Puluhan Hektare Sawah Terancam Gagal Tanam
Puluhan hektare sawah di Kecamatan Dawan, Klungkung terancam gagal panen.
SEMARAPURA, NusaBali
Kondisi ini menyusul tersumbatnya saluran irigasi yang mengakibatkan sawah di Subak Dawan dan Subak Pesinggahan terendam. Akibatnya, para petani tidak bisa melakukan penanaman padi maupun palawija.
Selain itu tanggul di jalan Bypass Prof IB Mantra wilayah Dawan, jebol sejak Senin (25/3). Akibatnya saluran irigasi yang berada di bawahnya tertimbun material dan mengancam sekitar 60 hektare sawah yang akan memasuki masa tanam akhir bulan ini. Kelian Subak Dawan Wayan Sumerta mengatakan tersumbatnya saluran irigasi terjadi sejak dua tahun terakhir. Akibatnya, sekitar 8 hektare sawah di Subak Dawan dan Subak Pesinggahan yang berada disamping aliran irigasi sebelah utara jalan By Pass Ida Bagus Mantra ini terendam. Aliran irigasi ini sejatinya melewati tiga subak, yakni Subak Dawan, Pesinggahan dan Subak Kusamba. “Kalau tersumbat sudah sekitar dua tahunan,” ujar Sumerta, Kamis (28/3).
Akibat kejadian itu, ia bersama anggota subak lainnya hanya bisa pasrah, karena lahan persawahan tidak bisa ditanami, baik itu tanaman padi maupun palawija. Hal ini tentu berdampak terhadap penghasilan para petani itu sendiri. “Rencananya tiga hari lagi kami bersama krama subak akan turun mengecek dimana sebenarnya tersumbat dan bagaimana solusinya,” sebutnya.
Mendapat laporan tersebut, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta turun mengecek bersama Kadis Pertanian Ida Bagus Juanida dan Kabid Sumber Daya Air Dinas PU Klungkung I Made Jati Laksana. Karena terhalang rerimbunan pohon dan ilalang, Wabup menunda penelusuran dan memastikan akan turun bersama krama subak untuk mengecek langsung pada Minggu (31/3).
Wabup Kasta juga memantau jebolnya tanggul jalan By Pass Ida Bagus Mantra wilayah Dawan. Menurut Kelian Subak Sampalan Baler Margi, Nengah Sukirta, jebolnya tanggul terjadi tiga hari lalu (Senin). Akibatnya saluran irigasi yang berada di bawahnya tertimbun material dan mengancam sekitar 60 hektar sawah yang akan memasuki masa tanam akhir bulan ini. “Kami sangat berharap kejadian ini segera mendapat tindak lanjut karena akhir Maret ini kami sudah memasuki masa tanam,” ujar Nengah Sukirta.
Wabup Kasta berharap bencana ini segera mendapat perhatian dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sehingga tidak mengganggu aktifitas para petani di Subak Sampalan Baler Margi yang sudah memasuki masa tanam. *wan
Selain itu tanggul di jalan Bypass Prof IB Mantra wilayah Dawan, jebol sejak Senin (25/3). Akibatnya saluran irigasi yang berada di bawahnya tertimbun material dan mengancam sekitar 60 hektare sawah yang akan memasuki masa tanam akhir bulan ini. Kelian Subak Dawan Wayan Sumerta mengatakan tersumbatnya saluran irigasi terjadi sejak dua tahun terakhir. Akibatnya, sekitar 8 hektare sawah di Subak Dawan dan Subak Pesinggahan yang berada disamping aliran irigasi sebelah utara jalan By Pass Ida Bagus Mantra ini terendam. Aliran irigasi ini sejatinya melewati tiga subak, yakni Subak Dawan, Pesinggahan dan Subak Kusamba. “Kalau tersumbat sudah sekitar dua tahunan,” ujar Sumerta, Kamis (28/3).
Akibat kejadian itu, ia bersama anggota subak lainnya hanya bisa pasrah, karena lahan persawahan tidak bisa ditanami, baik itu tanaman padi maupun palawija. Hal ini tentu berdampak terhadap penghasilan para petani itu sendiri. “Rencananya tiga hari lagi kami bersama krama subak akan turun mengecek dimana sebenarnya tersumbat dan bagaimana solusinya,” sebutnya.
Mendapat laporan tersebut, Wakil Bupati Klungkung I Made Kasta turun mengecek bersama Kadis Pertanian Ida Bagus Juanida dan Kabid Sumber Daya Air Dinas PU Klungkung I Made Jati Laksana. Karena terhalang rerimbunan pohon dan ilalang, Wabup menunda penelusuran dan memastikan akan turun bersama krama subak untuk mengecek langsung pada Minggu (31/3).
Wabup Kasta juga memantau jebolnya tanggul jalan By Pass Ida Bagus Mantra wilayah Dawan. Menurut Kelian Subak Sampalan Baler Margi, Nengah Sukirta, jebolnya tanggul terjadi tiga hari lalu (Senin). Akibatnya saluran irigasi yang berada di bawahnya tertimbun material dan mengancam sekitar 60 hektar sawah yang akan memasuki masa tanam akhir bulan ini. “Kami sangat berharap kejadian ini segera mendapat tindak lanjut karena akhir Maret ini kami sudah memasuki masa tanam,” ujar Nengah Sukirta.
Wabup Kasta berharap bencana ini segera mendapat perhatian dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional sehingga tidak mengganggu aktifitas para petani di Subak Sampalan Baler Margi yang sudah memasuki masa tanam. *wan
Komentar