Siswa Jatim Terbanyak Lulus SNMPTN 2019
Jumlah siswa yang lolos tahun ini lebih rendah dibanding tahun lalu
JAKARTA, NusaBali
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan jumlah siswa yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Jumlah peserta yang diterima terbanyak berada di provinsi Jawa Timur.
Setelah pengumuman hasil SNMPTN 2019 dibuka kemarin, Nasir mengatakan jumlah calon mahasiswa yang lolos ke PTN tahun ini sebanyak 93.321. Dari jumlah itu, yang dinyatakan lulus perguruan tinggi tersebut termasuk 26.217 siswa dari peserta Bidikmisi. Sementara itu tahun lalu yang lolos dari seleksi nasional itu totalnya mencapai 110.946 orang.
Nasir mengatakan terdapat dua hal yang menyebabkan penurunan angka tersebut. "Pertama persyaratan untuk mendaftar di SNMPTN yaitu untuk SMA, SMK, dan Aliyah dari akreditasi yang kita batasi untuk akreditasi A 40 persen, akreditasi B 25 persen, sedangkan C dan tidak terakreditasi menjadi 5 persen," kata Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (22/3).
Selain itu, faktor kedua adalah siswa yang memilih untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) meskipun lolos SNMPTN 2019.
"Kedua banyak mereka calon mahasiswa yang telah mendaftar di SNMPTN lalu kemudian diterima. Setelah dia diterima kemudian dia tidak registrasi ulang namun dia mendaftar di SBMPTN. Akibatnya apa? Kursi yang ada di SNMPTN terjadi kekosongan ini bermasalah," katanya dilansir cnnindonesia.
Nasir mengatakan bagi siswa yang sudah lolos tahap SNMPTN 2019, tidak diperkenankan kembali mendaftar SBMPTN.
Nasir menerangkan pada SNMPTN 2019, terdata jumlah peserta terbanyak berada di provinsi Jawa Timur. Selain itu, kata dia, berdasarkan pengumuman hasil SNMPTN 2019 kemarin jumlah siswa yang diterima pun terbanyak di provinsi tersebut.
"Kalau kita lihat dari nasional, kita lihat persentase pendaftar dan yang diterima, paling tinggi di Jawa Timur. Yang diterima itu sebanyak 13.737 siswa," kata mantan Pembantu Rektor Universitas Diponegoro Semarang tersebut.
Selain itu, kata Nasir, ada setidaknya 31 anak dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang berhasil lolos SNMPTN 2019.
Nasir juga mengatakan yang mengejutkan adalah puluhan siswa yang lolos SNMPTN 2019 berasal dari anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri.
"Yang cukup mengagetkan adalah anak-anak dari TKI yang berada di luar negeri sebanyak 80 pendaftar dan yang lolos sebanyak 31 siswa," katanya. *
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan jumlah siswa yang lolos Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Jumlah peserta yang diterima terbanyak berada di provinsi Jawa Timur.
Setelah pengumuman hasil SNMPTN 2019 dibuka kemarin, Nasir mengatakan jumlah calon mahasiswa yang lolos ke PTN tahun ini sebanyak 93.321. Dari jumlah itu, yang dinyatakan lulus perguruan tinggi tersebut termasuk 26.217 siswa dari peserta Bidikmisi. Sementara itu tahun lalu yang lolos dari seleksi nasional itu totalnya mencapai 110.946 orang.
Nasir mengatakan terdapat dua hal yang menyebabkan penurunan angka tersebut. "Pertama persyaratan untuk mendaftar di SNMPTN yaitu untuk SMA, SMK, dan Aliyah dari akreditasi yang kita batasi untuk akreditasi A 40 persen, akreditasi B 25 persen, sedangkan C dan tidak terakreditasi menjadi 5 persen," kata Nasir di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (22/3).
Selain itu, faktor kedua adalah siswa yang memilih untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) meskipun lolos SNMPTN 2019.
"Kedua banyak mereka calon mahasiswa yang telah mendaftar di SNMPTN lalu kemudian diterima. Setelah dia diterima kemudian dia tidak registrasi ulang namun dia mendaftar di SBMPTN. Akibatnya apa? Kursi yang ada di SNMPTN terjadi kekosongan ini bermasalah," katanya dilansir cnnindonesia.
Nasir mengatakan bagi siswa yang sudah lolos tahap SNMPTN 2019, tidak diperkenankan kembali mendaftar SBMPTN.
Nasir menerangkan pada SNMPTN 2019, terdata jumlah peserta terbanyak berada di provinsi Jawa Timur. Selain itu, kata dia, berdasarkan pengumuman hasil SNMPTN 2019 kemarin jumlah siswa yang diterima pun terbanyak di provinsi tersebut.
"Kalau kita lihat dari nasional, kita lihat persentase pendaftar dan yang diterima, paling tinggi di Jawa Timur. Yang diterima itu sebanyak 13.737 siswa," kata mantan Pembantu Rektor Universitas Diponegoro Semarang tersebut.
Selain itu, kata Nasir, ada setidaknya 31 anak dari Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri yang berhasil lolos SNMPTN 2019.
Nasir juga mengatakan yang mengejutkan adalah puluhan siswa yang lolos SNMPTN 2019 berasal dari anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri.
"Yang cukup mengagetkan adalah anak-anak dari TKI yang berada di luar negeri sebanyak 80 pendaftar dan yang lolos sebanyak 31 siswa," katanya. *
Komentar