NasDem Tegaskan Tolak Politik Mahar
Oka Gunastawa: Sing NasDem Sing Keren
DENPASAR, NusaBali
Partai NasDem menunjukan komitmennya memerangi money politics dan cara-cara kotor memenangkan Pileg/Pilpres 17 April 2019 mendatang. NasDem mengajak masyarakat untuk memerangi politik uang dan bayar membayar dalam memenangkan sebuah kompetisi demokrasi. NasDem juga menyentil elite partai yang tidak hadir dalam pelaksanaan pembukaan kampanye terbuka.
Sikap tegas NasDem itu dicetuskan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa di sela-sela berorasi dalam pembukaan kampanye rapat umum di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (24/3) siang.
Hadir Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan Ketua Bawaslu Bali Ketut Ariyani. Oka Gunastawa kemarin termasuk paling banyak mengerahkan pendukung dan massa dalam kegiatan orasi bergilir ketua partai dalam pembukaan kampanye rapat umum yang digagas pertama kali dalam sejarah kepemiluan di Bali. Dalam orasi bergiliran oleh ketua parpol untuk penyampaian program tidak semua ketua partai menghabiskan waktu yang disediakan KPU Bali.
Ada yang masih menyisakan waktu cukup banyak, sehingga menunjukkan ketidaksiapan. Namun Gus Oka kemarin tepat menyelesaikan pidato dengan padat, singkat dan bermakna. Orasi Oka Gunastawa juga ditonton para mantan seniornya di Partai Golkar. Oka Gunastawa bersanding dengan sejumlah elite Golkar Bali di kursi undangan utama.
Seperti mengikuti gaya Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Oka Gunastawa meneguhkan komitmen Partai NasDem untuk menciptakan demokrasi yang bersih dan suci, tidak dikotori permainan-permainan yang mencederai pesta demokrasi dalam mencari pemimpin negeri ini.
“Saksi di TPS saja mau diusulkan pakai dana APBN. Kami Partai NasDem paling pertama menolak itu. Karena kita tidak mau membebani rakyat lagi, kita tidak mau uang rakyat dihambur-hamburkan begitu saja,” ujar politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem ini.
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (FE Unud) ini mempertegas bahwa dalam Pileg 2019 NasDem menawarkan cara-cara baru berpartai dan berpolitik. Salah satunya merekrut kader dan caleg tanpa mahar. “Kita meneguhkan cara-cara baru dalam berpolitik, merekrut calon-calon pemimpin yang berkualitas tanpa mahar, tidak ada bayar membayar menjadi caleg. Karena NasDem ingin mendapatkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Maka kami katakan Sing NasDem Sing Keren (tidak NasDem, tidak keren). Kalau masih ada mahar-maharan sama dengan kemunduran dalam demokrasi kita,” ujar Sekretaris Tim Pemenangan Provinsi Bali Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014 ini.
Oka Gunastawa yang dijuluki ‘pemberontak’ ketika masih di Partai Golkar Bali, menunjukkan kepiawaian dalam berorasi di panggung. Berapi-apai Oka Gunastawa yang diberikan waktu 5 menit oleh KPU Bali secara vulgar menyentil para pimpinan parpol yang tidak hadir dalam kampanye terbuka memenuhi undangan KPU Bali.
“NasDem hadir dalam rangka memberikan penghormatan di acara KPU Bali ini,” ujar Oka Gunastawa. Dia menyayangkan acara sebagus kemarin digagas KPU Bali, para ketua partai malah tidak hadir. Sehingga menunjukan elite partai politik tidak menunjukan sikap negarawan. “KPU Bali sudah luar biasa, tetapi sayang seribu sayang ketua partai tidak datang,” ujar Oka Gunastawa.
Kata dia Partai NasDem berpendapat tidak butuh partai banyak-banyak kalau memang tidak ada kepercayaan oleh rakyat, karena sikap partai yang tidak menghargai mereka. NasDem ingin membangun kepercayaan rakyat terhadap partai politik. “NasDem hadir untuk memberikan jawaban untuk menumbuhkan kepercayaan rakyat dalam berdemokrasi. Kalau sekedar hadir saja tidak mau, maka ini kemunduran bagi demokrasi kita,” kata politisi senior yang caleg DPR RI dapil Bali ini. *nat
Sikap tegas NasDem itu dicetuskan Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa di sela-sela berorasi dalam pembukaan kampanye rapat umum di Lapangan Puputan Margarana Niti Mandala Denpasar, Minggu (24/3) siang.
Hadir Ketua KPU Bali I Dewa Gede Agung Lidartawan, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, dan Ketua Bawaslu Bali Ketut Ariyani. Oka Gunastawa kemarin termasuk paling banyak mengerahkan pendukung dan massa dalam kegiatan orasi bergilir ketua partai dalam pembukaan kampanye rapat umum yang digagas pertama kali dalam sejarah kepemiluan di Bali. Dalam orasi bergiliran oleh ketua parpol untuk penyampaian program tidak semua ketua partai menghabiskan waktu yang disediakan KPU Bali.
Ada yang masih menyisakan waktu cukup banyak, sehingga menunjukkan ketidaksiapan. Namun Gus Oka kemarin tepat menyelesaikan pidato dengan padat, singkat dan bermakna. Orasi Oka Gunastawa juga ditonton para mantan seniornya di Partai Golkar. Oka Gunastawa bersanding dengan sejumlah elite Golkar Bali di kursi undangan utama.
Seperti mengikuti gaya Ketua Umum NasDem Surya Paloh, Oka Gunastawa meneguhkan komitmen Partai NasDem untuk menciptakan demokrasi yang bersih dan suci, tidak dikotori permainan-permainan yang mencederai pesta demokrasi dalam mencari pemimpin negeri ini.
“Saksi di TPS saja mau diusulkan pakai dana APBN. Kami Partai NasDem paling pertama menolak itu. Karena kita tidak mau membebani rakyat lagi, kita tidak mau uang rakyat dihambur-hamburkan begitu saja,” ujar politisi asal Desa Jungutan, Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem ini.
Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (FE Unud) ini mempertegas bahwa dalam Pileg 2019 NasDem menawarkan cara-cara baru berpartai dan berpolitik. Salah satunya merekrut kader dan caleg tanpa mahar. “Kita meneguhkan cara-cara baru dalam berpolitik, merekrut calon-calon pemimpin yang berkualitas tanpa mahar, tidak ada bayar membayar menjadi caleg. Karena NasDem ingin mendapatkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas. Maka kami katakan Sing NasDem Sing Keren (tidak NasDem, tidak keren). Kalau masih ada mahar-maharan sama dengan kemunduran dalam demokrasi kita,” ujar Sekretaris Tim Pemenangan Provinsi Bali Capres-Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla di Pilpres 2014 ini.
Oka Gunastawa yang dijuluki ‘pemberontak’ ketika masih di Partai Golkar Bali, menunjukkan kepiawaian dalam berorasi di panggung. Berapi-apai Oka Gunastawa yang diberikan waktu 5 menit oleh KPU Bali secara vulgar menyentil para pimpinan parpol yang tidak hadir dalam kampanye terbuka memenuhi undangan KPU Bali.
“NasDem hadir dalam rangka memberikan penghormatan di acara KPU Bali ini,” ujar Oka Gunastawa. Dia menyayangkan acara sebagus kemarin digagas KPU Bali, para ketua partai malah tidak hadir. Sehingga menunjukan elite partai politik tidak menunjukan sikap negarawan. “KPU Bali sudah luar biasa, tetapi sayang seribu sayang ketua partai tidak datang,” ujar Oka Gunastawa.
Kata dia Partai NasDem berpendapat tidak butuh partai banyak-banyak kalau memang tidak ada kepercayaan oleh rakyat, karena sikap partai yang tidak menghargai mereka. NasDem ingin membangun kepercayaan rakyat terhadap partai politik. “NasDem hadir untuk memberikan jawaban untuk menumbuhkan kepercayaan rakyat dalam berdemokrasi. Kalau sekedar hadir saja tidak mau, maka ini kemunduran bagi demokrasi kita,” kata politisi senior yang caleg DPR RI dapil Bali ini. *nat
Komentar