Mayat Dalam Koper Gegerkan Warga Blitar
Korban ditemukan tanpa kepala, diduga menjadi korban mutilasi
BLITAR, NusaBali
Warga Blitar digegerkan penemuan mayat tanpa kepala dalam koper di antara semak-semak dekat sungai. Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di Desa Karanggondang Kecamatan Udanawu, Blitar.
Imam, pencari rumput itu penasaran dan melihat koper warna hitam tersebut. Alangkah terkejutnya, di dalam koper itu ada sesosok mayat yang tidak memakai kain sehelai pun. Dia pun berinisiatif melaporkan temukan itu ke kepala desa. Oleh kepala desa diteruskan ke pihak kepolisian.
Saat ini, polisi tengah menyisir lokasi sekitar tempat dibuangnya koper yang berisi badan dan kaki korban. "Bagian kepalanya tidak ada. Mayat dalam koper ini korban mutilasi. Sekarang kami sedang menyisir lokasi penemuan koper, untuk mencari bagian kepalanya," kata Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono, Rabu (3/4) seperti dilansir detik.
Identitas mayat dalam koper tersebut akhirnya terungkap. Korban merupakan warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kediri bernama Budi Hartanto (28). Sehari-hari, dia merupakan dancer sekaligus guru tari.
Selama ini korban dikenal sebagai seorang dancer yang kerap mengisi di berbagai acara. "Korban merupakan dancer dan selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik," ujar Supadi saat ditemui di kediaman korban, Rabu (3/4).
Korban diketahui berkomunikasi dengan keluarga terakhir kali pada Selasa (2/3) malam. Saat itu korban berpamitan untuk pergi latihan dancer bersama teman-temannya di kawasan Ruko GOR Jayabaya Kota Kediri. Usai latihan, korban kemudian pamit ke temannya untuk membeli makan, tapi hingga pagi hari korban tidak juga kembali pulang.
"Kami baru mendapatkan informasi korban ditemukan di Blitar dari polisi," tuturnya. Nusukha (50) mengaku Budi terakhir keluar dari rumahnya, Selasa (2/4) sore mengendarai sepeda motor. "Kata ibunya, korban keluar dari rumah hari Selasa (2/4) sore, saya kurang tahu kemana," imbuh Nasukha.
AKP Heri Sugiono dikonfirmasi mengaku belum melihat isi koper. Pihaknya langsung membawa koper tersebut ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Padahal polisi dari Polsek Udanawu pertama kali tiba di lokasi setelah mendapat laporan, justru sudah melihat mayat dalam koper. Selain melihat, petugas yang datang juga mengabadikan koper berisi mayat tersebut sebagai barang bukti. Setelah itu ditutup kembali dan langsung dibawa kasatreskrim Polres Blitar Kota.
"Kopernya belum sempat saya buka. Begitu tiba di lokasi, langsung kami bawa koper yang berisi korban ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, “kata Heri.
Jasad Budi ditemukan dalam koper di antara rimbunan semak-semak. Koper bervolume sekitar 60 x 40 cm berwarna hitam, tampak pas dengan tubuh korban. Kondisi jasad Budi dalam koper itu tertekuk. Kedua betis ditekuk ke belakang paha. Berhimpitan dengan bagian atas badan yang tertekuk di atasnya. Sementara posisi kepala, berada di antara dua paha.
"Saya tidak tahu pasti, apakah kepala itu kondisinya terpotong atau tidak. Tapi untuk bagian tubuh lainnya masih menyatu. Tidak dimutilasi," kata Kepala Desa Karanggondang, Edy Sucipto, Rabu (3/4).
Mendengar kabar putra kesayangannya ditemukan meninggal dengan tragis, ibu korban, Hamidah histeris.Wanita berusia 49 tahun itu tak kuasa menahan tangis mendengar anaknya jadi mayat dan ditemukan dalam koper.
"Budi, kenapa yaa Allah, anakku...anak sing apik tega kowe sing mateni anakku (Anakku...anak yang bagus tega kami yang membunuh anakku)," teriak Hamidah meratapi anaknya yang meninggal.
Hamidah pun tak kuasa menahan kesedihannya hingga pingsan. Adik korban, bernama Vita serta kerabat korban juga tidak bisa menahan kesedihan. "Dia anak yang baik, selalu ramah tega sekali membunuh Budi," teriak Hamidah berkali-kali.*
Warga Blitar digegerkan penemuan mayat tanpa kepala dalam koper di antara semak-semak dekat sungai. Koper warna hitam itu ditemukan pencari rumput di Desa Karanggondang Kecamatan Udanawu, Blitar.
Imam, pencari rumput itu penasaran dan melihat koper warna hitam tersebut. Alangkah terkejutnya, di dalam koper itu ada sesosok mayat yang tidak memakai kain sehelai pun. Dia pun berinisiatif melaporkan temukan itu ke kepala desa. Oleh kepala desa diteruskan ke pihak kepolisian.
Saat ini, polisi tengah menyisir lokasi sekitar tempat dibuangnya koper yang berisi badan dan kaki korban. "Bagian kepalanya tidak ada. Mayat dalam koper ini korban mutilasi. Sekarang kami sedang menyisir lokasi penemuan koper, untuk mencari bagian kepalanya," kata Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono, Rabu (3/4) seperti dilansir detik.
Identitas mayat dalam koper tersebut akhirnya terungkap. Korban merupakan warga Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kediri bernama Budi Hartanto (28). Sehari-hari, dia merupakan dancer sekaligus guru tari.
Selama ini korban dikenal sebagai seorang dancer yang kerap mengisi di berbagai acara. "Korban merupakan dancer dan selama ini dikenal sebagai pribadi yang baik," ujar Supadi saat ditemui di kediaman korban, Rabu (3/4).
Korban diketahui berkomunikasi dengan keluarga terakhir kali pada Selasa (2/3) malam. Saat itu korban berpamitan untuk pergi latihan dancer bersama teman-temannya di kawasan Ruko GOR Jayabaya Kota Kediri. Usai latihan, korban kemudian pamit ke temannya untuk membeli makan, tapi hingga pagi hari korban tidak juga kembali pulang.
"Kami baru mendapatkan informasi korban ditemukan di Blitar dari polisi," tuturnya. Nusukha (50) mengaku Budi terakhir keluar dari rumahnya, Selasa (2/4) sore mengendarai sepeda motor. "Kata ibunya, korban keluar dari rumah hari Selasa (2/4) sore, saya kurang tahu kemana," imbuh Nasukha.
AKP Heri Sugiono dikonfirmasi mengaku belum melihat isi koper. Pihaknya langsung membawa koper tersebut ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar.
Padahal polisi dari Polsek Udanawu pertama kali tiba di lokasi setelah mendapat laporan, justru sudah melihat mayat dalam koper. Selain melihat, petugas yang datang juga mengabadikan koper berisi mayat tersebut sebagai barang bukti. Setelah itu ditutup kembali dan langsung dibawa kasatreskrim Polres Blitar Kota.
"Kopernya belum sempat saya buka. Begitu tiba di lokasi, langsung kami bawa koper yang berisi korban ke RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, “kata Heri.
Jasad Budi ditemukan dalam koper di antara rimbunan semak-semak. Koper bervolume sekitar 60 x 40 cm berwarna hitam, tampak pas dengan tubuh korban. Kondisi jasad Budi dalam koper itu tertekuk. Kedua betis ditekuk ke belakang paha. Berhimpitan dengan bagian atas badan yang tertekuk di atasnya. Sementara posisi kepala, berada di antara dua paha.
"Saya tidak tahu pasti, apakah kepala itu kondisinya terpotong atau tidak. Tapi untuk bagian tubuh lainnya masih menyatu. Tidak dimutilasi," kata Kepala Desa Karanggondang, Edy Sucipto, Rabu (3/4).
Mendengar kabar putra kesayangannya ditemukan meninggal dengan tragis, ibu korban, Hamidah histeris.Wanita berusia 49 tahun itu tak kuasa menahan tangis mendengar anaknya jadi mayat dan ditemukan dalam koper.
"Budi, kenapa yaa Allah, anakku...anak sing apik tega kowe sing mateni anakku (Anakku...anak yang bagus tega kami yang membunuh anakku)," teriak Hamidah meratapi anaknya yang meninggal.
Hamidah pun tak kuasa menahan kesedihannya hingga pingsan. Adik korban, bernama Vita serta kerabat korban juga tidak bisa menahan kesedihan. "Dia anak yang baik, selalu ramah tega sekali membunuh Budi," teriak Hamidah berkali-kali.*
1
Komentar