Kunjungan Perhari Capai 700 Wisatawan
Jelang Penetapan Tiket Masuk ke Kawasan Waterblow
MANGUPURA, NusaBali
Pasca ditetapkannya Waterblow di kawasan ITDC, Nusa Dua, Kacamatan Kuta Selatan, Badung sebagai Daya Tarik Wisata (DTW) oleh Pemkab Badung, berbagai rangkaian uji coba sudah dilakukan, termasuk pemberlakuan tiket masuk. Selama uji coba tiket yang dimulai sejak 15 Maret hingga sebulan kedepan, tercatat kunjungan wisatawan mencapai 700-an dalam sehari.
"Dalam catatan kita semenjak uji coba pada 15 Maret kemarin, itu tercatat 100 ribu wisatawan sampai sekarang ini. Kalau rata-rata seharinya tembus 700-an wisatawan yang berkunjung dan menikmati pamandangan di Waterblow ini," terang Managing Director The Nusa Dua ITDC, IGN Ardita, Rabu (20/3) siang.
Dipaparkannya, seiring disiapkannya kawasan itu menjadi salah satu obyek wisata, pihaknya juga mematangkan persiapan tambahan infrastruktur pendukung kawasan dalam mensupport Waterblow. Selama masa trial ini, pihaknya meminta masukan kepada wisatawan terkait apa yang mereka harapkan ada di sana. Masukan itu akan dijadikan review untuk penambahan daya tarik Waterblow tersebut. "Selama itu tidak menganggu view asli kawasan. Kita akan meminta aspirasi terkait hal yang bagus untuk ditambahkan di sana. Intinya tidak mengurangi keindahan di lokasi itu, sebab yang menjadi daya tarik unggulannya adalah keasrian wisata alam batu karangnya," katanya.
Dirincikannya, Waterblow memang merupakan fenomena bertabraknya ombak laut dengan karang yang ada di Nusa Dua, sehingga hal itu menimbulkan cipratan ombak ke atas dan sangat menarik untuk dilihat. Kendati fenomena tersebut terjadi saat gelombang laut tinggi, namun diakuinya tempat tersebut mempunyai historis dan pemandangan alam yang sangat menarik. Karena itulah pihaknya sedang menggali historis itu semua, untuk dijadikan suatu informasi daya tarik obyek wisata tersebut.
"Dengan upaya ini kita harap akan semakin menambah kunjungan wisatawan. Tentu kita akan mengadakan semakin banyak event di kawasan sebagai daya tariknya. Apalagi pihak bandara akan memperbanyak kunjungan wisatawan ke Bali. Jadi ini bisa menjadi variasi obyek wisata," harapnya.
Terkait harga tiket untuk bisa menikmati pemandangan Waterblow, Ardita mengaku tidak tahu menahu, pasalnya yang menentukan tarif tiket tentu melalui perda. Sebaliknya, untuk aktivitas warga setempat yang melakukan aktivitas di sekitar Waterblow tidak dipungut biaya sama sekali. "Yang tentukan tiket adalah pemkab, untuk besarannya saya tidak tahu. Yang jelas nanti melalui perda itu," tutupnya. *dar
"Dalam catatan kita semenjak uji coba pada 15 Maret kemarin, itu tercatat 100 ribu wisatawan sampai sekarang ini. Kalau rata-rata seharinya tembus 700-an wisatawan yang berkunjung dan menikmati pamandangan di Waterblow ini," terang Managing Director The Nusa Dua ITDC, IGN Ardita, Rabu (20/3) siang.
Dipaparkannya, seiring disiapkannya kawasan itu menjadi salah satu obyek wisata, pihaknya juga mematangkan persiapan tambahan infrastruktur pendukung kawasan dalam mensupport Waterblow. Selama masa trial ini, pihaknya meminta masukan kepada wisatawan terkait apa yang mereka harapkan ada di sana. Masukan itu akan dijadikan review untuk penambahan daya tarik Waterblow tersebut. "Selama itu tidak menganggu view asli kawasan. Kita akan meminta aspirasi terkait hal yang bagus untuk ditambahkan di sana. Intinya tidak mengurangi keindahan di lokasi itu, sebab yang menjadi daya tarik unggulannya adalah keasrian wisata alam batu karangnya," katanya.
Dirincikannya, Waterblow memang merupakan fenomena bertabraknya ombak laut dengan karang yang ada di Nusa Dua, sehingga hal itu menimbulkan cipratan ombak ke atas dan sangat menarik untuk dilihat. Kendati fenomena tersebut terjadi saat gelombang laut tinggi, namun diakuinya tempat tersebut mempunyai historis dan pemandangan alam yang sangat menarik. Karena itulah pihaknya sedang menggali historis itu semua, untuk dijadikan suatu informasi daya tarik obyek wisata tersebut.
"Dengan upaya ini kita harap akan semakin menambah kunjungan wisatawan. Tentu kita akan mengadakan semakin banyak event di kawasan sebagai daya tariknya. Apalagi pihak bandara akan memperbanyak kunjungan wisatawan ke Bali. Jadi ini bisa menjadi variasi obyek wisata," harapnya.
Terkait harga tiket untuk bisa menikmati pemandangan Waterblow, Ardita mengaku tidak tahu menahu, pasalnya yang menentukan tarif tiket tentu melalui perda. Sebaliknya, untuk aktivitas warga setempat yang melakukan aktivitas di sekitar Waterblow tidak dipungut biaya sama sekali. "Yang tentukan tiket adalah pemkab, untuk besarannya saya tidak tahu. Yang jelas nanti melalui perda itu," tutupnya. *dar
1
Komentar