Usai Aniaya Istri, Suami Gantung Diri
"Werjana nekat aniaya istri karena diduga istrinya selingkuh,"
Sang Istri Kritis di RSUD Tabanan
TABANAN, NusaBali
Seorang warga I Wayan Werjana, 54, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di pohon coklat dikebun warga Banjar Duren Taluh, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan pada Jumat (15/3). Werjana nekat gantung diri lantaran takut dan panik diduga usai menganiaya sang istri Ni Nyoman Tamiasih, 47, hingga kritis.
Informasi yang dihimpun sebelum korban asal Banjar Dinas Belimbing, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, gantung diri yang diduga usai menganiaya istrinya, Werjana sejak Kamis (14/3) sudah menghilang. Saat itu keluarga I Ketut Sumitra, 44, adik kandung korban mencari namun tak kunjung ditemukan.
Hingga pencarian berlanjut dilakukan pada Jumat (15/3). Dan sekitar pukul 15.10 Wita korban didapati sudah menggantung di pohon cokelat milik warga Biang Dastri dekat dengan Pura Bedugul Banjar Duren Taluh. Dengan peristiwa tersebut adik korban pun melaporkan ke Bhabinkamtibmas Desa Belimbing dan selanjutnya dilaporkan ke Polsek Pupuan.
Saat korban ditemukan korban tergantung di pohon cokelat dengan ketinggian 4 meter menggunakan tali plastik warna hijau. Korban menggantung masih mengenakan pakaian, celana jean, baju kaos tanpa kerah warna hitam, jaket warna merah, tas pinggang yang masih diselempangkan didada.
Kasus penganiyaan yang berujung gantung diri berawal dari istrinya Werjana, Ni Nyoman Tamiasih ditemukan kritis dan luka parah dibagian kepala di depan Pura Bedugul Banjar Duren Taluh oleh warga I Wayan Adi Utama, 25, yang saat itu pulang usai berburu burung pada Kamis sekitar pukul 20.30 Wita.
Utama panik lantaran Nyoman Tamiasih ditemukan berlumuran darah dibagian kepala selanjutnya melaporkan ke warga dan diteruskan ke prajuru adat kemudian diteruskan ke keluarga korban. Pada malam itu Nyoman Tamiasih langsung dibawa ke BRSUD Tabanan untuk diberikan pertolongan.
Dengan ditemukan Tamiasih itu keluarga akhirnya mencari suaminya yang diduga kuat penyebab penganiayaan. Karena hubungan mereka berdua belakangan tidak harmonis sebab istrinya Tamiasih diduga selingkuh oleh Werjana.
Namun Werjana setelah dicari keluarga bahkan krama banjar tak kunjung ketemu. Karena tidak kunjung ketemu keluarga pun akhirnya meminta bantuan ke orang pintar untuk mencari Werjana. Berdasarkan petunjuk orang pintar bahwa Werjana dikatakan berada tak jauh dari Pura Bedugul. Dan benar saja ia ditemukan dalam kondisi tewas gantung diri.
Kapolsek Pupuan AKP Ida Bagus Mahendra ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Werjana gantung diri karena panik usai menganiaya istrinya hingga kritis pada Kamis malam. Dan sampai saat ini istrinya belum sadarkan diri. "Werjana nekat aniaya istri karena diduga istrinya selingkuh," jelasnya.
Dikatakan istrinya tersebut ditemukan kritis mengalami luka dibagian kepala sekitar 50 meter dari lokasi Werjana gantung diri. Dan menurut keterangan anak korban jika Werjana dan istrinya Tamiasih pada Kamis malam itu sama-sama pergi mengaku nonton joged bumbung di Banjar Duren Taluh. "Lokasi rumah dengan lokasi kejadian jauh sekitar 2 kilometer," jelasnya sembari mengatakan jika Werjana sudah memiliki tiga orang anak dan satu cucu.
Dengan kejadian tersebut saat ini jenazah Werjana yang keseharianya sebagai petani ini langsung dikubur tidak disinggahkan ke rumah duka karena meninggalnya ulah pati. Dan keluarga serta bendesa setempat juga enggan melakukan autuopsi." Untuk memastikan ada keterkaitan penganiayaan berujung gantung diri penyidik masih menunggu istri korban sadar karena saat ini masih kritis," tandas AKP Mahendra. *de
Komentar