Jalan Benyah Latig, Warga Tanam Pohon Pisang
Ruas jalan aspal di Banjar Bajera Kelod, Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg, Tabanan ditanami pohon pisang oleh warga, Sabtu (6/4).
TABANAN, NusaBali
Aksi itu dilakukan diduga sebagai bentuk protes warga lantaran jalan rusak tak kunjung mendapat perbaikan. Padahal jalur tersebut merupakan akses menuju SMAN 1 Selemadeg. Informasi yang dihimpun, jalan tersebut ditanam pohon pisang sejak, Sabtu pagi. Ada tiga batang pohon pisang ditancapkan di bagian jalan rusak. "Ya ini sebagai bentuk kecewa warga karena jalan rusak sudah lama dan tidak kunjung mendapat perbaikan," ungkap sumber.
Padahal jalan di Bajera Kelod tersebut sangat padat dilalui orang, karena menuju akses ke SMAN 1 Selemadeg. "Setiap hari ramai sekali karena ada sekolah di selatan, tidak pernah sepi, kok tidak diprioritaskan lain lagi kalau tidak ada sekolah," sesal sumber ini.
Terkait hal itu, Kelian Dinas Banjar Bajera Kelod, I Putu Adi Wirawan ketika dikonfirmasi membenarkan jalan di wilayahnya ditanam pohon pisang. Hanya saja ia tidak mengetahui orang yang memasang, karena Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WITA mendapat laporan dari warga. "Saya cek ke lapangan memang benar ada tiga batang pohon bisang di tanam di jalan," ungkapnya.
Dikatakan ia belum berani memastikan penanaman pohon pisang karena bentuk protes, kekecewaan warga atau hanya penanda jalan rusak. Karena di tempat yang ditanam pisang jalannya berlubang dan kerap kali menyebabkan orang jatuh. Ia mengakui panjang jalan rusak di wilayahnya sekitar 800 meter. Kondisi rusak sudah sejak 5 tahun dan makin parah sekitar 3 tahun terakhir. "Sejak itu belum ada mendapatkan perbaikan aspal, sempat ditambal batu kapur oleh dinas terkait tahun lalu tetapi kembali rusak karena jalan ini menuju akses ke SMAN 1 Selemadeg, tiga hari lalu juga sempat dipasang batu kapur," tuturnya.
Dengan kondisi itu, ia berharap instansi terkait bisa segera memperbaiki. "Semoga bisa segera mendapat perbaikan," harapnya sembari menyebutkan pohon pisang sudah dicabut sekitar pukul 07.00 WITA. Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tabanan, I Made Yudiana, mengatakan tahun 2019 jalan di Banjar Bajera Kelod sudah diusulkan untuk mendapatkan penanganan hotmix, namun pendanaannya belum ada. "Sementara akan kami lakukan perawatan rutin sesuai dengan anggaran yang ada, dan semoga tahun depan bisa dapat dana untuk hotmix," jelaa Yudiana. *des
Padahal jalan di Bajera Kelod tersebut sangat padat dilalui orang, karena menuju akses ke SMAN 1 Selemadeg. "Setiap hari ramai sekali karena ada sekolah di selatan, tidak pernah sepi, kok tidak diprioritaskan lain lagi kalau tidak ada sekolah," sesal sumber ini.
Terkait hal itu, Kelian Dinas Banjar Bajera Kelod, I Putu Adi Wirawan ketika dikonfirmasi membenarkan jalan di wilayahnya ditanam pohon pisang. Hanya saja ia tidak mengetahui orang yang memasang, karena Sabtu pagi sekitar pukul 06.00 WITA mendapat laporan dari warga. "Saya cek ke lapangan memang benar ada tiga batang pohon bisang di tanam di jalan," ungkapnya.
Dikatakan ia belum berani memastikan penanaman pohon pisang karena bentuk protes, kekecewaan warga atau hanya penanda jalan rusak. Karena di tempat yang ditanam pisang jalannya berlubang dan kerap kali menyebabkan orang jatuh. Ia mengakui panjang jalan rusak di wilayahnya sekitar 800 meter. Kondisi rusak sudah sejak 5 tahun dan makin parah sekitar 3 tahun terakhir. "Sejak itu belum ada mendapatkan perbaikan aspal, sempat ditambal batu kapur oleh dinas terkait tahun lalu tetapi kembali rusak karena jalan ini menuju akses ke SMAN 1 Selemadeg, tiga hari lalu juga sempat dipasang batu kapur," tuturnya.
Dengan kondisi itu, ia berharap instansi terkait bisa segera memperbaiki. "Semoga bisa segera mendapat perbaikan," harapnya sembari menyebutkan pohon pisang sudah dicabut sekitar pukul 07.00 WITA. Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Tabanan, I Made Yudiana, mengatakan tahun 2019 jalan di Banjar Bajera Kelod sudah diusulkan untuk mendapatkan penanganan hotmix, namun pendanaannya belum ada. "Sementara akan kami lakukan perawatan rutin sesuai dengan anggaran yang ada, dan semoga tahun depan bisa dapat dana untuk hotmix," jelaa Yudiana. *des
1
Komentar