Pedagang di Pasar Toya Pakeh Meluber Jualan di Pinggir Jalan dan Atas Trotoar
Pedagang di Pasar Kampung Toya Pakeh, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, banyak yang memilih berjualan di luar.
SEMARAPURA, NusaBali
Bahkan ada yang berjualan di pinggir jalan dan di atas trotoar, sehingga menganggu kenyamanan. Kondisi ini pun menuai keluhan oleh pengendara maupaun pejalan kaki.
Terkait keluhan itu, petugas Satpol PP Klungkung turun untuk mengecek kondisi itu ke lapangan Jumat (15/3). Selain itu, petugas juga turun ke Pasar Mentigi, Nusa Penida. "Untuk di pasar wilayah Kampung Toya Pakeh, kita temukan pedagang meluber di luar pasar, ada yang berjualan di pinggir jalan dan atas trotoar," ungkap Kasatpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta, saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (17/3).
Ternyata masalah ini gara-gara pedagang tidak mau berjualan di dalam pasar yang baru selesai dibangun pada 2018, alasannya karena berisi sekat. Para pedagang mita agar pasar itu tidak isi sekat. "Masalah ini masih dikoordinasikan dari aparat desa (Perbekel Kampung Toya Pakeh) dengan pihak terkait," ujarnya. Setidaknya ada sekitar 50 pedagang yang berjualan di luar.
Kata Suarta, karena pedagang meluber di luar, situasi lalu lintas pun menjadi krodit dan pejalan kaki tidak bisa lewat di atas trotoar. Petugas juga sudah memberikan pembinaan kepada para pedagang yang melanggar tersebut, sembari mencari solusi. "Pemantauan ini memang rutin kita lakukan," imbuhnya. *wan
Bahkan ada yang berjualan di pinggir jalan dan di atas trotoar, sehingga menganggu kenyamanan. Kondisi ini pun menuai keluhan oleh pengendara maupaun pejalan kaki.
Terkait keluhan itu, petugas Satpol PP Klungkung turun untuk mengecek kondisi itu ke lapangan Jumat (15/3). Selain itu, petugas juga turun ke Pasar Mentigi, Nusa Penida. "Untuk di pasar wilayah Kampung Toya Pakeh, kita temukan pedagang meluber di luar pasar, ada yang berjualan di pinggir jalan dan atas trotoar," ungkap Kasatpol PP dan Damkar Klungkung I Putu Suarta, saat dikonfirmasi NusaBali, Minggu (17/3).
Ternyata masalah ini gara-gara pedagang tidak mau berjualan di dalam pasar yang baru selesai dibangun pada 2018, alasannya karena berisi sekat. Para pedagang mita agar pasar itu tidak isi sekat. "Masalah ini masih dikoordinasikan dari aparat desa (Perbekel Kampung Toya Pakeh) dengan pihak terkait," ujarnya. Setidaknya ada sekitar 50 pedagang yang berjualan di luar.
Kata Suarta, karena pedagang meluber di luar, situasi lalu lintas pun menjadi krodit dan pejalan kaki tidak bisa lewat di atas trotoar. Petugas juga sudah memberikan pembinaan kepada para pedagang yang melanggar tersebut, sembari mencari solusi. "Pemantauan ini memang rutin kita lakukan," imbuhnya. *wan
1
Komentar