nusabali

Paus Lodan Kecil Terdampar di Rangkan

  • www.nusabali.com-paus-lodan-kecil-terdampar-di-rangkan

Bangkai Paus betina jenis Lodan Kecil (Kogiasima) terdampar di Pantai Rangkan, Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Selasa (12/3) sekitar pukul 05.00 Wita.

GIANYAR, NusaBali

Sehari sebelumnya, Selasa (11/3) sore, Paus terkecil dari spesiesnya ini sempat terdampar dalam kondisi masih hidup.

Sejumlah nelayan yang menemukan Paus berwarna gelap berpadu merah muda ini pun langsung mengontak Polhut Resort Gianyar KSDA Bali I Nyoman Yasa. Sembari berusaha mendorong agar Paus ini kembali ke laut. "Sudah sempat dua kali didorong ke tengah. Sekitar jam 6 sore, paus ini berhasil berenang di perairan," jelas Nyoman Yasa disela-sela evakuasi kemarin. Selanjutnya, guna mengecek kondisi paus pasca didorong, Nyoman Yasa pun kembali ke bibir pantai Rabu kemarin. "Pagi saya cek sini, ternyata paus ini kembali terdampar. Namun sudah dalam kondisi mati," ujarnya. Jarak dari temuan terdampar saat hidup dengan temuan terdampar setelah jadi bangkai, diperkirakan sekitar 500 meter. "Kemarin terdampar di timur, tadi kita temukan sudah jadi bangkai sekitar 500 ke barat," jelasnya.

Kasi Wilayah II Gianyar KSDA Bali Sulistyo Widodo mengatakan jenis paus ini merupakan satwa dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem. "Jenisnya memang paling kecil diantara spesies paus lainnya. Dari refrensi sementara, paus ini memiliki berat sekitar 180 kilogram, panjang maksimal 2,2 meter dengan diameter sekitar 50 cm," jelasnya. Terkait kemungkinan terdampar, pihaknya memperkirakan dipengaruhi oleh faktor makanan dan lingkungan. "Kemungkinan paus ini terdampar karena migrasi mencari makanan dan suhu air yang hangat. Atau bisa jadi karena terpisah dari kelompoknya," ujarnya.

Mengenai identifikasi sementara, dalam tubuh paus ini terdapat sejumlah luka di bagian wajah dan punggung. Namun untuk memastikan penyebabnya, bangkai paus ini akan diteliti lebih lanjut. "Rencananya akan diteliti di Serangan, Denpasar," jelasnya. Mengenai sebarannya, paus ini terdetekai di perairan seluruh dunia. Karakternya, memang suka migrasi untuk mencari makanan dan perairan dengan suhu hangat. "Dilihat dari giginya yang tajam, satwa ini termasuk karnivora, atau pemburu," jelasnya. Ditambahkan, petugas Pusat Pendidikan dan Konservasi Penyu (TCEC) Serangan, I Made Sukanta, secara fisik ditemukan dua luka ada bagian mulut dan punggung. "Nanti kita akan otopsi dan diperiksa lebih lanjut," imbuhnya. Pantauan NusaBali, proses evakuasi bangkai paus ini menuju mobil rescue cukup sulit. Petugas sempat berusaha membuat tandu dari bambu, namun patah lantaran bobot paus yang cukup berat.*nvi

Komentar