Gunung Agung Erupsi Tidak Pengaruhi Pariwisata
Gunung Agung erupsi dua kali secara beruntun, Minggu (17/3).
MANGUPURA, NusaBali
Kendati begitu, Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Badung memastikan erupsi Gunung Agung, yang pertama terjadi pada pukul 08.03 Wita dan kedua pada pukul 10.30 Wita tidak mempengaruhi pariwisata. Bahkan tingkat kunjungan wisatawan tetap normal.
“Sekarang masih aman-aman saja, mudah-mudahan abu vulkaniknya tidak mempengaruhi navigasi, sehingga tidak berdampak pada penerbangan,” kata Kepala Dispar Kabupaten Badung I Made Badra, Senin (18/3).
Karena Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, tetap beroperasi normal, Badra memastikan tingkat kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya ke Badung masih normal. “Kecuali ada penutupan bandara, tentu baru akan berdampak. Tapi sekarang semuanya aman,” tegas Badra.
Walau begitu, Badra menegaskan akan terus melakukan koordinasi dengan semua pihak, terutama Dispar Bali dan Bali Tourism Board (BTB) guna menginformasikan kondisi terkini di Bali kepada wisatawan, sehingga wisatawan mendapatkan informasi yang pasti. “Informasi kepada wisatawan dilakukan satu pintu,” kata mantan Kadis Perikanan dan Kelautan Badung ini.
Tahun ini Badung menargetkan 6,8 juta wisatawan. Jika situasi kondusif, Badra optimistis target bakal tercapai. “Melihat sejarah letusan Gunung Agung, kekhawatiran kami letusannya itu berdampak semburan abu hingga ke bandara. Kalau sampai kena otomatis penerbangan terpengaruh, pariwisata pun kena,” katanya.
Disinggung tingkat kunjungan wisatawan, Badra mengungkapkan dalam dua bulan terakhir sudah mencapai 905.573 wisatawan. Perinciannya, Januari sebanyak 454.101 wisatawan, dan Februari sebanyak 451.436 wisatawan. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 lalu sebanyak 812.760 wisatawan, tentu mengalami peningkatan sebanyak 92.813 wisatawan.
“Wisatawan asal China masih mendominasi, disusul kemudian Australia dan India. Untuk wisatawan dari China stabil di atas 100 ribu (Januari 113.917 dan Februari 125.089 wisatawan),” ungkapnya.
Seperti diketahui, Gunung Agung erupsi dua kali secara beruntun, Minggu (17/3). Erupsi pada pukul 08.03 Wita dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 500 meter dari puncak kawah, durasi 39 detik. Kemudian kembali erupsi pukul 10.30 Wita dengan tinggi kolom 600 meter dari puncak kawah, durasi 1 menit 16 detik. *asa
“Sekarang masih aman-aman saja, mudah-mudahan abu vulkaniknya tidak mempengaruhi navigasi, sehingga tidak berdampak pada penerbangan,” kata Kepala Dispar Kabupaten Badung I Made Badra, Senin (18/3).
Karena Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, tetap beroperasi normal, Badra memastikan tingkat kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya ke Badung masih normal. “Kecuali ada penutupan bandara, tentu baru akan berdampak. Tapi sekarang semuanya aman,” tegas Badra.
Walau begitu, Badra menegaskan akan terus melakukan koordinasi dengan semua pihak, terutama Dispar Bali dan Bali Tourism Board (BTB) guna menginformasikan kondisi terkini di Bali kepada wisatawan, sehingga wisatawan mendapatkan informasi yang pasti. “Informasi kepada wisatawan dilakukan satu pintu,” kata mantan Kadis Perikanan dan Kelautan Badung ini.
Tahun ini Badung menargetkan 6,8 juta wisatawan. Jika situasi kondusif, Badra optimistis target bakal tercapai. “Melihat sejarah letusan Gunung Agung, kekhawatiran kami letusannya itu berdampak semburan abu hingga ke bandara. Kalau sampai kena otomatis penerbangan terpengaruh, pariwisata pun kena,” katanya.
Disinggung tingkat kunjungan wisatawan, Badra mengungkapkan dalam dua bulan terakhir sudah mencapai 905.573 wisatawan. Perinciannya, Januari sebanyak 454.101 wisatawan, dan Februari sebanyak 451.436 wisatawan. Bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 lalu sebanyak 812.760 wisatawan, tentu mengalami peningkatan sebanyak 92.813 wisatawan.
“Wisatawan asal China masih mendominasi, disusul kemudian Australia dan India. Untuk wisatawan dari China stabil di atas 100 ribu (Januari 113.917 dan Februari 125.089 wisatawan),” ungkapnya.
Seperti diketahui, Gunung Agung erupsi dua kali secara beruntun, Minggu (17/3). Erupsi pada pukul 08.03 Wita dengan tinggi kolom abu vulkanik sekitar 500 meter dari puncak kawah, durasi 39 detik. Kemudian kembali erupsi pukul 10.30 Wita dengan tinggi kolom 600 meter dari puncak kawah, durasi 1 menit 16 detik. *asa
Komentar