Konser Musik KPU Bangli Diwarnai Kericuhan
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangli menggelar konser musik di Lapangan Kapten Mudita Bangli, Minggu (31/3) malam.
BANGLI, NusaBali
Joni Agung dan Double T menjadi bintang tamu dalam pagelaran musik tersebut. Sayang, konser musik pemilu damai itu diwarnai kericuhan. Sejumlah penonton keluar lapangan dan membuat onar. Anggota polisi kemudian mengamankan tiga orang yang diduga biang keributan.
Sejak pukul 19.00 Wita, penonton berdatangan ke Lapangan Kapten Wayan Mudita. Sekitar pukul 21.00 Wita, sejumlah penonton konser keluar lapangan dan berlarian di jalan. Mereka saling kejar, beberapa di antaranya bertelanjang dada. Pihak kepolisian langsung membubarkan kerumunan penonton dan mengamankan tiga penonton ke Mapolres Bangli. Mereka selanjutnya dimintai keterangan di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bangli. Ketiga penonton tersebut berasal dari Desa Songan, Kintamani.
Ketiganya kemudian diarahkan menuju ruang Reskrim. Hingga tengah malam, ketiganya masih dimintai keterangan oleh penyidik. Sementara itu petugas mengantarkan salah satu penonton, Wayan Budiarta asal Banjar Malet Tengah, Desa Tiga yang menjadi korban pemukulan ke RSUD Bangli untuk menjalani visum. Korban mengalami luka pada mulut. Kasubbag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, membenarkan mengamankan tiga penonton konser. Kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan karena hanya kesalahpahaman. “Usai dimintai keterangan mereka langsung dipulangkan,” ungkapnya, Senin (1/4).
Terpisah, Ketua KPU Bangli, Putu Gede Pertama Pujawan mengaku tidak mengatahui jika sempat terjadi rebut-ribut saat konser berlangsung. Pihaknya mengatakan konser musik mengangkat tema pemilih berdaulat negara kuat dan deklarasi damai pemilu 2019 bertujuan untuk mensosialisasikan pelaksanaan pemilu. “Konser musik menjadi salah satu media untuk sosialisasi pemilu damai,” jelasnya singkat. *esa
Joni Agung dan Double T menjadi bintang tamu dalam pagelaran musik tersebut. Sayang, konser musik pemilu damai itu diwarnai kericuhan. Sejumlah penonton keluar lapangan dan membuat onar. Anggota polisi kemudian mengamankan tiga orang yang diduga biang keributan.
Sejak pukul 19.00 Wita, penonton berdatangan ke Lapangan Kapten Wayan Mudita. Sekitar pukul 21.00 Wita, sejumlah penonton konser keluar lapangan dan berlarian di jalan. Mereka saling kejar, beberapa di antaranya bertelanjang dada. Pihak kepolisian langsung membubarkan kerumunan penonton dan mengamankan tiga penonton ke Mapolres Bangli. Mereka selanjutnya dimintai keterangan di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bangli. Ketiga penonton tersebut berasal dari Desa Songan, Kintamani.
Ketiganya kemudian diarahkan menuju ruang Reskrim. Hingga tengah malam, ketiganya masih dimintai keterangan oleh penyidik. Sementara itu petugas mengantarkan salah satu penonton, Wayan Budiarta asal Banjar Malet Tengah, Desa Tiga yang menjadi korban pemukulan ke RSUD Bangli untuk menjalani visum. Korban mengalami luka pada mulut. Kasubbag Humas Polres Bangli, AKP Sulhadi, membenarkan mengamankan tiga penonton konser. Kasus tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan karena hanya kesalahpahaman. “Usai dimintai keterangan mereka langsung dipulangkan,” ungkapnya, Senin (1/4).
Terpisah, Ketua KPU Bangli, Putu Gede Pertama Pujawan mengaku tidak mengatahui jika sempat terjadi rebut-ribut saat konser berlangsung. Pihaknya mengatakan konser musik mengangkat tema pemilih berdaulat negara kuat dan deklarasi damai pemilu 2019 bertujuan untuk mensosialisasikan pelaksanaan pemilu. “Konser musik menjadi salah satu media untuk sosialisasi pemilu damai,” jelasnya singkat. *esa
Komentar