17 SMA di Karangasem Siap Ikuti UNBK
Meninggal, 1 Siswa SMAN 2 Amlapura Dicoret
AMLAPURA, NusaBali
Ketua MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMA Karangasem, Wayan Sugiana, mengatakan dari 17 SMA negeri dan swasta di Karangasem yang ambil bagian dalam Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dengan melibatkan 2.767 siswa, semuanya sudah siap. Para siswa yang akan mengikuti UNBK juga telah gelar doa bersama di Padmasana sekolah masing-masing. UNBK SMA sendiri digelar, Senin (1/4), Selasa (2/4), Kamis (4/4) dan Senin (8/4).
"Sementara kami belum menerima laporan adanya masalah, terutama di perangkat komputer. Kami juga telah bersurat ke Telkom dan PT PLN agar akses internet dan aliran listrik tetap lancar selama UNBK berlangsung," katanya.
Sugiana yang juga Kasek SMAN 1 Amlapura ini juga telah siap ikut UNBK melibatkan 303 siswa, masing-masing program bahasa 27 siswa, program IPA sebanyak 175 siswa, dan program IPS sebanyak 101 siswa. "Awalnya akses internet sempat bermasalah, juga disertai beberapa komputer rusak. Kali ini semua fasilitas pendukung UNBK, telah siap," kata Sugiana.
Sugiana menambahkan, UNBK kali ini, kelihatannya kurang gereget di mata siswa. Sebab, hasilnya tidak menentukan kelulusan. "Syarat lulus, salah satunya agar ikut UNBK. Tetapi nilai UNBK itu tidak menentukan kelulusan," katanya.
Dari SMA swasta juga telah menyatakan kesiapannya seperti yang dipaparkan Kasek SMA PGRI Amlapura I Ketut Jelantik, yang nantinya melibatkan 146 siswa. "Kami telah tiga kali gelar simulasi, tidak ada kendala secara teknis," jelas Jelantik.
Sementara siswa SMAN 2 Amlapura kelas XII IPA2, I Kadek Agus Budiartawan asal Banjar/Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem yang meninggal, Rabu (2/1) telah dicabut dari daftar peserta UNBK (ujian nasional berbasis komputer) yang dilaksanakan mulai, Senin (1/4). Pencabutan sebagai peserta UNBK, setelah Kasek SMAN 2 Amlapura I Nengah Miyasa melaporkan ke petugas Dapodik (daftar pokok pendidikan).
"Kami telah laporkan ke Dapodik, nama siswa bersangkutan tidak lagi sebagai peserta UNBK. Sebab, jika masih tercantum, nanti masuk kelompok siswa tidak lulus," jelas Miyasa.
Sehingga katanya yang terdaftar ikut UNBK di SMAN 2 Amlapura sebanyak 311 siswa, masing-masing dari program bahasa sebanyak 18 siswa, program IPA sebanyak 33 siswa, dan program IPS sebanyak 38 siswa. Komputer telah disiapkan, terbagi tiga ruang kelas dan tiga shift.
Hanya saja masalahnya, shift ketiga ruangan panas. Sebab, sinar matahari masuk ruangan. Walau dilengkapi AC, tetap saja panas, selain pengaruh sinar matahari dan CPU komputer.
Guna menghindari persoalan secara non teknis, katanya, telah mengajak seluruh siswa menggelar doa bersama di palinggih Padmasana SMAN 2 Amlapura, Jumat (29/3) lalu. *k16
"Sementara kami belum menerima laporan adanya masalah, terutama di perangkat komputer. Kami juga telah bersurat ke Telkom dan PT PLN agar akses internet dan aliran listrik tetap lancar selama UNBK berlangsung," katanya.
Sugiana yang juga Kasek SMAN 1 Amlapura ini juga telah siap ikut UNBK melibatkan 303 siswa, masing-masing program bahasa 27 siswa, program IPA sebanyak 175 siswa, dan program IPS sebanyak 101 siswa. "Awalnya akses internet sempat bermasalah, juga disertai beberapa komputer rusak. Kali ini semua fasilitas pendukung UNBK, telah siap," kata Sugiana.
Sugiana menambahkan, UNBK kali ini, kelihatannya kurang gereget di mata siswa. Sebab, hasilnya tidak menentukan kelulusan. "Syarat lulus, salah satunya agar ikut UNBK. Tetapi nilai UNBK itu tidak menentukan kelulusan," katanya.
Dari SMA swasta juga telah menyatakan kesiapannya seperti yang dipaparkan Kasek SMA PGRI Amlapura I Ketut Jelantik, yang nantinya melibatkan 146 siswa. "Kami telah tiga kali gelar simulasi, tidak ada kendala secara teknis," jelas Jelantik.
Sementara siswa SMAN 2 Amlapura kelas XII IPA2, I Kadek Agus Budiartawan asal Banjar/Desa Seraya Tengah, Kecamatan Karangasem yang meninggal, Rabu (2/1) telah dicabut dari daftar peserta UNBK (ujian nasional berbasis komputer) yang dilaksanakan mulai, Senin (1/4). Pencabutan sebagai peserta UNBK, setelah Kasek SMAN 2 Amlapura I Nengah Miyasa melaporkan ke petugas Dapodik (daftar pokok pendidikan).
"Kami telah laporkan ke Dapodik, nama siswa bersangkutan tidak lagi sebagai peserta UNBK. Sebab, jika masih tercantum, nanti masuk kelompok siswa tidak lulus," jelas Miyasa.
Sehingga katanya yang terdaftar ikut UNBK di SMAN 2 Amlapura sebanyak 311 siswa, masing-masing dari program bahasa sebanyak 18 siswa, program IPA sebanyak 33 siswa, dan program IPS sebanyak 38 siswa. Komputer telah disiapkan, terbagi tiga ruang kelas dan tiga shift.
Hanya saja masalahnya, shift ketiga ruangan panas. Sebab, sinar matahari masuk ruangan. Walau dilengkapi AC, tetap saja panas, selain pengaruh sinar matahari dan CPU komputer.
Guna menghindari persoalan secara non teknis, katanya, telah mengajak seluruh siswa menggelar doa bersama di palinggih Padmasana SMAN 2 Amlapura, Jumat (29/3) lalu. *k16
Komentar