Usai Operasi Katarak, Pekak Bunuh Diri
Warga Banjar Pegubugan, Desa/Kecamatan Manggis, Karangasem, I Nengah Sudira, 70, ditemukan tewas gantung diri di palang beton kamar tidurnya, Sabtu (16/3) sekitar pukul 11.00 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Pekak Sudira nekat gantung diri empat hari pasca menjalani operasi katarak di Denpasar, Selasa (12/3).
Informasi sari cucu korban, I Kadek Agus Tianta, 29, kakeknya sakit-sakitan karena usia telah lanjut. Sempat beberapa kali menyampaikan niat bunuh diri kepada anak-anaknya dengan alasannya bosan hidup. Pernyataan itu disangka candaan oleh keluarga. Selama ini anak-anak korban tinggal di Denpasar. Sedangkan korban tinggal di Banjar Pegubugan, hanya bersama istrinya Ni Nyoman Sudi, 68. Karena menderita katarak, pekak diajak berobat ke Denpasar dan dioperasi.
Empat hari pasca operasi, pekak menyuruh istrinya pergi ke tegalan mencari sesuatu, sehingga di rumah kosong. Saat itulah korban melakukan gantung diri. Kasus gantung diri diketahui, saat salah satu cucunya datang ke rumah sang kakek. Sang cucu I Kadek Agus Tianta tiba di rumah sekitar pukul 11.45 Wita. Kadek Agus Tianta memanggil-manggil kakeknya, namun tidak ada yang menyahut. Penasaran, ia kemudian melakukan pencarian dan mendapati sang kakek telah meninggal dalam kondisi tergantung. Korban saat tergantung mengenakan baju putih.
Kadek Agus Tianta meminta tolong tetangganya, kemudian melaporkan kasus itu ke Polsek Manggis. Petugas Polsek Manggis dipimpin Kapolsek Kompol I Nengah Subangsawan bersama petugas medis Puskesmas Manggis I melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). “Hasil olah TKP, korban memang murni bunuh diri. Informasi dari keluarga, korban menderita sakit,” kata Kompol Nengah Subangsawan.
Kompol Nengah Subangsawan menambahkan, korban telah dua kali menyampaikan niatnya bunuh diri kepada anak-anaknya. Hanya saja dianggap bercanda. Jasad korban telah dikubur sore itu. Sejumlah anggota Polsek Manggis melayat menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah itu. *k16
Informasi sari cucu korban, I Kadek Agus Tianta, 29, kakeknya sakit-sakitan karena usia telah lanjut. Sempat beberapa kali menyampaikan niat bunuh diri kepada anak-anaknya dengan alasannya bosan hidup. Pernyataan itu disangka candaan oleh keluarga. Selama ini anak-anak korban tinggal di Denpasar. Sedangkan korban tinggal di Banjar Pegubugan, hanya bersama istrinya Ni Nyoman Sudi, 68. Karena menderita katarak, pekak diajak berobat ke Denpasar dan dioperasi.
Empat hari pasca operasi, pekak menyuruh istrinya pergi ke tegalan mencari sesuatu, sehingga di rumah kosong. Saat itulah korban melakukan gantung diri. Kasus gantung diri diketahui, saat salah satu cucunya datang ke rumah sang kakek. Sang cucu I Kadek Agus Tianta tiba di rumah sekitar pukul 11.45 Wita. Kadek Agus Tianta memanggil-manggil kakeknya, namun tidak ada yang menyahut. Penasaran, ia kemudian melakukan pencarian dan mendapati sang kakek telah meninggal dalam kondisi tergantung. Korban saat tergantung mengenakan baju putih.
Kadek Agus Tianta meminta tolong tetangganya, kemudian melaporkan kasus itu ke Polsek Manggis. Petugas Polsek Manggis dipimpin Kapolsek Kompol I Nengah Subangsawan bersama petugas medis Puskesmas Manggis I melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). “Hasil olah TKP, korban memang murni bunuh diri. Informasi dari keluarga, korban menderita sakit,” kata Kompol Nengah Subangsawan.
Kompol Nengah Subangsawan menambahkan, korban telah dua kali menyampaikan niatnya bunuh diri kepada anak-anaknya. Hanya saja dianggap bercanda. Jasad korban telah dikubur sore itu. Sejumlah anggota Polsek Manggis melayat menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah itu. *k16
Komentar