Dua Relasi Bisnis Dilepas Polisi Malaysia
Kasus Mutilasi Bos Tekstil
BANDUNG, NusaBali
Dua warga Pakistan relasi bisnis bos tekstil asal Bandung, Ujang Nuryanto (37), dilepas Polisi Diraja Malaysia (PDRM) usai pemeriksaan berkaitan kasus pembunuhan Nuryanto dan temannya, Ai Munawaroh (33) yang tewas dimutilasi di Malaysia.
"Untuk perkembangan pihak kepolisian di Malaysia belum memberi tahu, yang jelas dua orang relasi Pak Nuryanto sudah dilepas kembali untuk perkara mutilasi ini," kata Hermawan, pengacara Nuryanto, Rabu (13/3).
Mimi, ibu Nuryanto, mendesak PDRM mengusut tuntas kasus pembunuhan ini. "Saya harap kasus yang menerpa anak saya segera diungkap dan pelakunya segera dihukum," kata Mimi usai pemakaman Nuryanto di TPU Tegal Camat Bahuan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sekretaris Pertama Konsuler KBRI Kuala Lumpur Shabda Thian angkat bicara terkait dua orang relasi Nuryanto yang dilepas kembali oleh pihak kepolisian.
"Dua terduga itu memang awal adalah orang terakhir (bersama Nuryanto), setelah dilakukan pemeriksaan hampir sebulan, mereka tidak ada (tidak terlibat). Tapi mereka membantu memberi keterangan mengenai koneksi almarhum dengan orang setempat (rekan bisnis di Malaysia)," tutur Shabda di lokasi pemakaman Nuryanto.
Saat ini, menurut dia, polisi Malaysia masih menyelidiki kasus mutilasi. "Saya tidak bisa mengatakan dua, tiga atau satu (pelaku), saya percayakan kepada pihak PDRM yang terus mengembangkan penyelidikan," katanya dilansir detik.
Ia menambahkan, informasi mutilasi Nuryanto ini didapatkan dari pihak keluarga. Menurutnya, Nuryanto ke Malaysia untuk berbisnis.
"Dalam rangka urusan bisnis, ya kepastiannya kami serahkan ke keluarga," ucap Shabda.
KBRI Kuala Lumpur sendiri berjanji terus mengawal kasus tersebut.
"Kita terus mengawal hal ini, harus memberikan kepercayaan penuh kepada kepolisian di Malaysia, sebagaimana yang saya sampaikan akan terus berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia. Termasuk kepolisian Indonesia memberikan dukungan," kata Sekretaris Pertama Konsuler KBRI Kuala Lumpur Shabda Thian usai menghadiri pemakaman Nuryanto di TPU Tegal Camat Bahuan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/3).
Shabda menjelaskan informasi pemulangan jenazah Nuryanto diinformasikan Selasa kemarin oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM). "Kami tim mengurus segala dokumentasi termasuk jenazah, dari mulai pemandian, kafan hingga pemetian dan proses pemulangan. Tadi pagi jam sembilan, kami tim KBRI bersama jenazah, alhamdulillah sampai di Bandung," tuturnya.
Menurut dia, terkait bagian tubuh lainnya milik korban yang belum ditemukan, petugas berwenang belum menemukan tambahan.
"Apa yang dilakukan penyisiran kepolisian sejak ditemukan tubuh pada Januari lalu, pihak polisi bersama pihak tim SAR melacak, namun yang ditemukan hanya badan saja," ucap Shabda. *
Dua warga Pakistan relasi bisnis bos tekstil asal Bandung, Ujang Nuryanto (37), dilepas Polisi Diraja Malaysia (PDRM) usai pemeriksaan berkaitan kasus pembunuhan Nuryanto dan temannya, Ai Munawaroh (33) yang tewas dimutilasi di Malaysia.
"Untuk perkembangan pihak kepolisian di Malaysia belum memberi tahu, yang jelas dua orang relasi Pak Nuryanto sudah dilepas kembali untuk perkara mutilasi ini," kata Hermawan, pengacara Nuryanto, Rabu (13/3).
Mimi, ibu Nuryanto, mendesak PDRM mengusut tuntas kasus pembunuhan ini. "Saya harap kasus yang menerpa anak saya segera diungkap dan pelakunya segera dihukum," kata Mimi usai pemakaman Nuryanto di TPU Tegal Camat Bahuan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Sekretaris Pertama Konsuler KBRI Kuala Lumpur Shabda Thian angkat bicara terkait dua orang relasi Nuryanto yang dilepas kembali oleh pihak kepolisian.
"Dua terduga itu memang awal adalah orang terakhir (bersama Nuryanto), setelah dilakukan pemeriksaan hampir sebulan, mereka tidak ada (tidak terlibat). Tapi mereka membantu memberi keterangan mengenai koneksi almarhum dengan orang setempat (rekan bisnis di Malaysia)," tutur Shabda di lokasi pemakaman Nuryanto.
Saat ini, menurut dia, polisi Malaysia masih menyelidiki kasus mutilasi. "Saya tidak bisa mengatakan dua, tiga atau satu (pelaku), saya percayakan kepada pihak PDRM yang terus mengembangkan penyelidikan," katanya dilansir detik.
Ia menambahkan, informasi mutilasi Nuryanto ini didapatkan dari pihak keluarga. Menurutnya, Nuryanto ke Malaysia untuk berbisnis.
"Dalam rangka urusan bisnis, ya kepastiannya kami serahkan ke keluarga," ucap Shabda.
KBRI Kuala Lumpur sendiri berjanji terus mengawal kasus tersebut.
"Kita terus mengawal hal ini, harus memberikan kepercayaan penuh kepada kepolisian di Malaysia, sebagaimana yang saya sampaikan akan terus berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia. Termasuk kepolisian Indonesia memberikan dukungan," kata Sekretaris Pertama Konsuler KBRI Kuala Lumpur Shabda Thian usai menghadiri pemakaman Nuryanto di TPU Tegal Camat Bahuan, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (13/3).
Shabda menjelaskan informasi pemulangan jenazah Nuryanto diinformasikan Selasa kemarin oleh Polisi Diraja Malaysia (PDRM). "Kami tim mengurus segala dokumentasi termasuk jenazah, dari mulai pemandian, kafan hingga pemetian dan proses pemulangan. Tadi pagi jam sembilan, kami tim KBRI bersama jenazah, alhamdulillah sampai di Bandung," tuturnya.
Menurut dia, terkait bagian tubuh lainnya milik korban yang belum ditemukan, petugas berwenang belum menemukan tambahan.
"Apa yang dilakukan penyisiran kepolisian sejak ditemukan tubuh pada Januari lalu, pihak polisi bersama pihak tim SAR melacak, namun yang ditemukan hanya badan saja," ucap Shabda. *
1
Komentar