Sampah di TPA Mandung Menggunung
Bulldozer Mati Sejak Dua Bulan
TABANAN, NusaBali
Sampah di TPA (tempat pembuangan akhir) Mandung, Desa Mandung, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, menggunung. Penyebabnya, alat berat berupa eskavator di TPA itu mati sejak dua bulan lalu.
Sampah yang diturunkan petugas dari puluhan truk setiap harinya tidak bisa ditarik. Pantuan di lokasi, Jumat (5/4) siang, hanya ada dua eskavator yang bekerja. Satu eskavator bertugas di depan mengambil sampah yang diturunkan dari truk. Satu lagi eskavator milik Dinas Perikanan Tabanan bekerja di bagian belakang untuk membuat gundukan sampah.
Dalam kesempatan itu, Sekda Tabanan I Gede Susila, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Made Subagia, Kepala UPT TPA Mandung Ni Luh Sukartini, mengecek ke lokasi. Kepala DLH I Made Subagia didampingi Kepala UPT TPA Mandung, Ni Luh Sukartini, mengatakan pengelolaan sampah di TPA saat ini masih terkendala alat berat. Karena satu alat berat untuk menarik sampah, mati di bagian mesin. "Memang mati sudah ada dua bulan, sempat baik kemudian rusak lagi," ungkapnya.
Dengan kondisi itu, jelas Subagia, penarikan sampah terkendala sehingga menumpuk di bagian depan. Beruntung saat ini ada dua eskavator membantu dalam menarik sampah yang diturunkan dari truk. "Kalau tidak ada alat berat ini memang kewalahan menata sampah," ungkapnya.
Subagia mengatakan alat berat itu kini sedang proses perbaikan. Diperkirakan seminggu ini akan rampung dan tinggal memasang mesinnya saja. "Saya sampai masesangi (buat kaul), jika alat berat ini rampung, baru saya cukur rambut," katanya.
Ditambahkan oleh Kepala UPT TPA Mandung Ni Luh Sukartini, pengelolaan sampah di TPA Mandung memang terkendala alat berat. Ada empat alat berat, termasuk milik Dinas Perikanan. Rincianya, dua eskavator, satu loader dan satu bulldozer. "Yang saat ini berfungsi hanya eskavator. Namun tidak bisa mendorong sampah dibawa ke belakang. Satu loader tidak bisa digunakan karena licin sebab ban loader ini karet dan rentan pecah, sedangkan bulldozer masih tahap perbaikan," jelasnya.
Sekda Tabanan Gede Susila mengaku jajaran DLH Tabanan sudah menangani sampah ini. Meskipun gagal meraih Adipura karena beberapa item belum bisa dipenuhi. Padahal di kawasan tertentu sudah bersih dan petugas sudah berusaha. "Mungkin ada kelemahan, perlahan bersama-sama kami perbaiki," akunya.
Terkait kondisi alat berat yang kerap rusak, jelas dia, akan diupayakan dalam penganggaran serta diprioritaskan ke TPA Mandung. "Jika memang alat berat yang menjadi satu kendala, tentu akan diprioritaskan untuk perbaikan. Termasuk pula mencoba mencari celah bantuan ke pusat agar bisa melakukan pengolahan sampah dengan baik," tandasnya.*des
Sampah yang diturunkan petugas dari puluhan truk setiap harinya tidak bisa ditarik. Pantuan di lokasi, Jumat (5/4) siang, hanya ada dua eskavator yang bekerja. Satu eskavator bertugas di depan mengambil sampah yang diturunkan dari truk. Satu lagi eskavator milik Dinas Perikanan Tabanan bekerja di bagian belakang untuk membuat gundukan sampah.
Dalam kesempatan itu, Sekda Tabanan I Gede Susila, didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan I Made Subagia, Kepala UPT TPA Mandung Ni Luh Sukartini, mengecek ke lokasi. Kepala DLH I Made Subagia didampingi Kepala UPT TPA Mandung, Ni Luh Sukartini, mengatakan pengelolaan sampah di TPA saat ini masih terkendala alat berat. Karena satu alat berat untuk menarik sampah, mati di bagian mesin. "Memang mati sudah ada dua bulan, sempat baik kemudian rusak lagi," ungkapnya.
Dengan kondisi itu, jelas Subagia, penarikan sampah terkendala sehingga menumpuk di bagian depan. Beruntung saat ini ada dua eskavator membantu dalam menarik sampah yang diturunkan dari truk. "Kalau tidak ada alat berat ini memang kewalahan menata sampah," ungkapnya.
Subagia mengatakan alat berat itu kini sedang proses perbaikan. Diperkirakan seminggu ini akan rampung dan tinggal memasang mesinnya saja. "Saya sampai masesangi (buat kaul), jika alat berat ini rampung, baru saya cukur rambut," katanya.
Ditambahkan oleh Kepala UPT TPA Mandung Ni Luh Sukartini, pengelolaan sampah di TPA Mandung memang terkendala alat berat. Ada empat alat berat, termasuk milik Dinas Perikanan. Rincianya, dua eskavator, satu loader dan satu bulldozer. "Yang saat ini berfungsi hanya eskavator. Namun tidak bisa mendorong sampah dibawa ke belakang. Satu loader tidak bisa digunakan karena licin sebab ban loader ini karet dan rentan pecah, sedangkan bulldozer masih tahap perbaikan," jelasnya.
Sekda Tabanan Gede Susila mengaku jajaran DLH Tabanan sudah menangani sampah ini. Meskipun gagal meraih Adipura karena beberapa item belum bisa dipenuhi. Padahal di kawasan tertentu sudah bersih dan petugas sudah berusaha. "Mungkin ada kelemahan, perlahan bersama-sama kami perbaiki," akunya.
Terkait kondisi alat berat yang kerap rusak, jelas dia, akan diupayakan dalam penganggaran serta diprioritaskan ke TPA Mandung. "Jika memang alat berat yang menjadi satu kendala, tentu akan diprioritaskan untuk perbaikan. Termasuk pula mencoba mencari celah bantuan ke pusat agar bisa melakukan pengolahan sampah dengan baik," tandasnya.*des
1
Komentar