Tidak Dapat Anggaran, Anggota Damkar Absen Pelatihan ke Jakarta
Anggota pemadam kebakaran (damkar) Kabupaten Tabanan absen mengikuti pelatihan rutin ke Jakarta, karena keterbatasan anggaran daerah.
TABANAN, NusaBali
Padahal pelatihan tersebut sangat penting diikuti untuk menambah keterampilan dan penguasaan tugas. Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba membenarkan jika tahun ini pihaknya tidak mengirim anggota pemadam kebakaran ke Jakarta. Biasanya tiap tahun anggota yang dikirim 4-5 orang untuk mengikuti pelatihan. “Tahun ini tidak kirim anggota karena tidak dapat anggaran daerah. Tiap tahun kami ajukan, namun tahun ini tidak dapat. Anggarannya lumayan besar, hingga ratusan juta rupiah sebab masa pelatihan sampai satu bulan,” ujarnya, Rabu (3/4).
Meskipun demikian dia memaklumi hal tersebut. Dia tetap memotivasi anggota di dalam bertugas dan selalu berusaha mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk terus mengefektifkan edukasi pemicu kebakaran dan cara penanggulangan ke sekolah maupun perusahaan. “Tentu itu tidak kami jadikan hambatan dalam melayani masyarakat, kami tetap siaga,” tandasnya.
Sementara di sisi lain angka kasus kebakaran di Tabanan tahun 2018 menurut Sarba menurun. Tahun 2017 kasus kebakaran mencapai 100 lebih, kini 2018 tercatat 55 kasus. “Artinya kesadaran masyarakat dalam mencegah kebakaran sudah meningkat, karena banyak permohonan masuk agar dikirim instruktur untuk simulasi cara memadamkan api,” tandasnya. *des
Padahal pelatihan tersebut sangat penting diikuti untuk menambah keterampilan dan penguasaan tugas. Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba membenarkan jika tahun ini pihaknya tidak mengirim anggota pemadam kebakaran ke Jakarta. Biasanya tiap tahun anggota yang dikirim 4-5 orang untuk mengikuti pelatihan. “Tahun ini tidak kirim anggota karena tidak dapat anggaran daerah. Tiap tahun kami ajukan, namun tahun ini tidak dapat. Anggarannya lumayan besar, hingga ratusan juta rupiah sebab masa pelatihan sampai satu bulan,” ujarnya, Rabu (3/4).
Meskipun demikian dia memaklumi hal tersebut. Dia tetap memotivasi anggota di dalam bertugas dan selalu berusaha mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk terus mengefektifkan edukasi pemicu kebakaran dan cara penanggulangan ke sekolah maupun perusahaan. “Tentu itu tidak kami jadikan hambatan dalam melayani masyarakat, kami tetap siaga,” tandasnya.
Sementara di sisi lain angka kasus kebakaran di Tabanan tahun 2018 menurut Sarba menurun. Tahun 2017 kasus kebakaran mencapai 100 lebih, kini 2018 tercatat 55 kasus. “Artinya kesadaran masyarakat dalam mencegah kebakaran sudah meningkat, karena banyak permohonan masuk agar dikirim instruktur untuk simulasi cara memadamkan api,” tandasnya. *des
1
Komentar