Perbaikan Senderan Tukad Buleleng Mendesak
PUPR Lapor ke BWS Minta Penanganan Segera
SINGARAJA, NusaBali
Senderan Tukad Buleleng yang berlokasi sebelah Selatan Jembatan Gempol Banyuning, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng yang jebol tergerus air bah perlu perbaikan mendesak. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Buleleng sudah melakukan pengukuran dan perhitungan kerugian yang ditaksir sekitar Rp 150 juta.
Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, Kamis (14/3) kemarin menjelaskan pengukuran senderan jebol itu cukup krusial. Lokasi jebolan senderan itu pun sangat berpotensi terjadi longsor susulan dan tergerusnya rumah Made Tirtayasa, warga setempat yang sepekan lalu tembok bagian dapur dan kamar mandinya ikut tergerus banjir.
“Komunikasi lisan sudah sempat kami sampaikan ke BWS Bali-Penida, suratnya segera akan kami kirim. Setelah staf kami melakukan pengukuran disana biaya perbaikannya sekitra 150 juta. Ini memang cukup mendesak karena potensi jebolsenderan susulan cukup tinggi, bahkan rumah warga juga bisa-bisa ikut tergerus,” kata dia.
Hal itu pun dirisaukan olehnya karena saat ini kondisi debit air Tukad Buleleng dimusim penghujan sedang tinggi-tingginya. Kondisi itu ditakutkan membuat senderan yang jebol semakin melebar. Ia pun berharap perbaikan senderan itu bisa ditangani tahun ini oleh BWS Bali-Penida. Namun jika BWS tak bisa melakukan perbaikan tahun ini, Suparta mengaku akan meminta izin untuk mengambil alih perbaikan oleh Pemkab Buleleng. Jika diizinkan ia memastikan anggaran perbaikan akan diajukan pada anggaran perubahan.
Sementara itu sebelumnya diberitakan senderan Tukad Buleleng di wilayah Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, jebol pada Kamis (7/3) lalu. jebolnya senderan itu diperkirakan karena air bah yang mengalir di Tukad Buleleng sangat tinggi. Bencana itu pun turut membuat tembok dapur dan kamar mandi Made Tirtayasa warga yang tinggal di bantaran kali ikut tergerus.*k23
Kepala Dinas PUPR Buleleng, Ketut Suparta Wijaya, Kamis (14/3) kemarin menjelaskan pengukuran senderan jebol itu cukup krusial. Lokasi jebolan senderan itu pun sangat berpotensi terjadi longsor susulan dan tergerusnya rumah Made Tirtayasa, warga setempat yang sepekan lalu tembok bagian dapur dan kamar mandinya ikut tergerus banjir.
“Komunikasi lisan sudah sempat kami sampaikan ke BWS Bali-Penida, suratnya segera akan kami kirim. Setelah staf kami melakukan pengukuran disana biaya perbaikannya sekitra 150 juta. Ini memang cukup mendesak karena potensi jebolsenderan susulan cukup tinggi, bahkan rumah warga juga bisa-bisa ikut tergerus,” kata dia.
Hal itu pun dirisaukan olehnya karena saat ini kondisi debit air Tukad Buleleng dimusim penghujan sedang tinggi-tingginya. Kondisi itu ditakutkan membuat senderan yang jebol semakin melebar. Ia pun berharap perbaikan senderan itu bisa ditangani tahun ini oleh BWS Bali-Penida. Namun jika BWS tak bisa melakukan perbaikan tahun ini, Suparta mengaku akan meminta izin untuk mengambil alih perbaikan oleh Pemkab Buleleng. Jika diizinkan ia memastikan anggaran perbaikan akan diajukan pada anggaran perubahan.
Sementara itu sebelumnya diberitakan senderan Tukad Buleleng di wilayah Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, jebol pada Kamis (7/3) lalu. jebolnya senderan itu diperkirakan karena air bah yang mengalir di Tukad Buleleng sangat tinggi. Bencana itu pun turut membuat tembok dapur dan kamar mandi Made Tirtayasa warga yang tinggal di bantaran kali ikut tergerus.*k23
1
Komentar