Pipa PDAM Meledak, Pelayanan Macet di 7 Desa
Pipa PDAM Karangasem ukuran 8 dim di jembatan darurat menghubungkan Kelurahan Subagan dengan Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, meledak, Senin (1/4) sekitar pukul 03.00 Wita.
AMLAPURA, NusaBali
Akibatnya pelayanan air di tujuh desa terganggu. Direktur PDAM Karangasem, I Gusti Made Singarsi, menjelaskan awalnya memperbaiki pipa bocor di Lingkungan Temega, Kelurahan Padangkerta, Kecamatan Karangasem, Minggu (31/3) malam. Selama ini memanfaatkan air yang bersumber dari mata air Embukan, Banjar Tanah Lengis, Desa Ababi, Kecamatan Abang, yang dialirkan secara gravitasi. Saat melakukan perbaikan di Lingkungan Temega, maka aliran air menuju selatan ditutup, termasuk menuju Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem.
Selanjutnya setelah air dialirkan dari Lingkungan Temega secara gravitasi, maka tekanan air ke arah kota Amlapura terutama menuju Kelurahan Subagan cukup tinggi. Akibatnya sambungan pipa di jembatan darurat perbatasan Kelurahan Subagan dengan Desa Pertima meledak. Pelayanan air terganggu di tujuh desa yakni Kelurahan Subagan, Desa Pertima, Desa Bugbug, Desa Nyuhtebel, Desa Sengkidu, Desa Ulakan, dan Desa Padangbai terganggu. “Pipa meledak karena tidak ada pelepas tekanan. Dorongan air cukup keras, lokasinya di jalan menurun dan pipa di atas jalan, tidak ditanam,” kata Gusti Made Singarsi.
Gusti Made Singarsi memperkirakan ledakan pipa akan terus terjadi sepanjang terjadi kebocoran di hulu. Sebab usai melakukan perbaikan di hulu, pipa dalam kondisi kosong. Saat kembali diisi air, maka tekanan udaranya cukup keras. Hal itu menyebabkan sambungan pipa meledak. “Syukurnya saat pipa meledak, ada bekas dinding jembatan menahan pipa sehingga tidak terpental ke sungai,” tambahnya. Perbaikan pipa yang meledak diperkirakan tuntas pada Selasa (2/4) hari ini. Hanya saja untuk mengalirkan air agar normal kembali butuh waktu seminggu. Sebab pipa yang terbentang masih kosong. *k16
Selanjutnya setelah air dialirkan dari Lingkungan Temega secara gravitasi, maka tekanan air ke arah kota Amlapura terutama menuju Kelurahan Subagan cukup tinggi. Akibatnya sambungan pipa di jembatan darurat perbatasan Kelurahan Subagan dengan Desa Pertima meledak. Pelayanan air terganggu di tujuh desa yakni Kelurahan Subagan, Desa Pertima, Desa Bugbug, Desa Nyuhtebel, Desa Sengkidu, Desa Ulakan, dan Desa Padangbai terganggu. “Pipa meledak karena tidak ada pelepas tekanan. Dorongan air cukup keras, lokasinya di jalan menurun dan pipa di atas jalan, tidak ditanam,” kata Gusti Made Singarsi.
Gusti Made Singarsi memperkirakan ledakan pipa akan terus terjadi sepanjang terjadi kebocoran di hulu. Sebab usai melakukan perbaikan di hulu, pipa dalam kondisi kosong. Saat kembali diisi air, maka tekanan udaranya cukup keras. Hal itu menyebabkan sambungan pipa meledak. “Syukurnya saat pipa meledak, ada bekas dinding jembatan menahan pipa sehingga tidak terpental ke sungai,” tambahnya. Perbaikan pipa yang meledak diperkirakan tuntas pada Selasa (2/4) hari ini. Hanya saja untuk mengalirkan air agar normal kembali butuh waktu seminggu. Sebab pipa yang terbentang masih kosong. *k16
1
Komentar