Jejak Diduga Mirip Sisik Naga Belum Hilang
Di Pura Dalem Padangan, Pupuan, Tabanan
TABANAN, NusaBali
Jejak diduga mirip sisik naga yang sempat gegerkan krama Desa Pakraman Padangan, Kecamatan Pupuan, Tabanan beberapa waktu lalu, hingga saat ini belum hilang. Jejak sisik naga yang terdapat di utamaning mandala Pura Dalem Padangan semakin jelas lantaran lumut tumbuh semakin tinggi.
Bendesa Adat Desa Pakraman Padangan, I Gede Artamba mengaku jejak mirip sisik naga yang terdapat di utamaning mandala Pura Dalem Padangan belum hilang. Hingga saat ini jejak tersebut semakin jelas. "Belum hilang itu, sekarang semakin jelas, karena lumut sudah semakin tinggi,"ungkapnya, Sabtu (30/2).
Dikatakan jejak sisik naga tersebut saat Karya Agung Betara Turun Kabeh di Pura Desa setempat pada Buda Wage Menail, Rabu (20/3) bertepatan dengan Purnama Kedasa sudah dituntun dan diupacarai ulap ambe (kekuatanya diambil) agar berstana di dalam tirta. Tirta tersebut lalu ditunas oleh krama.
"Karena saat meminta petunjuk kepada sesuhunan bahwa jejak naga tersebut diyakini membawa kesejahteraan," jelasnya. Sampai saat ini pun jejak naga tersebut masih dikelilingi kain kasa. Hanya saja tidak dilakukan upacara rutin karena sudah dituntun. "Sekarang tidak ada upacara lagi tetapi jejaknya semakin jelas kemungkinan lama tidak akan hilang itu," imbuh Artamba.
Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (11/3) krama Desa Pakraman Padangan dikejutkan dengan jejak diduga sisik naga di lantai utama Mandala Utama Pura Dalem Desa Pakraman Padangan. Jejak tersebut ditemukan saat krama sedang membawa upakara di Pura Dalem.
Dengan kejadian tersebut pihat adat Desa Padangan meminta petunjuk ke Ida Sesuhunan. Hasilnya setelah krama menggelar wewidian (meminta petunjuk) ada 75 orang yang kelinggihan (kesurupan) yang dipimpin jero mangku setempat bahwa guratan itu adalah tanda kebaikan membawa amerta. *des
Bendesa Adat Desa Pakraman Padangan, I Gede Artamba mengaku jejak mirip sisik naga yang terdapat di utamaning mandala Pura Dalem Padangan belum hilang. Hingga saat ini jejak tersebut semakin jelas. "Belum hilang itu, sekarang semakin jelas, karena lumut sudah semakin tinggi,"ungkapnya, Sabtu (30/2).
Dikatakan jejak sisik naga tersebut saat Karya Agung Betara Turun Kabeh di Pura Desa setempat pada Buda Wage Menail, Rabu (20/3) bertepatan dengan Purnama Kedasa sudah dituntun dan diupacarai ulap ambe (kekuatanya diambil) agar berstana di dalam tirta. Tirta tersebut lalu ditunas oleh krama.
"Karena saat meminta petunjuk kepada sesuhunan bahwa jejak naga tersebut diyakini membawa kesejahteraan," jelasnya. Sampai saat ini pun jejak naga tersebut masih dikelilingi kain kasa. Hanya saja tidak dilakukan upacara rutin karena sudah dituntun. "Sekarang tidak ada upacara lagi tetapi jejaknya semakin jelas kemungkinan lama tidak akan hilang itu," imbuh Artamba.
Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (11/3) krama Desa Pakraman Padangan dikejutkan dengan jejak diduga sisik naga di lantai utama Mandala Utama Pura Dalem Desa Pakraman Padangan. Jejak tersebut ditemukan saat krama sedang membawa upakara di Pura Dalem.
Dengan kejadian tersebut pihat adat Desa Padangan meminta petunjuk ke Ida Sesuhunan. Hasilnya setelah krama menggelar wewidian (meminta petunjuk) ada 75 orang yang kelinggihan (kesurupan) yang dipimpin jero mangku setempat bahwa guratan itu adalah tanda kebaikan membawa amerta. *des
1
Komentar