Jalan Setapak Hancur Diterjang Banjir Bandang
Jalan setapak menuju Pasiraman Dedari di Banjar Tegalalang, Kelurahan Kawan, Bangli, hancur diterjang banjir bandang, Senin (18/3) sore.
BANGLI, NusaBali
Tegalan dan kolam ikan di jalur itu juga rata dengan lumpur. Pasiraman Dedari masih utuh meski beberapa bagian tertutup lumpur. Demikian pula pondok milik Sang Made Susun dan Gusti Putu Tangun di jalur itu selamat dari terjangan air bah.
Sang Made Susun menuturkan, sekitar pukul 14.00 Wita terjadi hujan deras serta angin kencang. Sekitar pukul 16.00 Wita terdengar suara gemuruh, tidak berselang lama banjir bandang terjadi. “Posisi rumah saya cukup tinggi, pada saat itu air sampai di halaman rumah. Air menghanyutkan batang-batang pohon,” ungkapnya, Selasa (19/3). Ia menyaksikan besarnya air yang menghancurkan jalan setapak menuju pura dan tegalan warga setempat. Sang Made Susun bersyukur motornya tidka terpakir di jalan setapak sehingga tak jadi korban banjir bandang.
Meski jalan sudah rusak dan cuaca buruk, Sang Made Susun, mengaku tetap tinggal di pondoknya. Akibat banjir, terowongan terlahang batang pohon. “Tadi tertutup batang pohon, sudah kami bersihkan agar air lancar mengalir,” sebutnya. Terpisah, Kasi Sumber Daya Air Dinas PU Bangli, IB Adnyana, mengaku sudah melakukan pengecekan titik-titik jebolnya saluran air. Posisi jebol dekat terowongan air yang mengaliri subak Tanpa Deha, Bebalang, Bangli. Karena jebol air terbuang dan Subak Tanpa Deha tidak dapat pasokan air. Jalur tersebut merupakan daerah irigasi (DI) Sidembunut kanan.
IB Adnyana merencanakan membuat terowongan baru dengan mengalihkan jalur. Melihat kondisi saat ini saluran air sebelumnya sudah hancur dengan kedalaman 12 meter, lebar sekitar 30 meter. Perkiraan anggaran Rp 900 juta, pelaksanaan perbaikan dirancang pada tahun 2020. Karena tidak mendapat pasokan air, petani diharapkan menanam palawija. Kepala Lingkungan Tegalalang, Sang Made Marjaya, mengaku masih akan membicarakan dengan prajuru adat untuk melakukan pembersihan.
Sang Made Marjaya sudah melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Bangli. Namun untuk saluran irigasi menjadi kewenangan dari Dinas PU Bangli. “Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD. Kerusakan akibat banjir yakni jalan setapak hancur. Pesiraman yang dijadikan tempat melasti sedikit tertibun lumpur,” imbuhnya. *es
Tegalan dan kolam ikan di jalur itu juga rata dengan lumpur. Pasiraman Dedari masih utuh meski beberapa bagian tertutup lumpur. Demikian pula pondok milik Sang Made Susun dan Gusti Putu Tangun di jalur itu selamat dari terjangan air bah.
Sang Made Susun menuturkan, sekitar pukul 14.00 Wita terjadi hujan deras serta angin kencang. Sekitar pukul 16.00 Wita terdengar suara gemuruh, tidak berselang lama banjir bandang terjadi. “Posisi rumah saya cukup tinggi, pada saat itu air sampai di halaman rumah. Air menghanyutkan batang-batang pohon,” ungkapnya, Selasa (19/3). Ia menyaksikan besarnya air yang menghancurkan jalan setapak menuju pura dan tegalan warga setempat. Sang Made Susun bersyukur motornya tidka terpakir di jalan setapak sehingga tak jadi korban banjir bandang.
Meski jalan sudah rusak dan cuaca buruk, Sang Made Susun, mengaku tetap tinggal di pondoknya. Akibat banjir, terowongan terlahang batang pohon. “Tadi tertutup batang pohon, sudah kami bersihkan agar air lancar mengalir,” sebutnya. Terpisah, Kasi Sumber Daya Air Dinas PU Bangli, IB Adnyana, mengaku sudah melakukan pengecekan titik-titik jebolnya saluran air. Posisi jebol dekat terowongan air yang mengaliri subak Tanpa Deha, Bebalang, Bangli. Karena jebol air terbuang dan Subak Tanpa Deha tidak dapat pasokan air. Jalur tersebut merupakan daerah irigasi (DI) Sidembunut kanan.
IB Adnyana merencanakan membuat terowongan baru dengan mengalihkan jalur. Melihat kondisi saat ini saluran air sebelumnya sudah hancur dengan kedalaman 12 meter, lebar sekitar 30 meter. Perkiraan anggaran Rp 900 juta, pelaksanaan perbaikan dirancang pada tahun 2020. Karena tidak mendapat pasokan air, petani diharapkan menanam palawija. Kepala Lingkungan Tegalalang, Sang Made Marjaya, mengaku masih akan membicarakan dengan prajuru adat untuk melakukan pembersihan.
Sang Made Marjaya sudah melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Bangli. Namun untuk saluran irigasi menjadi kewenangan dari Dinas PU Bangli. “Kami sudah berkoordinasi dengan BPBD. Kerusakan akibat banjir yakni jalan setapak hancur. Pesiraman yang dijadikan tempat melasti sedikit tertibun lumpur,” imbuhnya. *es
1
Komentar