Gubernur Koster Doakan Jokowi Terpilih Lagi
Di sela-sela acara tatap muka dan ramah tamah bersama, Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi, Jumat (22/3) malam di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya (Art Center) Denpasar, Gubernur Bali, I Wayan Koster, di akhir sambutannya mendoakan Jokowi bisa memenangkan kembali kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) tahun 2019.
DENPASAR, NusaBali
Tidak hanya Gubernur Koster, seorang bendesa adat pun bicara secara gamblang mengajak masyarakat yang hadir agar memilih Jokowi.
“Luar biasa semangatnya hingga malam ini. Semangat yang besar ini diteruskan sampai dengan 17 April yang akan datang. Kita berdoa bersama seluruh masyarakat Bali agar bapak presiden dan keluarga diberi kesehatan dan kekuatan untuk menjalani tugas tugas ke depan,” ujar Koster.
Hujan yang turun malam itu juga seakan menjadi kesempatan untuk membakar semangat masyarakat untuk menyerukan memilih Jokowi lagi. Melihat antusias masyarakat Bali terhadap Jokowi, Koster pun mengajak masyarakat mendoakan Jokowi agar terpilih kembali menjadi Presiden RI. Menurutnya, terpilihnya Jokowi bisa menegakkan ideologi Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang Bhinneka Tunggal Ika.
“Kami terus mendoakan, mudah-mudahan Bapak Jokowi terpilih kembali sebagai Presiden. Itu harapan kita demi tegaknya idiologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Koster. Tak ayal, masyarakat pun menyerukan nama Jokowi berkali-kali.
Kemudian di sela-sela pidato Presiden Jokowi, tiba-tiba ada salah satu bendesa adat yang berteriak ‘Jokowi memang hebat’. Tak ayal teriakan itu pun mencuri perhatian presiden. “Siapa itu yang ngomong? Maju! Berani ngomong saya suruh maju,” kata Jokowi.
Bendesa adat yang mendapat kesempatan maju untuk berdialog dengan presiden itu tiada lain adalah Bendesa Adat Mundeh Kauh, Selemadeg Barat, Nyoman Gede Arsa. Karena kekagumannya kepada Jokowi, Arsa bahkan secara gamblang mengajak masyarakat untuk memilih Jokowi untuk bisa dua periode. Pada awalnya Jokowi hanya bertanya tentang pandangan pribadi mengenai Indonesia ke depannya.
“Seperti yang telah bapak (presiden) katakan tadi, persatuan dan kesatuan. Bagaimana kita harus bersatu dalam bentuk menjunjung tinggi dari segi kebinekaan. NKRI harga mati. Makanya kalau NKRI harga mati, pilihlah Pak Jokowi. Setuju kan tanggal 17 ini?” ucap Arsa yang membuat masyarakat kembali memekikkan nama Jokowi.
Namun, Jokowi menegaskan dirinya tidak sedang berkampanye malam itu. “Hati-hati, malam ini bukan kampanye lho. Saya nggak kampanye. Tapi kalau Bapak, silakan saja,” kata Jokowi sambil memayungi Nyoman Arsa. Malam itu, Jokowi berpidato di tengah hujan. *ind
Tidak hanya Gubernur Koster, seorang bendesa adat pun bicara secara gamblang mengajak masyarakat yang hadir agar memilih Jokowi.
“Luar biasa semangatnya hingga malam ini. Semangat yang besar ini diteruskan sampai dengan 17 April yang akan datang. Kita berdoa bersama seluruh masyarakat Bali agar bapak presiden dan keluarga diberi kesehatan dan kekuatan untuk menjalani tugas tugas ke depan,” ujar Koster.
Hujan yang turun malam itu juga seakan menjadi kesempatan untuk membakar semangat masyarakat untuk menyerukan memilih Jokowi lagi. Melihat antusias masyarakat Bali terhadap Jokowi, Koster pun mengajak masyarakat mendoakan Jokowi agar terpilih kembali menjadi Presiden RI. Menurutnya, terpilihnya Jokowi bisa menegakkan ideologi Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang Bhinneka Tunggal Ika.
“Kami terus mendoakan, mudah-mudahan Bapak Jokowi terpilih kembali sebagai Presiden. Itu harapan kita demi tegaknya idiologi Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Koster. Tak ayal, masyarakat pun menyerukan nama Jokowi berkali-kali.
Kemudian di sela-sela pidato Presiden Jokowi, tiba-tiba ada salah satu bendesa adat yang berteriak ‘Jokowi memang hebat’. Tak ayal teriakan itu pun mencuri perhatian presiden. “Siapa itu yang ngomong? Maju! Berani ngomong saya suruh maju,” kata Jokowi.
Bendesa adat yang mendapat kesempatan maju untuk berdialog dengan presiden itu tiada lain adalah Bendesa Adat Mundeh Kauh, Selemadeg Barat, Nyoman Gede Arsa. Karena kekagumannya kepada Jokowi, Arsa bahkan secara gamblang mengajak masyarakat untuk memilih Jokowi untuk bisa dua periode. Pada awalnya Jokowi hanya bertanya tentang pandangan pribadi mengenai Indonesia ke depannya.
“Seperti yang telah bapak (presiden) katakan tadi, persatuan dan kesatuan. Bagaimana kita harus bersatu dalam bentuk menjunjung tinggi dari segi kebinekaan. NKRI harga mati. Makanya kalau NKRI harga mati, pilihlah Pak Jokowi. Setuju kan tanggal 17 ini?” ucap Arsa yang membuat masyarakat kembali memekikkan nama Jokowi.
Namun, Jokowi menegaskan dirinya tidak sedang berkampanye malam itu. “Hati-hati, malam ini bukan kampanye lho. Saya nggak kampanye. Tapi kalau Bapak, silakan saja,” kata Jokowi sambil memayungi Nyoman Arsa. Malam itu, Jokowi berpidato di tengah hujan. *ind
Komentar