nusabali

2.000 Wisman Kelas Atas Ikut ‘Red Dress Run’ Interhash 2016

  • www.nusabali.com-2000-wisman-kelas-atas-ikut-red-dress-run-interhash-2016

Sekitar 2.000 wisatawan asing dari 75 negara berkumpul di parkir timur Lapangan Golf Inna The Grand Bali Beach Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (19/5).

DENPASAR, NusaBali
Semuanya tampil dengan busana unik, sebagai peserta acara ‘Red Dress Run’ Internatio-nal Hash House Harriers (Interhash) 2016.
Ribuan wisatawan asing dari berbagai belahan dunia ini mulai berkumpul sejak sore pukul 15.00 Wita. Karena acara ‘Interhash 2016’ mengusung tema kegiatan 'Dress Red Run', maka semua peserta, baik laki-laki maupun perempuan, terlihat mengenakan dress berwarna merah.

Data yang dihimpun dari pantia, wisatawan asing berjumlah 2.000 orang yang ikut acara ‘Interhash 2016’ ini berasal dari 75 negara di tiga benua: Eropa, Amerika, dan Asia. Mereka merupakan komunitas wisatawan strata atas, dengan finansial lumayan kuat.
Acara ini merupakan kegiatan olahraga lintas alam yang menggabungkan lari, berjalan menyusuri sungai, dan naik gunung. Ada lima Kabupaten/Kota di Bali yang jadi perlintasan acara ‘Interhash 2016’, dimulai dari Kota Denpasar, Kamis kemarin, berlanjut ke Tabanan, Badung, Gianyar, dan Bangli.

Menurut Ketua Panitia, Mr Liem Chie An, event ‘Interhash 2016’ ini diawali dengan jalan santai bertema ‘Red Dress Run’ yang mengambil start dari parkir timur Lapangan Golf Inna The Grand Bali Beach Sanur, Kamis sore. Selanjutnya, Sabtu (21/5) dan Minggu (22/5), disambung dengan kegiatan Run Sait di Pulau Serangan, Denpasar Selatan. Sebelum acara di Serangan, peserta menyasar Badung, Tabanan, Gianyar, Tabanan, dan Bangli.

Sedangkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, I Wayan Gunawan, menyatakan selain ‘Red Dress Run’, para peserta nantinya akan mengikuti kunjungan wisata (city tour), Jumat (20/5) ini. "Yang datang memang 6.000 orang. Tapi, dalam setiap kegiatan, mereka harus dibagi, karena saking banyaknya. Nah, yang ikut Dress Red Run hanya 2.000 saja. Begitu seterusnya secara bergantian," tandas Guanawan saat pembulkaan acara pembukaan ‘Interhash 2016’ di Sanur, Kamis sore.

Sementara itu, acara pembukaan ‘Interhash 2016’ di Sanur, sore kemarin, dihadiri pula Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra. Menpar Arie Yahya menyebutkan, Interhash merupakan kegiatan yang luar biasa, dengan melibatkan puluhan negara.

Indonesia, khususnya Bali, beruntung bisa dipilih sebagai tempat kegiatan komunitas wisatawan ke;as atas yang punya kekuatan finansial ini. Pasalnya, ini tentu akan memberikan dampak positif bagi pendapatan dari hunian hotel dan jasa pariwisata lainnya.

"Dengan memilih Indonesia yakni Denpasar sebagai Ibukota Provinsi Bali sebagai tempat penyelenggaraan Interhash, pastinya akan berdampak besar baik bagi pariwisata Bali maupun Indonesia secara umum," tandas Menpar Arief Yahya.

Pihaknya pun berharap dalam kegiatan ‘Interhash 2018’ mendatang, komunitas ini tetap memilih Indonesia sebagai tempat kunjungan dan kegiatannya yang nantinya bersifat sosial dan amal. "Mereka ini di negaranya berasal dari kalangan menengah atas. Mereka punya agenda dalam dua tahun sekali mengelilingi dunia," katanya.

Sementara itu, Walikota Denpasar IB Rai Mantra menyambut positif dipilihnya Denpasar sebagai tuan rumah dalam kegiatan berskala internasional ini. Walikota berharap masyarakat Bali khususnya Denpasar, turut mendukung kegiatan ‘Interhash 2016’ hingga akhir.

Sekadar dicatat, Interhash merupakan komunitas pencinta alam (hasher) yang ber-anggotakan lebih dari 100 negara di dunia. Kegiatan ini digelar 2 tahun sekali dan telah terselenggara sejak 1978. Tempat penyelenggaraannya berpindah-pindah. Tahun 2016 ini merupakan penyelenggaraan ke-21. i

Komentar