Kadek Agung Berharap ke Vietnam
Pemain Timnas U-23 asal Tabanan, Bali, I Kadek Agung Widnyana Putra berharap jadi bagian Timnas untuk menjalani babak kualifikasi Piala Asia U-23 2020, pada 22- 26 Maret, di Vietnam.
MANGUPURA, NusaBali
Dalam babak kualifikasi itu, Indonesia di Grup K dengan tim-tim kuat Asia Tenggara, yakni Thailand, Vietnam, dan Brunei Darussalam.
Namun sebelum melawan Vietnam, usai ujicoba lawan Bali United, di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, Minggu (17/3), Timnas U-23 akan merampingkan pemain, dari 30 jadi 23 pemain definitif. Dengan kondisi ini, posisi Kadek Agung pun belum aman sebagai playmaker.
"Dalam waktu dekat ini ada pencoretan lagi. Saya berharap tetep lolos dan ikut bersama Timnas U-24 ke Vietnam," ucap Kadek Agung, Jumat (15/3).
Untuk itu, Kadek Agung menyerahkan sepenuhnya coach Indra Sjafri. Selaku pemain hanya bisa kerja keras dan menunjukkan permainan terbaik. Sebab, dia sadar jam terbang di laga internaaional masih minim.
Saat Timnas U-22 menjuarai turnamen Piala AFF U-22 2019 di
"Saat ujicoba lawan Semen Padang kami juga sempat bertanding 40 menit. Dan, soal lawan tuan rumah Bali United yang juga tim saya sendiri silakan pelatih yang memutuskan. Tapi selama ini saya selalu masuk tim meskipun dari bangku cadangan," tutur Kadek Agung.
Saat lawan Bali United, di lapangan adalah rival, meskipun melawan sahabat sendiri. Begitu juga persaingan di tim menuju tim definitif semuanya dilalui dengan sportif.
"Saingan di posisi saya ada Sanni, Hanif dan Rafgi. Itu istilahnya penghubung antara bertahan bertahan dan gelandang serang. Tepatnya ply maker," terang Kadek Agung.
Dia menyebut lawan Bali United yang perlu diwaspadai yakni Paulo Sergio dan Melvin Platje. Sementara itu menanggapi soal bonus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 200 juta untuk masing-masing pemain Timnas Indonesia U-22 usai menjadi juara Piala AFF U-22 2019, uang itu diserahkan sepenuhnya untuk orangtuanya. Karena cita-citanya sejak awal juga ingin berbagi rejeki kepada orang tuanya. Apalagi dia usianya masih muda dan belum terlalu membutuhkan uang. Termasuk bonus dari Menpora Imam Nahrawi juga Rp 65 juta.
Pemain yang juga mahasiswa Saraswati Denpasar semester IV jurusan manajemen itu langganan masuk line up sebagai pemain pengganti. Mulai babak penyisihan hingga final. Namun Kadek Agung yang bernomor punggung 21 di Timnas hanya diturunkan dalam kurun waktu 10 menit sebagai pemain pengganti. *dek
Namun sebelum melawan Vietnam, usai ujicoba lawan Bali United, di Stadion Kapten Wayan Dipta Gianyar, Minggu (17/3), Timnas U-23 akan merampingkan pemain, dari 30 jadi 23 pemain definitif. Dengan kondisi ini, posisi Kadek Agung pun belum aman sebagai playmaker.
"Dalam waktu dekat ini ada pencoretan lagi. Saya berharap tetep lolos dan ikut bersama Timnas U-24 ke Vietnam," ucap Kadek Agung, Jumat (15/3).
Untuk itu, Kadek Agung menyerahkan sepenuhnya coach Indra Sjafri. Selaku pemain hanya bisa kerja keras dan menunjukkan permainan terbaik. Sebab, dia sadar jam terbang di laga internaaional masih minim.
Saat Timnas U-22 menjuarai turnamen Piala AFF U-22 2019 di
"Saat ujicoba lawan Semen Padang kami juga sempat bertanding 40 menit. Dan, soal lawan tuan rumah Bali United yang juga tim saya sendiri silakan pelatih yang memutuskan. Tapi selama ini saya selalu masuk tim meskipun dari bangku cadangan," tutur Kadek Agung.
Saat lawan Bali United, di lapangan adalah rival, meskipun melawan sahabat sendiri. Begitu juga persaingan di tim menuju tim definitif semuanya dilalui dengan sportif.
"Saingan di posisi saya ada Sanni, Hanif dan Rafgi. Itu istilahnya penghubung antara bertahan bertahan dan gelandang serang. Tepatnya ply maker," terang Kadek Agung.
Dia menyebut lawan Bali United yang perlu diwaspadai yakni Paulo Sergio dan Melvin Platje. Sementara itu menanggapi soal bonus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp 200 juta untuk masing-masing pemain Timnas Indonesia U-22 usai menjadi juara Piala AFF U-22 2019, uang itu diserahkan sepenuhnya untuk orangtuanya. Karena cita-citanya sejak awal juga ingin berbagi rejeki kepada orang tuanya. Apalagi dia usianya masih muda dan belum terlalu membutuhkan uang. Termasuk bonus dari Menpora Imam Nahrawi juga Rp 65 juta.
Pemain yang juga mahasiswa Saraswati Denpasar semester IV jurusan manajemen itu langganan masuk line up sebagai pemain pengganti. Mulai babak penyisihan hingga final. Namun Kadek Agung yang bernomor punggung 21 di Timnas hanya diturunkan dalam kurun waktu 10 menit sebagai pemain pengganti. *dek
1
Komentar