Polisi Tunggu Hasil Tes DNA
Kasus ini jadi atensi kami, jadi Polres harus tangani,” ungkap AKBP Sukawijaya.
Kasus Narinten Dilimpahkan ke Polres Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Penanganan kasus dugaan pembunuhan Ketut Narinten,55, warga Banjar Dinas Pasar, Desa Anturan, Buleleng, terkesan lamban. Kasus ini sudah dilimpahkan Polsek Kota Singaraja ke Polres Buleleng. Pelimpahan ini pasca tiga pekan ditemukannya mayat Narinten di sebuah tegalan.
Saat ini Satuan Reskrim Polres Buleleng mengaku masih menunggu hasil tes DNA bercak darah yang ditemukan di sebuah bantal dan sarung bantal di rumah Ketut Nurata, suami Narinten. Meski selama ini polisi sudah memeriksa berulang kali orang yang diduga terlibat menghabisi nyawa Narinten, namun belum kuat bukti untuk ditetapkan sebagai tersangka.
“Karena bukti yang ada selama ini masih sangat minim. Tidak bisa dipakai acuan untuk menetapkan terduga sebagai tersangka,” ujar Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Teuku Ricki Fadliansyah di Mapolres Buleleng, Selasa (24/5).
Pihaknya tidak mau menyebutkan siapa saja target orang yang diduga menjadi tersangka dugaan pembunuhan tersebut. Untuk membuktikannya polisi harus sabar menunggu hasil tes DNA dengan waktu yang cukup lama. Saat ini pihaknya masih mengupayakan pencarian barang bukti lainnya di sekitar TKP, untuk melengkapi barang bukti yang sudah didapatkan.
Penemuan mayat Narinten di tegalan menurutnya merupakan tanda tanya besar. Karena tidak ditemukan bercak darah sedikitpun di lokasi penemuan mayat. AKP Ricki mengaku saat ini sedang bekerja keras mengungkap kasus ini. Karena ada dugaan ada TKP lain yang digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
Kapolres Buleleng AKBP I Made Sukawijaya mengatakan pelimpahan kasus yang kini ditangani Polres Buleleng tidak semata-mata dilakukan karena proses pengungkapan yang lamban. Setiap tindakan polisi apalagi menetapkan seseorang menjadi tersangka memerlukan bukti-bukti kuat.
“Kasus ini merupakan kasus atensi kami, Polres harus tangani ini,” ungkap AKBP Sukawijaya. Sementara itu di rumah Nurata yang sudah dipasangi police line sempat didatangi empat polisi, untuk mencari keberadaan Nurata.
Meski ia dikabarkan menjalani wajib lapor setiap hari, namun sejak mayat Narinten ditemukan ia dan istri keduanya tidak lagi tinggal di rumahnya di Desa Anturan. Tak jelas di mana mereka tinggal. 7 k23
Komentar