Siklon Tropis Australia Picu Hujan di Bali
BMKG Wilayah III Denpasar memprakirakan, kondisi cuaca akan berangsur normal, setelah hujan disertai angin kencang dan petir melanda wilayah Bali selama beberapa hari terakhir.
MANGUPURA, NusaBali
Hujan deras yang disertai angin kencang dan petir yang terjadi di wilayah Bali beberapa hari belakangan ini disebabkan oleh belokan angin yang terbentuk di sekitar wilayah Bali. Penyebabnya adalah adanya siklon tropis yang terjadi di wilayah Utara Australia, yang mengakibatkan terjadinya penumpukan masa udara untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Forecaster On Duty Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah, menyebutkan kondisi hujan yang terjadi belakangan ini memang disebabkan oleh adanya siklon tropis Australia. Namun sudah mulai berangsur normal, karena siklon itu sudah bergerak ke Barat Australia atau menjauh dari perairan Indonesia. Sehingga beberapa hari ke depan, kondisi cuaca, angin dan gelombang akan kembali normal. “Saat ini kondisinya mulai berangsur normal. Kondisi angin bertiup dari arah Barat Daya atau Barat Laut, dengan kecepatan 18 knot. Sebelumnya memang terjadi peningkatan angin, yang terbesar itu terjadi pada 21 Maret yang mencapai 31 knot (60 km/jam) itu tercatat di stasiun Meteorologi Ngurah Rai,” tutur Diana, Selasa (26/3)
Untuk kondisi cuaca beberapa hari ke depan, diakuinya masih ada potensi hujan ringan dan sedang di wilayah Bali tengah dan Timur.
Tidak dipungkirinya wilayah Bali tengah, Timur, dan Selatan masih menjadi wilayah konsentrasi hujan. Peluang hujan besar turun di tiga wilayah tersebut dan kondisinya cukup intens. Untuk wilayah Bali Selatan, hujan kecenderungan turun mulai dari malam hingga dini hari, sedangkan wilayah Bali tengah dan Timur biasanya terjadi pada siang dan sore hari. Sementara untuk potensi gelombang laut bisa mencapai 2 meter atau lebih, di sekitar Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan Bali. “Sehingga perlu diwaspadai potensi hujan yang kadang disertai petir atau kilat, serta angin kencang berdurasi singkat. Masyarakat nelayan dan pelaku wisata bahari diharapkan selalu memperhatikan imbauan yang dikeluarkan oleh BMKG,” ujarnya. *dar
Forecaster On Duty Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar, Diana Hikmah, menyebutkan kondisi hujan yang terjadi belakangan ini memang disebabkan oleh adanya siklon tropis Australia. Namun sudah mulai berangsur normal, karena siklon itu sudah bergerak ke Barat Australia atau menjauh dari perairan Indonesia. Sehingga beberapa hari ke depan, kondisi cuaca, angin dan gelombang akan kembali normal. “Saat ini kondisinya mulai berangsur normal. Kondisi angin bertiup dari arah Barat Daya atau Barat Laut, dengan kecepatan 18 knot. Sebelumnya memang terjadi peningkatan angin, yang terbesar itu terjadi pada 21 Maret yang mencapai 31 knot (60 km/jam) itu tercatat di stasiun Meteorologi Ngurah Rai,” tutur Diana, Selasa (26/3)
Untuk kondisi cuaca beberapa hari ke depan, diakuinya masih ada potensi hujan ringan dan sedang di wilayah Bali tengah dan Timur.
Tidak dipungkirinya wilayah Bali tengah, Timur, dan Selatan masih menjadi wilayah konsentrasi hujan. Peluang hujan besar turun di tiga wilayah tersebut dan kondisinya cukup intens. Untuk wilayah Bali Selatan, hujan kecenderungan turun mulai dari malam hingga dini hari, sedangkan wilayah Bali tengah dan Timur biasanya terjadi pada siang dan sore hari. Sementara untuk potensi gelombang laut bisa mencapai 2 meter atau lebih, di sekitar Selat Bali bagian Selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian Selatan, dan Samudera Hindia Selatan Bali. “Sehingga perlu diwaspadai potensi hujan yang kadang disertai petir atau kilat, serta angin kencang berdurasi singkat. Masyarakat nelayan dan pelaku wisata bahari diharapkan selalu memperhatikan imbauan yang dikeluarkan oleh BMKG,” ujarnya. *dar
Komentar