap, tersangka Pekak Terak nekat membacok dua tetangganya dengan pisau belati, karena kesal dan tersinggung oleh sikap korban Nyoman Suwadi. Masalahnya, tetangga sebelah rumahnya itu mencabut cuk aliran listrik ke rumah tersangka pada siang hari. Rumah tersangka Pekak Terak hanya dialiri listrik pada malam hari. Pencabutan aliran listrik itu sudah berlangsung sejak 20 hari sebelum insiden berdarah.
Rasa kesal dan tersinggung yang sudah dipendam selama 20 hari memuncak, 5 Maret 2019 sore, ketika salah satu anak tersangka tidak bisa menonton televisi karena tak ada aliran listrik ke rumahnya. Tersangka Pekak Terak yang dalam kondisi di bawah pengaruh alkohol, sore itu langsung bergegas menuju rumah korban Nyoman Suwadi, sambil membawa sebilah pisau belati sepanjang 17 cm.
Saat tiba di rumah Nyoman Suwadi, tersangka Pekak Teras mendapati tetangganya itu sedang minum minuman keras bersama tetangga lainnya, Nyoman Sari. Kedua korban yang tengah asik pesta miras itu sempat menawari tersangka Pekak Teras ikut minum-minum. Namun, tersangka Pekak Teras yang sudah kepalang emosi, menolak ikut minum.
Pekak berusia 60 tahun ini kemudian melontarkan pertanyaan kepada korban Nyoman Suwadi, kenapa aliran listriknya dicabut? Saat itu pula, korban Nyoman Suwadi mengaku segera akan mengalirkan listrik ke rumah tersangka. Tapi, hal itu justru membuat tersangka Pekak Terak tersinggung.
Tersngka Pekak Terak pun langsung menyerang korban Nyoman Suwadi membabi buta dengan pisau belati yang dibawanya dari rumah. Selain menyerang korban Nyoman Suwadi hingga terluka, tersangka juga menusuk korban Nyoman Sari. Padahal, Nyoman Sari tak ada masalah dengan tersangka.
“Karena sudah kalap, saya tidak bisa melihat jelas. Saya kira Nyoman Sari adalah adalah Nyoman Suwadi,” kenang tersangka Pekak Terasa saat rilis perkara di Mapolres Buleleng, Jalan Pramuka Singaraja, Senin kemarin.
Karena serangan tersangka Pekak Teras, korban Nyoman Suwadi mengalami luka gores di bagian perut kiri. Korban yang sempat berusaha melawan ini akhirnya selamat dari maut, setelah berhasil melarikan diri. Namun, naas bagi rekannya yakni korban Nyoman Sari, yang tidak tahu menahu masalah, menderita luka-luka lebih parah. Korban Nyoman Sari mengalami luka tusuk di antara dada dan perut bagian kanan.
Baik korban Nyoman Sari maupun Nyoman Suwadi kemudian dilarikan keluarganya ke RS Kertha Usada Singaraja untuk mendapatkan perawatan. Korban Nyoman Sari yang mengalami luka lebih berat, langsung mendapat penanganan intensif oleh tim medis. Malam itu juga, dia menjalani tindakan operasi di rumah sakit. Hingga Senin kemarin, korban Nyoman Sari masih dirawat di RS Kertha Usada dan dalam tahap pemulihan pasca operasi.
“Sampai saat ini, kami masih menunggu hasil visum dari tim medis untuk mengetahui seberapa dalam luka tusuk yang dialami korban Nyoman Sari,” ungkap Kapolsek Tejakula, AKP Wayan Sartika, didampingi Kasubag Humas Polres Buleleng, Iptu Gede Sumarjaya, dalam rilis perkara di Mapolres Buleleng, Senin kemarin.
Sebaliknya, korban Nyoman Suwadi yang lukanya lebih ringan, tidak sampai harus rawat inap di RS Kertha Usada Singaraja. Dia hanya menjalani rawat jalan. Usai mendapatkan penanganan di RS Kertha Usada, sore itu pula korban Nyoman Suwadi langsung melaporkan tersangka Pekak Teras ke polisi.
Atas laporan korban, tersangka Pekak Terak langsung ditangkap polisi di rumahnya kawasan Banjar Dapdap Tebel, Desa Tembok, Selasa petang pukul 18.30 Wita. Tersangka diamankan berikut barang bukti sebuah pisau belati yang dipakai menusuk kedua korban.
Tersangka Pekak Terak ditahan di Mapolsek Tejakula, tapi kemudian dibawa ke Mapolres Buleleng saat rilis perkara kemarin. Setelah rilis perkara kemarin, tersangka kembali dibawa ke Mapolsek Tejakula. Tersangka dijerat Pasal 351 ayat (1) dan ayat (2) KUHP tentang Penganiayaan yang Menyebabkan Seseorang Terluka, dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara. *k23
Komentar