Aliansi Pemuda Indonesia Gelar Aksi
Prihatin Terorisme di Selandia Baru
SINGARAJA, NusaBali
Puluhan anggota organisasi kepemudaan yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia (API) menggelar aksi damai atas kasus penembakan oleh terorisme kepada jamaah Masjid Christchurch di Selandia Baru, pada Jumat (22/3). Aksi damai yang diisi dengan pembacaan sikap dan teaterikal itu dilaksanakan di depan Tugu Singa Ambara Raja.
Massa kemudian berjalan menuju Gedung DPRD Buleleng. Aksi damai itu pun menjalani pengawalan ketat oleh anggota Dalmas Polres Buleleng. Di tengah aksi damai yang dimulai sekita pukul 10.00 WITA, API Buleleng juga menyuguhkan teaterikal penembakan membabi buta oleh teroris kepada jamaah di masjid Christchurch.
Koordinator aksi damai, Diki Wahyudi, ditemui di sela-sela aksi damai mengatakan API Buleleng yang terdiri dari lima organisasi mahasiswa bersepakat untuk mengeluarkan pernyataan sikap. Mereka pun menegaskan mengecam aksi terorisme di Selandia Baru, yang merupakan aksi terorisme, radikalisme dan intoleran.
Mereka pun kemudian mengeluarkan tiga poin pernyataan sikap dalam aksi damai tersebut. Di antaranya mengecam tindakan penembakan oleh teroris di Selandia Baru karena dinilai tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Selain itu pada poin kedua mereka mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi atas beredarnya video siaran langsung penembakan di media sosial.
“Karena menurut kami Aliansi Pemuda Indonesia, hal tersebut bisa menjadi sumbu dan munculnya kelompok radikal, terorisme dan intoleran,” tegasnya.
Selain itu dalam aksi damai poin ketiga, mereka juga mengimbau masyarakat Buleleng tetap damai, rukun menjaga kesatuan dan kesatuan untuk menyukseskan pemilu 2019. Mereka pun tak menginginkan adanya perpecahan karena beda pilihan, beda keyakinan dan beda partai.
Sementara itu, puluhan peserta aksi damai saat tiba di gedung DPRD Buleleng diterima langsung oleh Sekretaris Dewan, Dewa Ketut Manuaba. Perwakilan masing-masing organisasi kemahasiswaan pun diberi kesempatan untuk mengutarakan maksud dan tuntutan aksi damai yang mereka lakukan. Sekwan Manuaba pun sementara menampung apa yang menjadi tuntutan dan maksud aksi damai tersebut dan akan dibahas dan ditindak lanjuti bersama anggota dewan yang membidangi. *k23
Massa kemudian berjalan menuju Gedung DPRD Buleleng. Aksi damai itu pun menjalani pengawalan ketat oleh anggota Dalmas Polres Buleleng. Di tengah aksi damai yang dimulai sekita pukul 10.00 WITA, API Buleleng juga menyuguhkan teaterikal penembakan membabi buta oleh teroris kepada jamaah di masjid Christchurch.
Koordinator aksi damai, Diki Wahyudi, ditemui di sela-sela aksi damai mengatakan API Buleleng yang terdiri dari lima organisasi mahasiswa bersepakat untuk mengeluarkan pernyataan sikap. Mereka pun menegaskan mengecam aksi terorisme di Selandia Baru, yang merupakan aksi terorisme, radikalisme dan intoleran.
Mereka pun kemudian mengeluarkan tiga poin pernyataan sikap dalam aksi damai tersebut. Di antaranya mengecam tindakan penembakan oleh teroris di Selandia Baru karena dinilai tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Selain itu pada poin kedua mereka mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi atas beredarnya video siaran langsung penembakan di media sosial.
“Karena menurut kami Aliansi Pemuda Indonesia, hal tersebut bisa menjadi sumbu dan munculnya kelompok radikal, terorisme dan intoleran,” tegasnya.
Selain itu dalam aksi damai poin ketiga, mereka juga mengimbau masyarakat Buleleng tetap damai, rukun menjaga kesatuan dan kesatuan untuk menyukseskan pemilu 2019. Mereka pun tak menginginkan adanya perpecahan karena beda pilihan, beda keyakinan dan beda partai.
Sementara itu, puluhan peserta aksi damai saat tiba di gedung DPRD Buleleng diterima langsung oleh Sekretaris Dewan, Dewa Ketut Manuaba. Perwakilan masing-masing organisasi kemahasiswaan pun diberi kesempatan untuk mengutarakan maksud dan tuntutan aksi damai yang mereka lakukan. Sekwan Manuaba pun sementara menampung apa yang menjadi tuntutan dan maksud aksi damai tersebut dan akan dibahas dan ditindak lanjuti bersama anggota dewan yang membidangi. *k23
Komentar