Jalur Wisata Penelokan Tanpa Penerangan
Jalur objek wisata Penelokan, Kecamatan Kintamani, Bangli tanpa penerangan akibat lampu penerangan jalan (LPJ) mati.
BANGLI, NusaBali
Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak beberapa minggu terakhir. Penerangan hanya mengandalkan lampu kendaraan yang melintas. Sementara itu jalur Penelokan saat ini ramai karena sedang berlangsung karya di Pura Ulun Danu Batur.
Wakil Ketua DPRD Bangli, I Nyoman Basma, mengatakan hampir sebulan ini jalur Penelokan tanpa penerangan. Basma meminta instansi terkait segera melakukan perbaikan sehingga kawasan Penelokan lebih terang dan bisa memberikan rasa aman bagi pengendara yang melintas. “Saat ini sedang berlangsung karya di Pura Batur otomatis jalur Penelokan ramai lalu lalang kendaraan. Kondisi gelap riskan terjadi kecelakaan,” ungkapnya, Kamis (28/3).
Dikatakan, peninjoan panorama gunung dan Danau Batur juga minim penerangan. “Hanya di beberapa bagian yang isi lampu taman, semestinya untuk penerangan bisa dioptimalkan. Sehingga meski malam hari wisawatan atau pengunjung masih bisa menikmati pemandangan,” ujarnya. Basma menambahkan, selain Penelokan, objek-objek vital juga harus menjadi prioritas. “Sektor penyumbang PAD terkesan tidak terurus, dibiarkan gelap seperti ini. Kami harap pihak terkait segera menindaklanjuti. Jangan sampai masyarakat teriak dulu baru ada respon,” pintanya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Bangli, Gede Artha, saat dikonfirmasi tidak menampik jika LPJ di jalur Penelokan tidak berfungsi. Disampaikan jika padamnya LPJ karena adanya pemindahan gardu di areal tersebut. Sebelumnya gardu ada di timur jalan dipindahkan ke barat jalan. “Memang belum masksimal LPJ di kawasan tersebut. Kami sedang melakukan penataan, adanya pemindahan gardu dan untuk beberapa waktu LPJ tidak berfungsi,” jelasnya.
Gede Artha mengaku akan mengupayakan pengerjaan tuntas minggu-minggu ini sehingga kawasan tersebut bisa terang. “Tentu kami juga berharap pengerjaan segera tuntas mengingat saat ini jalur Penelokan ramai oleh pamedek yang akan tangkil ke Pura Batur. Kami pun sudah terus koordinasikan dengan PLN,” akunya. *esa
Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak beberapa minggu terakhir. Penerangan hanya mengandalkan lampu kendaraan yang melintas. Sementara itu jalur Penelokan saat ini ramai karena sedang berlangsung karya di Pura Ulun Danu Batur.
Wakil Ketua DPRD Bangli, I Nyoman Basma, mengatakan hampir sebulan ini jalur Penelokan tanpa penerangan. Basma meminta instansi terkait segera melakukan perbaikan sehingga kawasan Penelokan lebih terang dan bisa memberikan rasa aman bagi pengendara yang melintas. “Saat ini sedang berlangsung karya di Pura Batur otomatis jalur Penelokan ramai lalu lalang kendaraan. Kondisi gelap riskan terjadi kecelakaan,” ungkapnya, Kamis (28/3).
Dikatakan, peninjoan panorama gunung dan Danau Batur juga minim penerangan. “Hanya di beberapa bagian yang isi lampu taman, semestinya untuk penerangan bisa dioptimalkan. Sehingga meski malam hari wisawatan atau pengunjung masih bisa menikmati pemandangan,” ujarnya. Basma menambahkan, selain Penelokan, objek-objek vital juga harus menjadi prioritas. “Sektor penyumbang PAD terkesan tidak terurus, dibiarkan gelap seperti ini. Kami harap pihak terkait segera menindaklanjuti. Jangan sampai masyarakat teriak dulu baru ada respon,” pintanya.
Terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Bangli, Gede Artha, saat dikonfirmasi tidak menampik jika LPJ di jalur Penelokan tidak berfungsi. Disampaikan jika padamnya LPJ karena adanya pemindahan gardu di areal tersebut. Sebelumnya gardu ada di timur jalan dipindahkan ke barat jalan. “Memang belum masksimal LPJ di kawasan tersebut. Kami sedang melakukan penataan, adanya pemindahan gardu dan untuk beberapa waktu LPJ tidak berfungsi,” jelasnya.
Gede Artha mengaku akan mengupayakan pengerjaan tuntas minggu-minggu ini sehingga kawasan tersebut bisa terang. “Tentu kami juga berharap pengerjaan segera tuntas mengingat saat ini jalur Penelokan ramai oleh pamedek yang akan tangkil ke Pura Batur. Kami pun sudah terus koordinasikan dengan PLN,” akunya. *esa
1
Komentar