Ibu-ibu Ikuti Sosialisasi tentang KDRT
Ibu-ibu dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) beserta Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP-PKK) Kabupaten Jembrana, mengikuti sosialisasi tentang perlindungan hak perempuan dari kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Senin (25/3).
NEGARA, NusaBali
Selain diberikan pemahaman menyangkut hak perlindungan perempuan, juga diberikan pemahaman menyangkut upaya meminimalisir KDRT.
Sosialisasi yang dibuka Asisten II Setda Kabupaten Jembrana IGN Sumber Wijaya, itu dihadiri Wakil Ketua TP-PKK Jembrana Nyonya Setya Warini Kembang Hartawan, perwakilan Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Dra Imiarti J MH, serta Komisi VIII DPR RI Dra I Gusti Agung Putri Astrid K MA.
Bupati Jembrana I Putu Artha dalam sambutan yang dibacakan Sumber Wijaya, meminta kaum perempuan selalu kritis melihat isu-isu yang sedang berkembang dalam masyarakat, serta memberikan kontribusi aktif dalam penyelesaian secara antisipatif. Menurutnya, organisasi wanita perlu melangkah untuk menanggulangi masalah secara nasional yang mutlak harus diselesaikan bersama.
“Kekerasan pada perempuan dan anak termasuk kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak, remaja serta nikah dini, juga salah satunya adalah masalah ekonomi. Untuk itu tidak ada alasan mulai saat ini, kita bersama-sama memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan manusia serta kesenjangan akses ekonomi pada perempuan,” ujarnya. *ode
Sosialisasi yang dibuka Asisten II Setda Kabupaten Jembrana IGN Sumber Wijaya, itu dihadiri Wakil Ketua TP-PKK Jembrana Nyonya Setya Warini Kembang Hartawan, perwakilan Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Dra Imiarti J MH, serta Komisi VIII DPR RI Dra I Gusti Agung Putri Astrid K MA.
Bupati Jembrana I Putu Artha dalam sambutan yang dibacakan Sumber Wijaya, meminta kaum perempuan selalu kritis melihat isu-isu yang sedang berkembang dalam masyarakat, serta memberikan kontribusi aktif dalam penyelesaian secara antisipatif. Menurutnya, organisasi wanita perlu melangkah untuk menanggulangi masalah secara nasional yang mutlak harus diselesaikan bersama.
“Kekerasan pada perempuan dan anak termasuk kasus-kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak, remaja serta nikah dini, juga salah satunya adalah masalah ekonomi. Untuk itu tidak ada alasan mulai saat ini, kita bersama-sama memerangi kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan manusia serta kesenjangan akses ekonomi pada perempuan,” ujarnya. *ode
Komentar