Lipi Duwe Muncul di Pura Tirta Empul
Pemangku memastikan lipi duwe tersebut jenis ular tanah yang tidak berbahaya
GIANYAR, NusaBali
Video kemunculan seekor ular di sela-sela tembok pancoran tempat malukat Pura Tirta Empul Tampaksiring beredar di media sosial. Video berdurasi 9 detik ini memperlihatkan sosok kepala ular mulai muncul lalu menghilang. Berbagai tanggapan pun bermunculan, ada yang merasa ngeri, takut, ada pula yang menganggapnya hal bisa, termasuk dianggap sebuah keberuntungan bisa melihat ular yang diyakini merupakan lipi duwe tersebut.
Dikonfirmasi terkait kemunculan ular tersebut, Pemangku Pura Tirta Empul Dewa Aji Mangku Wenten membenarkannya. "Memang benar ada, nike lipi duwe (itu ular suci)," ujarnya saat ditemui, Minggu (17/3). Sama seperti ikan julit duwe pura setempat, kemunculan lipi duwe ini tidak bisa diprediksi. Hanya saja, pemangku cukup sering melihat kemunculan lipi duwe ini ketika cuaca panas. "Memang sering medal (muncul, red). Terutama kalau cuaca panas siang hari. Kalau hujan dan malam hari, biasanya tidak ada," ungkapnya. Meski demikian, Dewa Aji Mangku memastikan lipi duwe tersebut jenis ular tanah yang tidak berbahaya. "Tidak berbahaya, tidak berbisa dan tidak mematuk," tegasnya. Tempat kemunculan lipi duwe ini memang seperti tampak pada video, yakni disela-sela tembok. Bahkan, jika cuaca terlampau panas, lipi duwe biasa berenang pada kolam panglukatan. "Mengkeb (sembunyi) di sela-sela tembok. Nyemplung biasa di air," terangnya.
Mengenai pertanda aneh ketika lipi duwe medal, Dewa Aji Mangku enggan berkomentar. "Ten wenten petunjuk napi, uling nguni sampun kenten. (Tidak ada pertanda apa-apa, memang sejak dulu seperti itu," jelasnya. Diperkirakan lipi duwe ini memiliki panjang sekitar 50-80 cm, selain di sela-sela tembok, lipi duwe juga pernah dilihat melata di areal pura. "Tiang sering manggihin medal ring margi (Saya sering melihat muncul di halaman pura, red)," ujarnya. Sejauh ini, pihaknya memastikan kemunculan lipi duwe tidak mengganggu pemedek atau wisatawan yang melukat.
Pantauan NusaBali, pasca beredarnya video kemunculan ular dan viral di medsos tidak menyurutkan minat masyarakat maupun wisatawan untuk melukat. Bahkan meskipun hujan, seperti pantauan NusaBali, kemarin siang, wisatawan tampak menikmati sensasi melukat maupun suasana asri areal pura yang berdekatan dengan Istana Tampaksiring tersebut. *nvi
Dikonfirmasi terkait kemunculan ular tersebut, Pemangku Pura Tirta Empul Dewa Aji Mangku Wenten membenarkannya. "Memang benar ada, nike lipi duwe (itu ular suci)," ujarnya saat ditemui, Minggu (17/3). Sama seperti ikan julit duwe pura setempat, kemunculan lipi duwe ini tidak bisa diprediksi. Hanya saja, pemangku cukup sering melihat kemunculan lipi duwe ini ketika cuaca panas. "Memang sering medal (muncul, red). Terutama kalau cuaca panas siang hari. Kalau hujan dan malam hari, biasanya tidak ada," ungkapnya. Meski demikian, Dewa Aji Mangku memastikan lipi duwe tersebut jenis ular tanah yang tidak berbahaya. "Tidak berbahaya, tidak berbisa dan tidak mematuk," tegasnya. Tempat kemunculan lipi duwe ini memang seperti tampak pada video, yakni disela-sela tembok. Bahkan, jika cuaca terlampau panas, lipi duwe biasa berenang pada kolam panglukatan. "Mengkeb (sembunyi) di sela-sela tembok. Nyemplung biasa di air," terangnya.
Mengenai pertanda aneh ketika lipi duwe medal, Dewa Aji Mangku enggan berkomentar. "Ten wenten petunjuk napi, uling nguni sampun kenten. (Tidak ada pertanda apa-apa, memang sejak dulu seperti itu," jelasnya. Diperkirakan lipi duwe ini memiliki panjang sekitar 50-80 cm, selain di sela-sela tembok, lipi duwe juga pernah dilihat melata di areal pura. "Tiang sering manggihin medal ring margi (Saya sering melihat muncul di halaman pura, red)," ujarnya. Sejauh ini, pihaknya memastikan kemunculan lipi duwe tidak mengganggu pemedek atau wisatawan yang melukat.
Pantauan NusaBali, pasca beredarnya video kemunculan ular dan viral di medsos tidak menyurutkan minat masyarakat maupun wisatawan untuk melukat. Bahkan meskipun hujan, seperti pantauan NusaBali, kemarin siang, wisatawan tampak menikmati sensasi melukat maupun suasana asri areal pura yang berdekatan dengan Istana Tampaksiring tersebut. *nvi
1
Komentar