Digagalkan, Penyelundupan Penyu di Gerokgak
Penyelundupan penyu berhasil digagalkan Satuan Polisi Perairan dan Udara (Polairud) Polres Buleleng, Minggu (17/3) sore kemarin.
SINGARAJA, NusaBali
Tujuh ekor penyu pun ditemukan di sebuah Keramba Jaring Apung (KJA) di perairan perbatasan wilayah Desa Pejarakan dan Sumberkima, Kecamatan Gerokgak, Buleleng. Tiga ekor penyu di antaranya dalam kondisi terluka di bagian flipper (kaki penyu).
Temuan penyu itu berawal saat personel Satpolairud Polres Buleleng melakukan penyisiran terkait informasi penyelundupan penyu yang digadang-gadang transit di Buleleng. dari hasil penyisiran yang dipimpin Kanit Patroli Satpolairud Polres Buleleng, Iptu Dewa Sadnyana. Dari hasil penyisiran ditemukan tujuh ekor penyu hijau dalam posisi mengambang dan keempat kakinya terikat di sebuah KJA yang sudah tak beroperasi, yang berjarak lima mil ke tengah laut, sekitar pukul 11.00 WITA.
Kondisi KJA yang sudah tak berfungsi belasan tahun tanpa jaring dan juga balok kayunya yang sudah keropos, sedikit mempersulit proses evakuasi oleh Satpolairud bersama tim konservasi Penyu penimbangan. Hal itu juga dipengaruhi karena ukuran penyu cukup besar. Panjang tujuh penyu itu berkisar dari 78 sentimeter hingga 100 sentimeter dan lebar berkisar 64 sentimeter hingga 90 sentimeter.
Setelah berhasil dievakuasi, empat ekor di antaranya yang kondisinya sehat langsung dirilis saat itu juga di perairan perbatasan wilayah Desa Pejarakan dan Suberkima. Sedangkan tiga ekor lainnya yang ditemukan terluka dievakuasi dan dibawa ke penangkaran Penyu Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Tiga ekor penyu yang terluka itu baru tiba dari Sumberkima di Pantai Penimbangan sekitar pukul 20.30 WITA.
Menurut pemerhati penyu yang juga tim konservasi Penyu Pantai Penimbangan, Iwan Setia Budiditemui Minggu (17/3) malam di Pantai Penimbangan mengaku mengetahui dugaan penggelapan penyu setelah dikontak oleh Stapolairud Polres Buleleng. “Kebetulan kami di Penimbangan ini kan satu tim, tadi siang dapat telpeon dari Pak Dewa, langsung meluncur ke sana,” kata Iwan.
Dari tujuh ekor penyu berukuran besar yang ditemukan tanpa pemilik di perairan Buleleng diperkirakan berumur cukup tua, rata-rata sudah seratus tahun untuk ukuran panjang kerapas (cangkang dipunggung penyu) di atas 70 sentimeter. Bahkan yang paling besar dengan panjang 100 sentimeter dan lebar 90 sentimeter itu diperkirakan sudah berumur 150 tahun. Sementara tiga penyu yang mengalami luka pada kakinya karena ditusuk untuk diikat sementara akan dikarantina di bak penangkaran penyu di Pantai Penimbangan.
Rencananya tim konservasi yang terdiri dari akademisi, Pokmaswas, Satpolairud Polres Buleleng dan kelompok nelayan Pantai Penimbangan, akan melakukan pengobatan hari ini Senin (18/3) pagi ini. “Nanti akan diobservasi dulu dan diobati, kalau kondisinya bagus, sore bisa langsung dirilis kembali ke tengah laut, kalau masih sakit dikarantina sampai sembuh di sini,” imbuh dia. Diperkirakan tujuh ekor penyu selundupan itu berasal dari Pulau Sapeken, Madura, Jawa Timur, dengan tujuan Bali. *k23
Temuan penyu itu berawal saat personel Satpolairud Polres Buleleng melakukan penyisiran terkait informasi penyelundupan penyu yang digadang-gadang transit di Buleleng. dari hasil penyisiran yang dipimpin Kanit Patroli Satpolairud Polres Buleleng, Iptu Dewa Sadnyana. Dari hasil penyisiran ditemukan tujuh ekor penyu hijau dalam posisi mengambang dan keempat kakinya terikat di sebuah KJA yang sudah tak beroperasi, yang berjarak lima mil ke tengah laut, sekitar pukul 11.00 WITA.
Kondisi KJA yang sudah tak berfungsi belasan tahun tanpa jaring dan juga balok kayunya yang sudah keropos, sedikit mempersulit proses evakuasi oleh Satpolairud bersama tim konservasi Penyu penimbangan. Hal itu juga dipengaruhi karena ukuran penyu cukup besar. Panjang tujuh penyu itu berkisar dari 78 sentimeter hingga 100 sentimeter dan lebar berkisar 64 sentimeter hingga 90 sentimeter.
Setelah berhasil dievakuasi, empat ekor di antaranya yang kondisinya sehat langsung dirilis saat itu juga di perairan perbatasan wilayah Desa Pejarakan dan Suberkima. Sedangkan tiga ekor lainnya yang ditemukan terluka dievakuasi dan dibawa ke penangkaran Penyu Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng. Tiga ekor penyu yang terluka itu baru tiba dari Sumberkima di Pantai Penimbangan sekitar pukul 20.30 WITA.
Menurut pemerhati penyu yang juga tim konservasi Penyu Pantai Penimbangan, Iwan Setia Budiditemui Minggu (17/3) malam di Pantai Penimbangan mengaku mengetahui dugaan penggelapan penyu setelah dikontak oleh Stapolairud Polres Buleleng. “Kebetulan kami di Penimbangan ini kan satu tim, tadi siang dapat telpeon dari Pak Dewa, langsung meluncur ke sana,” kata Iwan.
Dari tujuh ekor penyu berukuran besar yang ditemukan tanpa pemilik di perairan Buleleng diperkirakan berumur cukup tua, rata-rata sudah seratus tahun untuk ukuran panjang kerapas (cangkang dipunggung penyu) di atas 70 sentimeter. Bahkan yang paling besar dengan panjang 100 sentimeter dan lebar 90 sentimeter itu diperkirakan sudah berumur 150 tahun. Sementara tiga penyu yang mengalami luka pada kakinya karena ditusuk untuk diikat sementara akan dikarantina di bak penangkaran penyu di Pantai Penimbangan.
Rencananya tim konservasi yang terdiri dari akademisi, Pokmaswas, Satpolairud Polres Buleleng dan kelompok nelayan Pantai Penimbangan, akan melakukan pengobatan hari ini Senin (18/3) pagi ini. “Nanti akan diobservasi dulu dan diobati, kalau kondisinya bagus, sore bisa langsung dirilis kembali ke tengah laut, kalau masih sakit dikarantina sampai sembuh di sini,” imbuh dia. Diperkirakan tujuh ekor penyu selundupan itu berasal dari Pulau Sapeken, Madura, Jawa Timur, dengan tujuan Bali. *k23
Komentar