Krama Nangka Tangkap Ular Piton 2,5 Meter
Krama Banjar Nangka, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem Karangasem menangkap ular piton di selokan banjar setempat, Jumat (29/3) pukul 06.00 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Ular sepanjang 2,5 meter itu ditangkap dengan cara dibunuh. Bangkai ular diberikan kepada warga yang berminat. Ular ini pertama kali dilihat oleh I Made Wiradi sekitar pukul 05.00 Wita. Saat itu, dia dalam perjalanan dari tempatnya menginap di rumah kerabat di Banjar Nangka untuk mengantar anaknya ke sekolah. Di perjalanan, di sebuah selokan menemukan ular tengah berjalan. Ular itu terlihat karena kena sorot lampu sepeda motornya. Ia pun bergegas pulang mencari sepupuya, I Made Junita, untuk diajak menangkap ular itu.
Wiradi datang bersama Junita, I Wayan Manik, dan I Made Supartika. Junita kemudian diminta menyorot ular dengan senter dan Wiradi mengambil ekor ular itu. Teman lainnya mengambil batu dan memukul kepala ular hingga mati. “Ular piton itu mati tertindih batu. Ada warga yang meminta bangkai ular itu,” ungkap Junita. Menurut Junita, krama jarang menemuka ular piton apalagi sampai sepanjang 2,5 meter. “Kami juga jarang mendengar warga kehilangan ayam akibat dimangsa ular,” imbuhnya.
Krama lainnya, I Wayan Atot Suragata, juga mengatakan di Banjar Nangka jarang melihat ular besar. “Ular yang ditangkap itu kelihatannya belum sempat memangsa ayam atau kucit (anak babi). Terlihat dari perut ular masih kempes,” katanya. Sebelumnya ular piton sebesar lengan orang dewasa dengan panjang sekitar 3,5 meter ditangkap warga Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem di sebuah tegalan belakang Pura Pamaksan Gunung Sari, , Sabtu (19/1) pukul 11.00 Wita. Ular itu kemudian diamankan dimasukkan ke dalam kandang.
Ular itu ditemukan di tegalan milik Penyarikan Desa Pakraman Nangka, I Made Ngurah Alit dari Banjar Butus. Ular itu ditemukan oleh sepasang suami istri I Ketut Sarjana dan Ni Wayan Suarjana yang memetik pisang. Sebab di tegalan itu sangat rimbun, selama ini diyakini sebagai sarang ular. Setelah bersih-bersih selesai, I Ketut Suarjana menemukan ular piton sedang tidur dalam posisi melingkar. Selanjutnya diberitahukan kepada pemilik tegalan. Warga setempat akhirnya menangkap ular itu. *k16
Wiradi datang bersama Junita, I Wayan Manik, dan I Made Supartika. Junita kemudian diminta menyorot ular dengan senter dan Wiradi mengambil ekor ular itu. Teman lainnya mengambil batu dan memukul kepala ular hingga mati. “Ular piton itu mati tertindih batu. Ada warga yang meminta bangkai ular itu,” ungkap Junita. Menurut Junita, krama jarang menemuka ular piton apalagi sampai sepanjang 2,5 meter. “Kami juga jarang mendengar warga kehilangan ayam akibat dimangsa ular,” imbuhnya.
Krama lainnya, I Wayan Atot Suragata, juga mengatakan di Banjar Nangka jarang melihat ular besar. “Ular yang ditangkap itu kelihatannya belum sempat memangsa ayam atau kucit (anak babi). Terlihat dari perut ular masih kempes,” katanya. Sebelumnya ular piton sebesar lengan orang dewasa dengan panjang sekitar 3,5 meter ditangkap warga Banjar Butus, Desa Bhuana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem di sebuah tegalan belakang Pura Pamaksan Gunung Sari, , Sabtu (19/1) pukul 11.00 Wita. Ular itu kemudian diamankan dimasukkan ke dalam kandang.
Ular itu ditemukan di tegalan milik Penyarikan Desa Pakraman Nangka, I Made Ngurah Alit dari Banjar Butus. Ular itu ditemukan oleh sepasang suami istri I Ketut Sarjana dan Ni Wayan Suarjana yang memetik pisang. Sebab di tegalan itu sangat rimbun, selama ini diyakini sebagai sarang ular. Setelah bersih-bersih selesai, I Ketut Suarjana menemukan ular piton sedang tidur dalam posisi melingkar. Selanjutnya diberitahukan kepada pemilik tegalan. Warga setempat akhirnya menangkap ular itu. *k16
Komentar