Slank Ajak Blokir Akun Penebar Kebencian
Grup music Slank memeriahkan panggung utama Apel Kebangsaan Kita Merah Putih di Simpang Lima Semarang, Minggu (17/3).
SEMARANG, NusaBali
Kaka juga menarik Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Tengah ikut bernyanyi bersama. Bendera-bendera Slank langsung berkibar dan Kaka Cs mengajak para fansnya menyanyikan lagu-lagu lawas dan baru mereka. Slank juga mengajak penggemar melawan hoax terutama di media sosial.
"Buat yang jempolnya nggak pernah disekolahin, yang selalu sebarkan kebencian, sebarkan hoax, kasih energi negatif ke kita. Hey Semarang, jangan diladenin, jangan diladenin. Rame-rame kita blok, blok rame rame, sebelum blok hastag-in dulu, Pala Loe Peyang," kata drumer Slank, Bimbim sebelum menyanyikan lagu Pala Loe Peyang, Minggu (17/3).
Usia menyanyikan beberapa lagu, Kaka mengundang Gubernur Ganjar Pranowo dan wakilnya Taj Yasin ke panggung. Mereka pun bernyanyi lagi Ku Tak Bisa. Yang mengagetkan ternyata Taj Yasin cukup lantang menyanyikan lagu itu saat masuk reff.
"Wah kiai metal ini," ungkap Ganjar kaget seperti dilansir detik. Penampilan Slank membuat penonton heboh, beberapa lemas karena berdesakan sehingga dievakuasi oleh tim di pinggir panggung. Kaka dan Bimbim juga sempat menegur fans yang membawa bendera terlalu besar dan menutupi penonton lainnya.
"Podo-podo gratise, podo-podo berbagi. Jangan egois, katanya plur," ujar Kaka. Ganjar juga sempat menyampaikan pesan melawan hoax. Ia berharap Apel Kebangsaan yang digelar Pemprov Jateng itu bisa mengingatkan agar selalu kroscek dan tabayun.
"Gunakan akal sehat kita gunakan pikiran kita. Gunakan kejernihan hati kita. Ingat mulutmu harimaumu, jarimu bisa jadi harimaumu. Mari kita jaga apapun perbedaannya kita mesti harus bersatu. Ini yang kita mau apel Kebangsaan ini untuk mengingatkan kita semua Republik ini lahir karena berdarah-darah mari kita jaga, jangan sampai terpecah karena fitnah," pungkas Ganjar.
Kehadiran grup musik yang digawangi Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra sebagai salah satu pengisi acara dalam apel kebangsaan bertajuk 'Kita Merah Putih' menimbulkan kekecewaan pada sebagian netizen. Tanda pagar atau hastag #SlankMakanDuitRakyat menjadi trending topic di Twitter, Sabtu (16/3).
Sejumlah warganet menuding acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Jawa Tengah (Jateng) itu disebut menghabiskan dana mencapai Rp18 miliar. Dana itu berasal dari uang rakyat alias Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Salah satu yang mengkritik apel kebangsaan itu adalah putri Amin Rais, Hanum Salsabila Rais. Menurut dia, dana sebesar itu lebih berharga jika dialokasikan untuk pendidikan dan kesehatan.
"Bahkan jika pun Prabowo Sandi diundang, kami sebagai rakyat TIDAK AKAN RELA. Serupiahpun dari uang rakyat itu lebih berharga untuk membiayai pendidikan-kesehatan mereka dibanding hura-hura belaka. #SlankMakanDuitRakyat," tulisnya seperti dilansir vivanews. *
"Buat yang jempolnya nggak pernah disekolahin, yang selalu sebarkan kebencian, sebarkan hoax, kasih energi negatif ke kita. Hey Semarang, jangan diladenin, jangan diladenin. Rame-rame kita blok, blok rame rame, sebelum blok hastag-in dulu, Pala Loe Peyang," kata drumer Slank, Bimbim sebelum menyanyikan lagu Pala Loe Peyang, Minggu (17/3).
Usia menyanyikan beberapa lagu, Kaka mengundang Gubernur Ganjar Pranowo dan wakilnya Taj Yasin ke panggung. Mereka pun bernyanyi lagi Ku Tak Bisa. Yang mengagetkan ternyata Taj Yasin cukup lantang menyanyikan lagu itu saat masuk reff.
"Wah kiai metal ini," ungkap Ganjar kaget seperti dilansir detik. Penampilan Slank membuat penonton heboh, beberapa lemas karena berdesakan sehingga dievakuasi oleh tim di pinggir panggung. Kaka dan Bimbim juga sempat menegur fans yang membawa bendera terlalu besar dan menutupi penonton lainnya.
"Podo-podo gratise, podo-podo berbagi. Jangan egois, katanya plur," ujar Kaka. Ganjar juga sempat menyampaikan pesan melawan hoax. Ia berharap Apel Kebangsaan yang digelar Pemprov Jateng itu bisa mengingatkan agar selalu kroscek dan tabayun.
"Gunakan akal sehat kita gunakan pikiran kita. Gunakan kejernihan hati kita. Ingat mulutmu harimaumu, jarimu bisa jadi harimaumu. Mari kita jaga apapun perbedaannya kita mesti harus bersatu. Ini yang kita mau apel Kebangsaan ini untuk mengingatkan kita semua Republik ini lahir karena berdarah-darah mari kita jaga, jangan sampai terpecah karena fitnah," pungkas Ganjar.
Kehadiran grup musik yang digawangi Bimbim, Kaka, Bongky, Pay dan Indra sebagai salah satu pengisi acara dalam apel kebangsaan bertajuk 'Kita Merah Putih' menimbulkan kekecewaan pada sebagian netizen. Tanda pagar atau hastag #SlankMakanDuitRakyat menjadi trending topic di Twitter, Sabtu (16/3).
Sejumlah warganet menuding acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Jawa Tengah (Jateng) itu disebut menghabiskan dana mencapai Rp18 miliar. Dana itu berasal dari uang rakyat alias Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Salah satu yang mengkritik apel kebangsaan itu adalah putri Amin Rais, Hanum Salsabila Rais. Menurut dia, dana sebesar itu lebih berharga jika dialokasikan untuk pendidikan dan kesehatan.
"Bahkan jika pun Prabowo Sandi diundang, kami sebagai rakyat TIDAK AKAN RELA. Serupiahpun dari uang rakyat itu lebih berharga untuk membiayai pendidikan-kesehatan mereka dibanding hura-hura belaka. #SlankMakanDuitRakyat," tulisnya seperti dilansir vivanews. *
Komentar