Bendera Merah Putih di Pasar Gianyar Seset Pesranting
Gapura atau pintu utara Pasar Umum Gianyar di Kota Gianyar, tersuguh pemandangan aneh dan kumuh.
GIANYAR, NusaBali
Karena di atas gapura terdapat selembar bendera Sang Saka Meraha Putih seset pesranting (robek parah, Red). Kondisi ini memancing geli.
Para pengunjung pasar yang kebetulan rungu (peduli menyayangkan kondisi itu. Karena tak pantas simbol negara terbiarkan seset pesranting, apalagi sampai terpamerkan di ruang publik. ‘’Kenapa tak ada petugas pemerintah yang rungu (peduli) untuk menurunkan bendera ini. Kok sepertinya sengaja membiarkan kondisi bendera ini seperti ini,’’ jelas warga di kawasan pasar setempat, Kamis (21/3).
Menilai kondisi bendera ini, lanjut warga setempat, menjadi berbalik dari julukan serta puja-puji untuk Gianyar sebagai Kota Budaya. Warga juga menilai jajaran pemerintahan di Gianyar telah kehilangan rasa malu, apalagi rasa Nasionalisme. Karena selama ini bendera Merah Purtih merupakan simbol negara yang kedudukannya hampir setara dengan lambang negara Burung Garuda yang bertuliskan Bhineka Tunggal Ika, dan simbol-simbol lain.
Menurut sejumlah pedagang, bendera yang hancur ini antara lain karena lapuk termakan hujan dan angin, serta panas akibat terpaan langsung sinar matahari. Para pedagang memperkirakan bendera ini dipasang petugas Pemkab Gianyar serangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun lalu.’’Apakah karena Pasar Gianyar ini akan segera direhab sehingga petugas ngekoh mencabut. Atau memang tak punya kepedulian,’’ ujar pengunjung pasar yang enggan disebut namanya.
Saat dikonfirmasi malam kemarin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Ir I Wayan Suamba menyampaikan akan segera menghubungi Kepala Pasar Gianyar untuk mencabut bendera lapuk tersebut. ‘’Terima kasih atas koreksinya,’’ jelasnya.
Kepala Satpol PP Gianyar Cokorda Gde Agusnawa, saat dikirimi foto bendera hancur itu melalui whatsapp (WA), malam kemarin, hanya menyimak kesan kumuh di depan gapura pasar itu. Karena komposisi antar pedagang di depan gapura kurang tertib. Saat dipertegas ada bendera yang lapuk, pejabat asal Puri Peliatan, Ubuid ini langsung bernada tanggap. ‘’Ok, sakarang siap (mencabut bendera dimaksud,Red),’’ tulisnya. 21 menit kemudian, melalui WA juga, Cok Agusnawa mengirimi NusaBali, dua foto pose sepasang petugas Satpol PP Gianyar memegang bendera lapuk tersebut.*lsa
Karena di atas gapura terdapat selembar bendera Sang Saka Meraha Putih seset pesranting (robek parah, Red). Kondisi ini memancing geli.
Para pengunjung pasar yang kebetulan rungu (peduli menyayangkan kondisi itu. Karena tak pantas simbol negara terbiarkan seset pesranting, apalagi sampai terpamerkan di ruang publik. ‘’Kenapa tak ada petugas pemerintah yang rungu (peduli) untuk menurunkan bendera ini. Kok sepertinya sengaja membiarkan kondisi bendera ini seperti ini,’’ jelas warga di kawasan pasar setempat, Kamis (21/3).
Menilai kondisi bendera ini, lanjut warga setempat, menjadi berbalik dari julukan serta puja-puji untuk Gianyar sebagai Kota Budaya. Warga juga menilai jajaran pemerintahan di Gianyar telah kehilangan rasa malu, apalagi rasa Nasionalisme. Karena selama ini bendera Merah Purtih merupakan simbol negara yang kedudukannya hampir setara dengan lambang negara Burung Garuda yang bertuliskan Bhineka Tunggal Ika, dan simbol-simbol lain.
Menurut sejumlah pedagang, bendera yang hancur ini antara lain karena lapuk termakan hujan dan angin, serta panas akibat terpaan langsung sinar matahari. Para pedagang memperkirakan bendera ini dipasang petugas Pemkab Gianyar serangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun lalu.’’Apakah karena Pasar Gianyar ini akan segera direhab sehingga petugas ngekoh mencabut. Atau memang tak punya kepedulian,’’ ujar pengunjung pasar yang enggan disebut namanya.
Saat dikonfirmasi malam kemarin, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar Ir I Wayan Suamba menyampaikan akan segera menghubungi Kepala Pasar Gianyar untuk mencabut bendera lapuk tersebut. ‘’Terima kasih atas koreksinya,’’ jelasnya.
Kepala Satpol PP Gianyar Cokorda Gde Agusnawa, saat dikirimi foto bendera hancur itu melalui whatsapp (WA), malam kemarin, hanya menyimak kesan kumuh di depan gapura pasar itu. Karena komposisi antar pedagang di depan gapura kurang tertib. Saat dipertegas ada bendera yang lapuk, pejabat asal Puri Peliatan, Ubuid ini langsung bernada tanggap. ‘’Ok, sakarang siap (mencabut bendera dimaksud,Red),’’ tulisnya. 21 menit kemudian, melalui WA juga, Cok Agusnawa mengirimi NusaBali, dua foto pose sepasang petugas Satpol PP Gianyar memegang bendera lapuk tersebut.*lsa
1
Komentar