Banyak Cerita Menarik, Audiensi Dansatgas TMMD Bersama Awak Media
Dansatgas TMMD ke-104 Kodim 1626/Bangli Letkol Cpn Andy Pranoto, M.Sc., melaksanakan audiensi dengan sejumlah awak media baik cetak, elektronik, dan online.
BANGLI, NusaBali.com
Kegiatan penuh kebersamaan dan kekeluargaan tersebut dilaksanakan Jumat (15/03), bertempat di Pos Komando Taktis Satgas TMMD ke-104 Kodim 1626/Bangli di Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli. Dansatgas yang juga Dandim 1626/Bangli dalam penjelasannya di depan awak media dan sejumlah pejabat instansi yang hadir menjelaskan berbagai hal terkait pelaksanaan TMMD di Desa Peninjoan tersebut. Dijelaskannya, semua berproses melalui pengusulan yang bersifat bottom-up dari bawah ke atas yang melibatkan peran Babinsa dan juga Kepala Desa (Prebekel) yang mengusulkan lewat Musrenbang. Usulan ini dipelajari baik di tingkat Kodim dan Pemkab Bangli dan hasil musyawarah di tingkat Pemkab Bangli memutuskan TMMD ke -104 dilaksankan di Desa Peninjoan, Tembuku Bangli.
Dansatgas juga memaparkan terkait sasaran yang dikerjakan baik yang bersifat fisik maupun non fisik dalam bentuk penyuluhan maupun pemberian materi wawasan kebangsaan. Ada hal menarik dari cerita Dansatgas terkait pengerjaan sasaran fisik yaitu sasaran pokok pembuatan jalan sepanjang 1500 meter dengan lebar 5 meter. Ternyata keinginan masyarakat dari dua banjar/dusun yaitu Tampuagan dan Peninjoan sudah ada sejak jaman penjajahan untuk menghubungkan kedua wilayah tersebut dan saat ini baru terealisasi melalui Program TMMD ke- 104.
"Keinginan kedua warga banjar untuk memiliki akses jalan sejarah rintisannya cukup panjang, sudah sejak jaman penjajahan dan saat ini baru terealisasi melalui Program TMMD ke-104,” ungkap Dansatgas Andy Pranoto. Jalan yang sudah berwujud tersebut nantinya akan menjadi akses bagi warga masyarakat dalam melaksanakan kegiatan upacara keagamaan.
Apa yang disampaikan Dansatgas dibenarkan oleh Kepala Desa/Perbekel Desa Peninjoan, I Dewa Nyoman Tagel, yang juga menyampaikan rintisan atau keinginan membuka akses infrastruktur jalan yang menghubungkan dua banjar/dusun yaitu Peninjoan dan Tampuagan sudah sejak lama dan sekarang baru terwujud lewat kegiatan TMMD ke-104. Dirinya menilai jalan tersebut akan sangat penting dan sangat bermanfaat bagi mobilitas warga desa setempat untuk berbagai kegiatan. Terlebih dengan telah dicanangkannya Desa Peninjoan sebagai salah satu desa wisata oleh Pemkab Bangli sejak 2018 lalu, maka infrastruktur seperti jalan sangat dibutuhkan sehingga keinginan untuk mewujudkan Desa Peninjoan sebagai destinasi tujuan wisata (DTW) akan dapat dikunjungi banyak orang yang muaranya dapat meningkatkan kesejahteraan warganya.
Ditambahkannya dengan segala potensi yang ada terutama karena potensi keindahan alam dan aura yang dimiliki maka Kepala Desa yang terlihat sangat humoris tersebut bersama warga masyarakatnya ingin menjadikan Desa Peninjoan sebagai destinasi tujuan wisata spritual. “Di Desa Peninjoan ada sejumlah sumber mata air yang sangat disucikan yang bagi siapapun dapat memanfaatkan untuk melukat atau pembersihan sehingga disertai dengan permohonan doa akan senatiasa diberikan keselamatan dan kesehatan,”ungkap pria yang ternyata sudah berusia kepala 6 tapi tetap enerjik itu.
Dirinya sangat berterima kasih sebagian keinginan warga sudah direalisasikan oleh Pemkab Bangli melalui program TMMD ke-104. Keterlibatan TNI dalam hal ini Kodim 1626/Bangli sangat luar biasa dan kami rasakan. Kebersamaan dan sinergitas selama pelaksanaan TMMD ke-104 yang sudah berjalan hampir tiga minggu menjadi hal yang tidak mudah untuk dilupakan. Prajurit TNI dengan warga bekerja bersama, mereka tidur dan masak di rumah-rumah warga (rumah induk semang) menjadikan semuanya sebagai suatu keluarga. Dirinya berharap jalinan simakrama (silahturahmi) ini tidak berhenti sampai di sini dan akan terus berlanjut dan tidak dilupakan.
Tak lupa juga sebagai Kepala Desa, dirinya mengucapkan terima kasih kepada awak media yang dikoordinir Penerangan Kodam IX/Udayana dan Penerangan Korem 163/Wira Satya yang melakukan liputan pada program TMMD ke-104 tersebut. "Apa yang nantinya dituliskan semoga menjadi cetita yang lebih memperkenalkan Desa Peninjoan kepada masyarakat luar,” pungkasnya.
Setelah selama kurang lebih satu setengah jam awak media diterima dan mendapatkan penjelasan di Pos Komando Taktis TMMD ke-104, kegiatan dilanjutkan dengan meninjau ke lokasi dengan berjalan kaki menyusuri jalan yang sudah dibangun sepanjang 1500 meter dengan sebagian sudah diaspal dan diperkeras. Dengan kuntur medan naik dan turun serta pemandangan alam yang memang indah membuat hampir semuanya berdecak kagum dan memang pantas Desa Peninjoan ditetapkan sebagai desa wisata. Sangat selaras dengan nama desanya ‘Peninjoan’ yang sangat mungkin kita artikan sangat menarik untuk ‘ditinjau atau dilihat.’ *
Komentar