Survei, Jokowi Unggul di Desa dan Kota
Dalam survei Indikator Politik Indonesia ini, Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 57,9 persen sementara Prabowo-Sandiaga 42,1 persen.
Sandiaga Uno Tetap Yakin akan Menang
JAKARTA, NusaBali
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia merekam keunggulan pasangan Jokowi-Ma'ruf atas Prabowo-Sandiaga di segmen masyarakat pedesaan maupun perkotaan. Berdasarkan survei yang melibatkan 1.220 responden, tercatat terdapat 51,2 responden mewakili masyarakat pedesaan dan 48,8 persen mewakili masyarakat perkotaan.
Dari total 51,2 persen responden mewakili pedesaan, sebesar 60,2 persen di antaranya menyatakan mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, sedangkan 33,9 persen mendukung Prabowo-Sandiaga dan 5,9 persen tidak tahu/tidak jawab. Dari total 48,8 persen responden yang mewakili perkotaan, sebanyak 50,4 persen mendukung Jokowi-Ma'ruf, sedangkan 41,0 persen mendukung Prabowo-Sandiaga dan 8,5 persen tidak tahu/tidak jawab.
Adapun elektabilitas kedua capres-cawapres menurut survey, yakni Jokowi-Ma'ruf 55,4 persen, Prabowo-Sandiaga 37,4 persen, sedangkan responden belum menentukan pilihan sebesar 7,2 persen.
Jika ditambahkan dengan prediksi arah suara swing voters dan undecided voters, Jokowi-Ma'ruf memperoleh elektabilitas 57,9 persen sementara Prabowo-Sandiaga 42,1 persen. Selain itu, sebanyak 71% responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi selama 4,5 tahun memimpin. Sementara itu ada 28% responden menyatakan tidak puas. Selanjutnya 1% responden memilih tidak menjawab atau tidak tahu.
"Sebanyak 65% yakin atas kemampuan Pak Jokowi memimpin. Sementara 29 persen tidak yakin terhadap kepemimpinan Pak Jokowi. 6 persen tidak tahu atau tidak jawab," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil survei di kantornya, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat, Rabu (3/4) dilansir detik.com.
Berdasarkan hasil survei, Burhanuddin Muhtadi memprediksikan Jokowi-Ma'ruf Amin akan menang pada pilpres 17 April mendatang. "Masih ada waktu sekitar dua minggu menjelang pemilu presiden, jika tidak banyak perubahan dibanding kondisi ketika survei dilakukan, maka paslon 01 sangat potensi menang. Tapi jika sebaliknya, paslon 02 juga masih berpeluang berbalik unggul," ujar Burhanuddin. Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan 22-29 Maret 2019, melibatkan 1.220 responden melalui wawancara tatap muka dengan margin of error 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon, nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno.
Menanggapi hasil survei ini, Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno mengaku tetap optimis menang di Pilpres 2019. Dia mengungkit hasil Pilkada DKI Jakarta 2017. "Kami puas dengan kinerja kami terutama dua minggu terakhir. Alhamdullilah menunjukkan hasil yang sangat-sangat baik, dan sama seperti di Pilgub DKI. Ini kayak de javu, kayak rekaman ulang," ucap Sandiaga di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Rabu kemarin.Pasangan Prabowo Subianto ini kemudian bicara soal migrasi suara yang terjadi di menit akhir Pemilu. Menurutnya dengan sentimen positif yang dibangun, maka dia yakin dirinya dan carpes Prabowo Subianto bakal menang.
Sementara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mengatakan hasil survel elektabilitas menunjukkan tren positif bagi paslon 01. Pihak TKN pun menyebut kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sulit mencapai angka 40% di survei.
"Hasil survei mengonfirmasi bahwa tren positif justru ada di Pak Joko Widodo, jauh di atas 50% dan Pak Prabowo-Sandiaga sangat sulit menyentuh 40%," kata Wakil Ketua TKN, Johnny G Plate di kantor Indikator Politik Indonesia, Jalan Cikini V, Jakarta Pusat. *ant
Komentar