Enam Siswa Bali Lolos Pertukaran Pelajar ke AS
Selama di Amerika Selama Setahun Tinggal Bersama Orangtua Asuh
DENPASAR, NusaBali
Setelah satu tahun menunggu, akhirnya enam pelajar Bali yang lolos mengikuti seleksi program pertukaran pelajar Bina Antarbudaya siap berangkat tahun ini ke Amerika Serikat. Mereka yang mengikuti program Youth Exchange and Study (YES), akan mendapat kesempatan belajar selama setahun di Amerika Serikat mulai Agustus 2019 dan akan kembali pada September 2020.
Keenam pelajar yang beruntung ikut program pertukaran pelajar tersebut antara lain I Putu Denio Pranatha Ramananda dan I Komang Restu Adi M Surta dari SMAN 4 Denpasar, Dewa Putu Adiatma Pradnyana dan Arnold Keane dari SMAN 1 Singaraja, serta I Gede Ardana Yasa dan Aplonya Macho Zolbrgth Mamulak dari SMAN Bali Mandara. Mereka lolos melalui Bina Antarbudaya Chapter Denpasar.
Selain mewilayahi Bali, Bina Antarbudaya Chapter Denpasar menjaring pelajar dari NTT. Dari bumi Komodo tersebut, ada empat pelajar yang lolos diantaranya Yosua Nobrihas dari SMAN 1 Kupang, Olga Sandrina Ndagga Wangge dari SMA Katolik Frateran Ndao Ende, I Putu Dicky Maesa dari SMAN 3 Kupang, serta Petresia Depe Gani dari SMA Katolik Frateran Maumere. Artinya, Chapter Denpasar berhasil menjaring sebanyak 10 orang untuk diberangkatkan tahun ini.
Sebelum berangkat tahun ini, para pelajar ini terlebih dulu harus bersaing ketat dalam seleksi yang diadakan satu tahun lalu. Seleksi meliputi tahap seleksi berkas, administrasi, kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, tes wawancara, diskusi kelompok dan keperibadian. Setelah lolos dari tingkat chapter Denpasar, mereka juga mengikuti seleksi akhir di tingkat nasional di Jakarta.
Menurut Ketua Bina Antarbudaya Chapter Denpasar, I Dewa Gede Windu Sancaya jumlah peserta Program YES tahun 2019 dari Bina Antarbudaya Chapter Denpasar relatif lebih tinggi dibandingkan chapter lainnya di Indonesia. Di Indonesia, Bina Antarbudaya dibagi dalam 22 cabang. “Jumlah ini terus meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah ini relatif lebih besar dibandingkan jumlah dari chapter lain,” ujarnya, Kamis (28/3).
Ia berani mengatakan demikian, sebab dari kuota 80 orang yang dibagi ke 22 cabang, Chapter Denpasar bisa meloloskan sampai sampai 8 orang. “Dengan jumlah kuota 80 orang, jika dibagi 22, anggap saja kuotanya 5 orang per cabang. Tapi kita dari Chapter Denpasar yang menaungi Bali dan NTT bisa sampai 8 orang,” ungkapnya.
“Ini menunjukkan kualitas siswa kita bagus. Selain itu, alumni yang setelah mengikuti program ini juga bisa dilihat, bagaimana sekarang banyak dari mereka yang diterima di perguruan-perguruan ternama di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Bina Antarbudaya, Nina Nasution menjelaskan, mereka sudah pasti akan berangkat pada Agustus 2019 dan akan kembali sekitar bulan September 2020. Selama di sana, mereka akan bersekolah di sekolah-sekolah di Amerika dan tinggal bersama orang tua asuh.
“Selama 11 bulan mereka akan tinggal di keluarga-keluarga asuh di Amerika, bersekolah di sekolah-sekolah Amerika, dan mengikuti kegiatan seperti anak-anak Amerika di sana. Mereka juga diminta mempromosikan Indonesia agar semakin diketahui di Amerika,” ungkapnya. *ind
Keenam pelajar yang beruntung ikut program pertukaran pelajar tersebut antara lain I Putu Denio Pranatha Ramananda dan I Komang Restu Adi M Surta dari SMAN 4 Denpasar, Dewa Putu Adiatma Pradnyana dan Arnold Keane dari SMAN 1 Singaraja, serta I Gede Ardana Yasa dan Aplonya Macho Zolbrgth Mamulak dari SMAN Bali Mandara. Mereka lolos melalui Bina Antarbudaya Chapter Denpasar.
Selain mewilayahi Bali, Bina Antarbudaya Chapter Denpasar menjaring pelajar dari NTT. Dari bumi Komodo tersebut, ada empat pelajar yang lolos diantaranya Yosua Nobrihas dari SMAN 1 Kupang, Olga Sandrina Ndagga Wangge dari SMA Katolik Frateran Ndao Ende, I Putu Dicky Maesa dari SMAN 3 Kupang, serta Petresia Depe Gani dari SMA Katolik Frateran Maumere. Artinya, Chapter Denpasar berhasil menjaring sebanyak 10 orang untuk diberangkatkan tahun ini.
Sebelum berangkat tahun ini, para pelajar ini terlebih dulu harus bersaing ketat dalam seleksi yang diadakan satu tahun lalu. Seleksi meliputi tahap seleksi berkas, administrasi, kemampuan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, tes wawancara, diskusi kelompok dan keperibadian. Setelah lolos dari tingkat chapter Denpasar, mereka juga mengikuti seleksi akhir di tingkat nasional di Jakarta.
Menurut Ketua Bina Antarbudaya Chapter Denpasar, I Dewa Gede Windu Sancaya jumlah peserta Program YES tahun 2019 dari Bina Antarbudaya Chapter Denpasar relatif lebih tinggi dibandingkan chapter lainnya di Indonesia. Di Indonesia, Bina Antarbudaya dibagi dalam 22 cabang. “Jumlah ini terus meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah ini relatif lebih besar dibandingkan jumlah dari chapter lain,” ujarnya, Kamis (28/3).
Ia berani mengatakan demikian, sebab dari kuota 80 orang yang dibagi ke 22 cabang, Chapter Denpasar bisa meloloskan sampai sampai 8 orang. “Dengan jumlah kuota 80 orang, jika dibagi 22, anggap saja kuotanya 5 orang per cabang. Tapi kita dari Chapter Denpasar yang menaungi Bali dan NTT bisa sampai 8 orang,” ungkapnya.
“Ini menunjukkan kualitas siswa kita bagus. Selain itu, alumni yang setelah mengikuti program ini juga bisa dilihat, bagaimana sekarang banyak dari mereka yang diterima di perguruan-perguruan ternama di Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Bina Antarbudaya, Nina Nasution menjelaskan, mereka sudah pasti akan berangkat pada Agustus 2019 dan akan kembali sekitar bulan September 2020. Selama di sana, mereka akan bersekolah di sekolah-sekolah di Amerika dan tinggal bersama orang tua asuh.
“Selama 11 bulan mereka akan tinggal di keluarga-keluarga asuh di Amerika, bersekolah di sekolah-sekolah Amerika, dan mengikuti kegiatan seperti anak-anak Amerika di sana. Mereka juga diminta mempromosikan Indonesia agar semakin diketahui di Amerika,” ungkapnya. *ind
Komentar