Pemkab Klungkung Segera Wujudkan Ngaben Ngemasa dan Manusa Yadnya
Guna mewujudkan program upacara Ngaben Ngemasa dan Manusa Yadnya tahun 2020, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengumpulkan tim.
SEMARAPURA, NusaBali
Tim ini terdiri atas unsur Majelis Madya Desa Pekraman (MMDP), PHDI Klungkung serta Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga Klungkung di ruang kerjanya Selasa (12/3).
Pemkab Klungkung merancang program tersebut selain menggunakan punia dari karma, juga dari Pemkab Klungkung. ‘’Dengan demikian akan terlaksana yadnya yang saling asah asih asuh dan terwujud yadnya yang sadwika,” ujar Bupati Suwirta
Kepada Ketua MMDP Klungkung Dewa Made Tirta, Bupati Suwirta minta dibuatkan tentang definisi mengenai kelompok penerima punia tersebut. Kelompok mulai dari ditingkat KK, banjar hingga desa pekraman. Data kelompok ini nantinya akan sangat berguna dalam menentukan pemberian punia. Pemkan juga akan membuat kajian dalam menentukan jumlah punia.
“Selain untuk efisiensi atau mengurangi beban biaya dari warga, program ini juga untuk menyatukan dan meningkatkan rasa kekeluargaan serta kebersamaan warga dalam pelaksanaan upacara ngaben dan manusa yadnya,’’jelasnya.
Ketua MMDP Klungkung Dewa Made Tirta menjelaskan, Juni - awal September merupakan dewasa ayu (hari baik) bagi umat Hindu untuk melaksanakan pangabenan. Pelaksanaan Ngaben berkelompok yang diagendakan dalam kurun waktu tertentu dinamakan Ngaben Ngemasa. Namun karena diikuti banyak sawa, kini masyarakat lebih menyebutnya dengan Ngaben Massal.
Untuk program Ngaben Ngemasa, punia dari Pemkan Klungkung akan dianggarkan dari APBD. Sehingga setahun menjelang kegiatan upacara, proposal harus sudah disampaikan kepada Pemkab Klungkung, paling lambat Maret. Yang dibantu dalam bentuk punia adalah dana banten upacara, mulai dari Ngagah hingga Nganyud. Punia bernilai maksimal 50 persen dari nilai proposal yang diajukan.
Untuk Manusa Yadnya seperti Nelu Bulanin, Matatah, Otonan, Metik Rambut, pendanaannya akan dibantu sepenuhnya oleh Pemkab. Lokasi pelaksanaannya akan dipisahkan menjadi dua yaitu di Klungkung daratan dari Kecamatan Klungkung, Dawan dan Banjarangkan, dan satu lokasi di kepulauan Nusa Penida. *wan
Pemkab Klungkung merancang program tersebut selain menggunakan punia dari karma, juga dari Pemkab Klungkung. ‘’Dengan demikian akan terlaksana yadnya yang saling asah asih asuh dan terwujud yadnya yang sadwika,” ujar Bupati Suwirta
Kepada Ketua MMDP Klungkung Dewa Made Tirta, Bupati Suwirta minta dibuatkan tentang definisi mengenai kelompok penerima punia tersebut. Kelompok mulai dari ditingkat KK, banjar hingga desa pekraman. Data kelompok ini nantinya akan sangat berguna dalam menentukan pemberian punia. Pemkan juga akan membuat kajian dalam menentukan jumlah punia.
“Selain untuk efisiensi atau mengurangi beban biaya dari warga, program ini juga untuk menyatukan dan meningkatkan rasa kekeluargaan serta kebersamaan warga dalam pelaksanaan upacara ngaben dan manusa yadnya,’’jelasnya.
Ketua MMDP Klungkung Dewa Made Tirta menjelaskan, Juni - awal September merupakan dewasa ayu (hari baik) bagi umat Hindu untuk melaksanakan pangabenan. Pelaksanaan Ngaben berkelompok yang diagendakan dalam kurun waktu tertentu dinamakan Ngaben Ngemasa. Namun karena diikuti banyak sawa, kini masyarakat lebih menyebutnya dengan Ngaben Massal.
Untuk program Ngaben Ngemasa, punia dari Pemkan Klungkung akan dianggarkan dari APBD. Sehingga setahun menjelang kegiatan upacara, proposal harus sudah disampaikan kepada Pemkab Klungkung, paling lambat Maret. Yang dibantu dalam bentuk punia adalah dana banten upacara, mulai dari Ngagah hingga Nganyud. Punia bernilai maksimal 50 persen dari nilai proposal yang diajukan.
Untuk Manusa Yadnya seperti Nelu Bulanin, Matatah, Otonan, Metik Rambut, pendanaannya akan dibantu sepenuhnya oleh Pemkab. Lokasi pelaksanaannya akan dipisahkan menjadi dua yaitu di Klungkung daratan dari Kecamatan Klungkung, Dawan dan Banjarangkan, dan satu lokasi di kepulauan Nusa Penida. *wan
Komentar