Dikalahkan Everton, Sarri Merasa Chelsea di Batas Mental
Maurizio Sarri merasa dibuat bingung dengan performa Chelsea. Betapa tidak, timnya ternyata menunjukkan dua wajah berbeda di laga lawan Everton.
LIVERPOOL, Nusa Bali
Manajer asal Italia itu menyebut Chelsea di batas mental. Ya, Chelsea kalah 0-2 saat tandang ke Goodison Park, Minggu (17/3) malam WITA. Dua gol di gawang Kepa Arrizabalaga tercipta di babak kedua, dari Richarlison dan Gylfi Sigurdsson.
Dengan tambahan tiga angka ini, Everton menempati posisi ke-11 dengan raihan 40 angka. Sedangkan Chelsea tetap di posisi keenam dengan 57 poin.
The Blues sebenarnya memulai laga dengan baik, menekan tuan rumah dan mengontrol jalannya laga. Namun tim besutan Sarri ini kehilangan kendali di babak kedua dan dipukul mundur Everton.
Jika ditengok dari statistik, Chelsea melepaskan total 16 percobaan. Dari angka itu, 10 tembakan dicatatkan di babak pertama sementara pada babak kedua tercatat hanya ada enam tembakan.
Sedangkan Everton menunjukkan progres pesat selama 90 menit. Setelah hanya melepaskan tiga tembakan di paruh pertama, tuan rumah mencatatkan 12 percobaan di babak kedua.
Bahkan dari delapan peluang on target yang ditorehkan Everton, tujuh di antaranya di 45 menit kedua. Sebagai perbandingan, Chelsea punya tiga tembakan mengarah ke gawang pada babak pertama, lalu hanya dua di babak kedua.
Sarri tak percaya bahwa penurunan performa Chelsea disebabkan faktor fisik --Chelsea baru bertandang ke Dinamo Kiev tiga hari sebelumnya. Dia menilai mentalitas lebih berperan dalam hal ini.
"Kami memainkan, mungkin, 45 menit terbaik dalam musim ini kemudian tiba-tiba di awal babak kedua, kami berhenti bermain demikian. Saya tak tahu kenapa," kata Sarri.
"Mustahil situasi ini dipicu masalah fisik, karena kalau memang karena fisik, akan mengalami penurunan secara bertahap. Bukan dalam sekejap,”kata Sarri. *
Manajer asal Italia itu menyebut Chelsea di batas mental. Ya, Chelsea kalah 0-2 saat tandang ke Goodison Park, Minggu (17/3) malam WITA. Dua gol di gawang Kepa Arrizabalaga tercipta di babak kedua, dari Richarlison dan Gylfi Sigurdsson.
Dengan tambahan tiga angka ini, Everton menempati posisi ke-11 dengan raihan 40 angka. Sedangkan Chelsea tetap di posisi keenam dengan 57 poin.
The Blues sebenarnya memulai laga dengan baik, menekan tuan rumah dan mengontrol jalannya laga. Namun tim besutan Sarri ini kehilangan kendali di babak kedua dan dipukul mundur Everton.
Jika ditengok dari statistik, Chelsea melepaskan total 16 percobaan. Dari angka itu, 10 tembakan dicatatkan di babak pertama sementara pada babak kedua tercatat hanya ada enam tembakan.
Sedangkan Everton menunjukkan progres pesat selama 90 menit. Setelah hanya melepaskan tiga tembakan di paruh pertama, tuan rumah mencatatkan 12 percobaan di babak kedua.
Bahkan dari delapan peluang on target yang ditorehkan Everton, tujuh di antaranya di 45 menit kedua. Sebagai perbandingan, Chelsea punya tiga tembakan mengarah ke gawang pada babak pertama, lalu hanya dua di babak kedua.
Sarri tak percaya bahwa penurunan performa Chelsea disebabkan faktor fisik --Chelsea baru bertandang ke Dinamo Kiev tiga hari sebelumnya. Dia menilai mentalitas lebih berperan dalam hal ini.
"Kami memainkan, mungkin, 45 menit terbaik dalam musim ini kemudian tiba-tiba di awal babak kedua, kami berhenti bermain demikian. Saya tak tahu kenapa," kata Sarri.
"Mustahil situasi ini dipicu masalah fisik, karena kalau memang karena fisik, akan mengalami penurunan secara bertahap. Bukan dalam sekejap,”kata Sarri. *
Komentar