Ratusan Koperasi Belum RAT
Batas rapat anggota tahunan (RAT) koperasi 2018 di Tabanan berakhir Maret 2019.
TABANAN, NusaBali
Namun dari 426 jumlah koperasi yang wajib RAT di Tabanan, hingga 15 Maret 2019 yang melakukan RAT baru 190 koperasi. Dengan kondisi tersebut diperkirakan persentase RAT tak mencapai 100 persen. Salah satu penyebab alasan koperasi tak lakukan RAT karena bingung membuat laporan neraca pembukuan.
Kepala Dinas Koperasi Tabanan I Made Yasa didampingi Kabid Kelembagaan Diskop dan UKM Ni Nyoman Yudiani, mengungkapkan di Tabanan ada sekitar 570 koperasi. Yang aktif 439 koperasi, yang tidak aktif 129 koperasi. Selain itu, di tahun 2019 ini ada 2 koperasi yang baru berdiri. Namun sampai saat ini dari 426 koperasi yang wajib RAT baru 190 yang melakukan RAT, kalau dipersentasekan sekitar 44,60 persen. “Batas RAT itu sampai akhir Maret 2019,” ujar Yasa, Senin (18/3).
Dengan kondisi tersebut pihak Dinas Koperasi Tabanan akan melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap SDM koperasi. Tetapi sebelumnya rutin telah dilakukan karena Dinas Koperasi Tabanan telah memiliki tim yang bertugas di lapangan. “Jadi dengan banyaknya yang belum RAT, kami akan ke lapangan tanyakan permasalahan,” tegas Yasa.
Namun menurut Yasa koperasi yang tidak lakukan RAT biasanya mereka bingung membuat laporan neraca. Apalagi pelaporan tersebut ditunda setiap harinya sehingga menambah beban dan malas untuk menuntaskan. “Kami tetap terus akan dampingi jangan sampai tidak lakukan RAT sampai tiga kali, yang mengakibatkan koperasi tersebut masuk ke daftar koperasi tidak aktif,” tuturnya.
Kabid Kelembagaan Diskop dan UKM Ni Nyoman Yudiani menambahkan, persentasekan RAT menurun setiap tahun. Di 2017 tahun buku 2016 pencapaian RAT sekitar 83 persen, dan tahun 2018 tutup buku tahun 2017 mencapai 76 persen. “Bisa saja sekarang ada penurunan persentase RAT, tetapi kami akan validasi kembali koperasi yang tidak aktif dulu. Salah satu faktor penurunan persentasi RAT karena kelesuan ekonomi,” kata Yudiani. *de
Namun dari 426 jumlah koperasi yang wajib RAT di Tabanan, hingga 15 Maret 2019 yang melakukan RAT baru 190 koperasi. Dengan kondisi tersebut diperkirakan persentase RAT tak mencapai 100 persen. Salah satu penyebab alasan koperasi tak lakukan RAT karena bingung membuat laporan neraca pembukuan.
Kepala Dinas Koperasi Tabanan I Made Yasa didampingi Kabid Kelembagaan Diskop dan UKM Ni Nyoman Yudiani, mengungkapkan di Tabanan ada sekitar 570 koperasi. Yang aktif 439 koperasi, yang tidak aktif 129 koperasi. Selain itu, di tahun 2019 ini ada 2 koperasi yang baru berdiri. Namun sampai saat ini dari 426 koperasi yang wajib RAT baru 190 yang melakukan RAT, kalau dipersentasekan sekitar 44,60 persen. “Batas RAT itu sampai akhir Maret 2019,” ujar Yasa, Senin (18/3).
Dengan kondisi tersebut pihak Dinas Koperasi Tabanan akan melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap SDM koperasi. Tetapi sebelumnya rutin telah dilakukan karena Dinas Koperasi Tabanan telah memiliki tim yang bertugas di lapangan. “Jadi dengan banyaknya yang belum RAT, kami akan ke lapangan tanyakan permasalahan,” tegas Yasa.
Namun menurut Yasa koperasi yang tidak lakukan RAT biasanya mereka bingung membuat laporan neraca. Apalagi pelaporan tersebut ditunda setiap harinya sehingga menambah beban dan malas untuk menuntaskan. “Kami tetap terus akan dampingi jangan sampai tidak lakukan RAT sampai tiga kali, yang mengakibatkan koperasi tersebut masuk ke daftar koperasi tidak aktif,” tuturnya.
Kabid Kelembagaan Diskop dan UKM Ni Nyoman Yudiani menambahkan, persentasekan RAT menurun setiap tahun. Di 2017 tahun buku 2016 pencapaian RAT sekitar 83 persen, dan tahun 2018 tutup buku tahun 2017 mencapai 76 persen. “Bisa saja sekarang ada penurunan persentase RAT, tetapi kami akan validasi kembali koperasi yang tidak aktif dulu. Salah satu faktor penurunan persentasi RAT karena kelesuan ekonomi,” kata Yudiani. *de
Komentar