Panel PLTS Tertutup Abu Vulkanik Gunung Agung
Panel Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Dusun Bangklet, Desa Kayubihi, Kecamatan/Kabupaten Bangli tertutup abu vulkanik Gunung Agung, Kamis (4/4).
BANGLI, NusaBali
Petugas PLTS langsung membersihkan abu vulkanik yang menutupi panel surya. Abu vulkanik Gunung Agung juga menutupi tanaman jeruk petani di Dusun Palaktiying, Desa Landih, Kecamatan/Kabupaten Bangli.
Pantauan di lapangan, sejumlah petugas melakukan pembersihan panel surya menggunakan air. Terdapat 5.004 panel yang tertutup abu dengan ketebalan 1-2 milimeter (mm). Direktur PLTS Bangli, Alit Putra, mengungkapkan paparan abu vulkanik pada panel surya berimbas pada penyerapan sinar matahari. “Petugas kami langsung melakukan pembersihan sesuai dengan SOP,” ungkapnya. Jika tidak ada paparan abu lagi, diperkikaran dalam seminggu proses pembersihan tuntas dilakukan.
Dikatakan, jika terjadi erupsi lagi dan abu sampai di PLTS Bangklet maka pembersihan harus dimulai dari awal. “Kami tidak bisa memastikan kapan tuntasnya, jika kembali terpapar abu otomatis dibersihkan ulang. Untuk saat ini pembersihan panel melibatkan delapan petugas,” terangnya. Dijelaskan, untuk dapat menyerap sinar matahari dengan optimal maka panel harus dijaga kebersihanya. Bahkan di areal bawahnya juga harus bersih, tidak ada tanaman yang dapat mengganggu proses penyerapan cahaya sinar matahari.
Terpisah, Bagian Keuangan PLTS Bangli, I Nengah Cahyadi, mengaku kekurangan tenaga untuk bersihkan panel surya. Sehingga seluruh petugas dilibatkan, tidak hanya petugas kebersihan saja. Mengenai daya yang dihasilkan PLTS Bangklet tergantung cuaca. “Jika cuaca normal dalam sehari bisa menghasilkan 3.000 KwH, jika cuaca kurang bersahabat menghasilkan 1.200 KwH sampai 1.800 KwH,” jelasnya. Sementara itu Pemkab Bangli sudah melakukan MoU dengan PLN sehingga hasil PLTS dibeli oleh pihak PLN. “Daya per 1 KwH Rp 750,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, salah seorang warga Dusun Palaktiying, Desa Landih, I Nengah Kania, mengatakan abu vulkanik mulai terasa dari pukul 01.00 Wita dan diperkirakan berakhir hingga pukul 03.00 Wita. Paparan abu menutupi tanaman petani, mulai dari pohon jeruk, sayur, hingga pakan ternak. Sebelum rerumputan diberikan pada ternak maka lebih dulu rumputnya dicuci. Sementara Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Wayan Karmawan, mengatakan paparan abu tidak sampai mengganggu aktifitas warga. “Belum ada pembagiaan masker, kami tetap imbau untuk lebih meningkatkan kewaspadaan,” pintanya. *esa
Petugas PLTS langsung membersihkan abu vulkanik yang menutupi panel surya. Abu vulkanik Gunung Agung juga menutupi tanaman jeruk petani di Dusun Palaktiying, Desa Landih, Kecamatan/Kabupaten Bangli.
Pantauan di lapangan, sejumlah petugas melakukan pembersihan panel surya menggunakan air. Terdapat 5.004 panel yang tertutup abu dengan ketebalan 1-2 milimeter (mm). Direktur PLTS Bangli, Alit Putra, mengungkapkan paparan abu vulkanik pada panel surya berimbas pada penyerapan sinar matahari. “Petugas kami langsung melakukan pembersihan sesuai dengan SOP,” ungkapnya. Jika tidak ada paparan abu lagi, diperkikaran dalam seminggu proses pembersihan tuntas dilakukan.
Dikatakan, jika terjadi erupsi lagi dan abu sampai di PLTS Bangklet maka pembersihan harus dimulai dari awal. “Kami tidak bisa memastikan kapan tuntasnya, jika kembali terpapar abu otomatis dibersihkan ulang. Untuk saat ini pembersihan panel melibatkan delapan petugas,” terangnya. Dijelaskan, untuk dapat menyerap sinar matahari dengan optimal maka panel harus dijaga kebersihanya. Bahkan di areal bawahnya juga harus bersih, tidak ada tanaman yang dapat mengganggu proses penyerapan cahaya sinar matahari.
Terpisah, Bagian Keuangan PLTS Bangli, I Nengah Cahyadi, mengaku kekurangan tenaga untuk bersihkan panel surya. Sehingga seluruh petugas dilibatkan, tidak hanya petugas kebersihan saja. Mengenai daya yang dihasilkan PLTS Bangklet tergantung cuaca. “Jika cuaca normal dalam sehari bisa menghasilkan 3.000 KwH, jika cuaca kurang bersahabat menghasilkan 1.200 KwH sampai 1.800 KwH,” jelasnya. Sementara itu Pemkab Bangli sudah melakukan MoU dengan PLN sehingga hasil PLTS dibeli oleh pihak PLN. “Daya per 1 KwH Rp 750,” imbuhnya.
Di tempat terpisah, salah seorang warga Dusun Palaktiying, Desa Landih, I Nengah Kania, mengatakan abu vulkanik mulai terasa dari pukul 01.00 Wita dan diperkirakan berakhir hingga pukul 03.00 Wita. Paparan abu menutupi tanaman petani, mulai dari pohon jeruk, sayur, hingga pakan ternak. Sebelum rerumputan diberikan pada ternak maka lebih dulu rumputnya dicuci. Sementara Kepala Pelaksana BPBD Bangli, I Wayan Karmawan, mengatakan paparan abu tidak sampai mengganggu aktifitas warga. “Belum ada pembagiaan masker, kami tetap imbau untuk lebih meningkatkan kewaspadaan,” pintanya. *esa
1
Komentar