Tempat Lahir Ibunda Ir Soekarno Dijadikan Cikal Bakal Sejarah NKRI
Lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, disiapkan untuk direstorasi. Tempat lahir dan besarnya ibunda Ir Soekarno yakni Nyoman Rai Srimben ini dicanangkan menjadi cikal bakal sejarah NKRI.
SINGARAJA, NusaBali
Keinginan tersebut diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ST saat menghadiri puncak acara Ngembak Api Games yang rutin diselenggarakan Keluarga Besar Bale Agung, beberapa waktu yang lalu.
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan sebagai cikal bakal sejarah NKRI yaitu asal dari ibunda Ir Soekarno, Bale Agung bisa dijadikan situs pariwisata sejarah. Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno merupakan salah satu upaya untuk lebih memperlihatkan Bale Agung sebagai situs sejarah. Langkah ini akan bisa meningkatkan kesejahteraan Bale Agung sendiri. “Masyarakat Bale Agung bisa bersatu untuk mewujudkan hal tersebut,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini juga mengungkapkan sebagai kepala daerah pihaknya akan mendekatkan nilai historis yang telah diberikan oleh Bale Agung dalam awal kemerdekaan NKRI untuk bisa memberikan manfaat terhadap masyarakat setempat. Dari dulu, dirinya terus mengatakan bagaimana kalau Bale Agung di restorasi. “Pemerintah nantinya bisa mendiskusikan bagaimana membuat tempat yang luar biasa ini dijadikan sesuatu untuk mengingatkan orang tentang sejarah terbentuknya NKRI,” ungkap Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana juga menyatakan kesiapannya berdiskusi dengan masyarakat Bale Agung bagaimana Bale Agung ini dengan nilai historisnya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Bale Agung sendiri. Dimulai dari RTH Bung Karno, ditunjang ileh Kelurahan Beratan yang memiliki tempat-tempat kerajinan berkualitas. Setelah itu, direkatkan dengan Bale Agung dengan nilai historisnya yang sudah diakui dimana-mana. “Tinggal dipoles lagi sedikit sehingga memberikan manfaat yang luar biasa,” ujarnya.
Pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini pun menganalogikan dengan keberadaan makam Bung Karno di Blitar. Jika saja di Blitar tidak ada makam Bung Karno, Blitar tidak terkenal seperti sekarang. Bukan bermaksud untuk menjual Bale Agung, melainkan untuk mengingatkan khalayak di Indonesia bahwa Bale Agung adalah cikal bakal sejarah NKRI. “Bale Agung merupakan tempat dimana tonggak sejarah yaitu ibunda dari pejuang kemerdekaan NKRI, Bung Karno berasal,” tutup Agus Suradnyana.*k23
Bupati Agus Suradnyana menjelaskan sebagai cikal bakal sejarah NKRI yaitu asal dari ibunda Ir Soekarno, Bale Agung bisa dijadikan situs pariwisata sejarah. Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Bung Karno merupakan salah satu upaya untuk lebih memperlihatkan Bale Agung sebagai situs sejarah. Langkah ini akan bisa meningkatkan kesejahteraan Bale Agung sendiri. “Masyarakat Bale Agung bisa bersatu untuk mewujudkan hal tersebut,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD Provinsi Bali ini juga mengungkapkan sebagai kepala daerah pihaknya akan mendekatkan nilai historis yang telah diberikan oleh Bale Agung dalam awal kemerdekaan NKRI untuk bisa memberikan manfaat terhadap masyarakat setempat. Dari dulu, dirinya terus mengatakan bagaimana kalau Bale Agung di restorasi. “Pemerintah nantinya bisa mendiskusikan bagaimana membuat tempat yang luar biasa ini dijadikan sesuatu untuk mengingatkan orang tentang sejarah terbentuknya NKRI,” ungkap Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana juga menyatakan kesiapannya berdiskusi dengan masyarakat Bale Agung bagaimana Bale Agung ini dengan nilai historisnya memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Bale Agung sendiri. Dimulai dari RTH Bung Karno, ditunjang ileh Kelurahan Beratan yang memiliki tempat-tempat kerajinan berkualitas. Setelah itu, direkatkan dengan Bale Agung dengan nilai historisnya yang sudah diakui dimana-mana. “Tinggal dipoles lagi sedikit sehingga memberikan manfaat yang luar biasa,” ujarnya.
Pejabat asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar ini pun menganalogikan dengan keberadaan makam Bung Karno di Blitar. Jika saja di Blitar tidak ada makam Bung Karno, Blitar tidak terkenal seperti sekarang. Bukan bermaksud untuk menjual Bale Agung, melainkan untuk mengingatkan khalayak di Indonesia bahwa Bale Agung adalah cikal bakal sejarah NKRI. “Bale Agung merupakan tempat dimana tonggak sejarah yaitu ibunda dari pejuang kemerdekaan NKRI, Bung Karno berasal,” tutup Agus Suradnyana.*k23
1
Komentar