Pedagang Kain Enggan Pindah ke Pasar Loka Crana
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli mengumpulkan para pedagang kain dan aksesoris di Pasar Kidul terkait rencana pemindahan ke Pasar Loka Crana, Bangli, Jumat (5/4).
BANGLI, NusaBali
Sebagian besar pedagang kain enggan dipindahkan. Sosialisasi dipimpin Kepala Disperindag, I Nengah Sudibia. Salah seorang pedagang mengungkapkan keberatannya jika harus pindah lagi. "Pasca kebakaran kami telah beberapa kali dipindahkan, terakhir pemerintah telah membuatkan sekat pedagang dari alumunium di lantai II pasar Kidul," ungkapnya. Untuk penutup sekat para pedagang mengeluarkan modal tidak sedikit. "Kami harus memasang pintu rolling sendiri, modal kami habis hanya untuk urusan tempat jualan,” sesalnya.
Menurutnya, Pasar Loka Crana lebih tepat peruntukannya bagi pedagang yang menujal produk seni atau lebih tepat lagi bagi para perajin. “Katanya pasar seni, kenapa pedagang kain dan aksesoris yang dipindah, yang jelas kami tidak setuju dipindahkan,” tegasnya, diamini puluhan pedagang lainnya.
Perwakilan pedagang ini meminta pemerintah tidak lagi menyakiti pedagang, dalam kebakaran yang terjadi tujuh tahun lalu yang paling banyak menderita kerugian adalah pedagang kain. “Kami mememinta agar pedagang tidak lagi dipindahkan,” imbuhnya.
Sementara pedagang yang setuju meminta agar proses pemindahan dilakukan melalui pengundian. "Setuju pindah asalkan untuk tempat nantinya melalui proses pengundian agar tidak menimbulkan kecemburuan antar pedagang," sambung pedagang lainya. Kadisperindag, I Nengah Sudibia, mengatakan pasar Loka Crana adalah pasar rakyat bukan pasar seni dan dikhususkan untuk pedagang kain dan aksesoris serta produk kerajinan. Terkait penolakan pindah pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan pimpinan. “Nanti masukan yang kami terima akan kami sampaikan ke pimpinan,” jelasnya.
Sudibia menegaskan pemerintah maupun bupati tidak ada niatan ingin menyengsarakan dan menyakiti masyarakat. Pemindahan pedagang direncanakan usai upcara pemelaspas. Pasar Loka Crana memilki 156 kios sedangkan sesuai data jumlah pedagang yakni untuk di pasar Kidul sebanyak 101 pedagang kain dan di pasar eks rutan Bangli sebanyak 23 pedagang dan 14 pedagang aksesoris. “Data yang kami pegang berdasarkan dari hasil turun langsung dan dikolaborasi dengan data dari pengelola pasar,” jelasnya.
Adanya pedagang yang mengadu terkait pemindahan ke anggota DPD RI, Sudibia sangat menyayangkan hal tersebut. Sepatutnya pedagang bisa berkoordinasi dengan Disperindag. “Surat dari anggota DPD RI memang ada, kami tidak melakukan penggusuran, malah kami menyediakan tempat yang lebih nyaman bagi pedagang,” tegasnya. *esa
Menurutnya, Pasar Loka Crana lebih tepat peruntukannya bagi pedagang yang menujal produk seni atau lebih tepat lagi bagi para perajin. “Katanya pasar seni, kenapa pedagang kain dan aksesoris yang dipindah, yang jelas kami tidak setuju dipindahkan,” tegasnya, diamini puluhan pedagang lainnya.
Perwakilan pedagang ini meminta pemerintah tidak lagi menyakiti pedagang, dalam kebakaran yang terjadi tujuh tahun lalu yang paling banyak menderita kerugian adalah pedagang kain. “Kami mememinta agar pedagang tidak lagi dipindahkan,” imbuhnya.
Sementara pedagang yang setuju meminta agar proses pemindahan dilakukan melalui pengundian. "Setuju pindah asalkan untuk tempat nantinya melalui proses pengundian agar tidak menimbulkan kecemburuan antar pedagang," sambung pedagang lainya. Kadisperindag, I Nengah Sudibia, mengatakan pasar Loka Crana adalah pasar rakyat bukan pasar seni dan dikhususkan untuk pedagang kain dan aksesoris serta produk kerajinan. Terkait penolakan pindah pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan pimpinan. “Nanti masukan yang kami terima akan kami sampaikan ke pimpinan,” jelasnya.
Sudibia menegaskan pemerintah maupun bupati tidak ada niatan ingin menyengsarakan dan menyakiti masyarakat. Pemindahan pedagang direncanakan usai upcara pemelaspas. Pasar Loka Crana memilki 156 kios sedangkan sesuai data jumlah pedagang yakni untuk di pasar Kidul sebanyak 101 pedagang kain dan di pasar eks rutan Bangli sebanyak 23 pedagang dan 14 pedagang aksesoris. “Data yang kami pegang berdasarkan dari hasil turun langsung dan dikolaborasi dengan data dari pengelola pasar,” jelasnya.
Adanya pedagang yang mengadu terkait pemindahan ke anggota DPD RI, Sudibia sangat menyayangkan hal tersebut. Sepatutnya pedagang bisa berkoordinasi dengan Disperindag. “Surat dari anggota DPD RI memang ada, kami tidak melakukan penggusuran, malah kami menyediakan tempat yang lebih nyaman bagi pedagang,” tegasnya. *esa
Komentar