Bupati Mas Sumatri Ngayah Mapurwadaksina
Bupati Karangasem, I Gusti Ayu Mas Sumatri, ngayah mundut (mengusung) pratima Ida Bhatara Brahma yang berstana di Pura Kiduling Kreteg Besakih saat mapurwadaksina di Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Purnama Kadasa, Buda Wage Menail, Rabu (20/3).
AMLAPURA, NusaBali
Mapurwadaksina dengan mundut pratima keliling areal pura tiga kali selanjutnya distanakan di Bale Paselang.
Sebelum ngayah, Bupati Mas Sumatri terlebih dahulu mengikuti persembahyangan bersama saat puncak Karya Agung Panca Walikrama lan Ida Bhatara Turun Kabeh. Selanjutnya menuju Bale Pasamuan Agung di belakang linggih Padma Tiga, langsung mundut pratima Ida Bhatara Brahma kemudian mapurwadaksina berada di posisi paling depan. Mapurwadaksina mengelilingi Pura Penataran Agung Besakih ke arah kanan, diawali melintasi banten pacaruan dengan titi mahmah kebo (kerbau) anggrek wulan, kemudian berjalan di atas lantaran (kain kapan) yang dikawal sejumlah pamangku.
Mapurwadaksina kali ini lebih nyaman, walau sempat turun gerimis. Sebab, di sepanjang jalur mapurwadaksina melintasi belakang palinggih meru tumpang solas (tingkat sebelas), Padma Tiga, Bale Gajah, Bale Gong, dan Bale Paselang, telah dibeton sehingga jalur tidak lagi licin. Berubahnya jalur itu dari jalan tanah ke jalan beton atas inisiatif Bupati Mas Sumatri. Guna menghindari pamedek yang ngayah saat gerimis turun bisa terpeleset karena licin. “Meski sebelumnya sempat turun gerimis, ngayah mapurwadaksina mundut pratima Ida Bhatara bagi kami tidak masalah. Tidak lagi ada kekhawatiran jalan licin karena jalan telah dibeton,” jelas Bupati Mas Sumatri.
Sehari sebelum puncak Karya Agung, Bupati Mas Sumatri juga ngayah mapurwadaksina saat mapapeda wewalungan di tempat sama. Mapepada wewalungan itu prosesi menyucikan kurban sebelum digunakan pelengkap upacara pacaruan. Sebelum ngayah di Pura Penataran Agung Besakih, Bupati Mas Sumatri bersama jajaran pimpinan OPD juga menggelar persembahyangan di Pura Kiduling Kreteg Besakih dan Pura Hyang Aluh Besakih. Sebab kedua pura tersebut diempon Pemkab Karangasem.
Hadir pula Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah I Made Sujana Erawan, Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia I Gusti Gede Rinceg, Kadis Tenaga Kerja I Nyoman Suradnya, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ni Made Santikawati, dan pejabat lainnya. *k16
Sebelum ngayah, Bupati Mas Sumatri terlebih dahulu mengikuti persembahyangan bersama saat puncak Karya Agung Panca Walikrama lan Ida Bhatara Turun Kabeh. Selanjutnya menuju Bale Pasamuan Agung di belakang linggih Padma Tiga, langsung mundut pratima Ida Bhatara Brahma kemudian mapurwadaksina berada di posisi paling depan. Mapurwadaksina mengelilingi Pura Penataran Agung Besakih ke arah kanan, diawali melintasi banten pacaruan dengan titi mahmah kebo (kerbau) anggrek wulan, kemudian berjalan di atas lantaran (kain kapan) yang dikawal sejumlah pamangku.
Mapurwadaksina kali ini lebih nyaman, walau sempat turun gerimis. Sebab, di sepanjang jalur mapurwadaksina melintasi belakang palinggih meru tumpang solas (tingkat sebelas), Padma Tiga, Bale Gajah, Bale Gong, dan Bale Paselang, telah dibeton sehingga jalur tidak lagi licin. Berubahnya jalur itu dari jalan tanah ke jalan beton atas inisiatif Bupati Mas Sumatri. Guna menghindari pamedek yang ngayah saat gerimis turun bisa terpeleset karena licin. “Meski sebelumnya sempat turun gerimis, ngayah mapurwadaksina mundut pratima Ida Bhatara bagi kami tidak masalah. Tidak lagi ada kekhawatiran jalan licin karena jalan telah dibeton,” jelas Bupati Mas Sumatri.
Sehari sebelum puncak Karya Agung, Bupati Mas Sumatri juga ngayah mapurwadaksina saat mapapeda wewalungan di tempat sama. Mapepada wewalungan itu prosesi menyucikan kurban sebelum digunakan pelengkap upacara pacaruan. Sebelum ngayah di Pura Penataran Agung Besakih, Bupati Mas Sumatri bersama jajaran pimpinan OPD juga menggelar persembahyangan di Pura Kiduling Kreteg Besakih dan Pura Hyang Aluh Besakih. Sebab kedua pura tersebut diempon Pemkab Karangasem.
Hadir pula Wakil Bupati I Wayan Artha Dipa, Kadisdikpora I Gusti Ngurah Kartika, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Daerah I Made Sujana Erawan, Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia I Gusti Gede Rinceg, Kadis Tenaga Kerja I Nyoman Suradnya, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Ni Made Santikawati, dan pejabat lainnya. *k16
Komentar